Panduan Pola Makan untuk Balita dengan Alergi Telur
Pola makan balita alergi telur harus diperhatikan dengan baik untuk menghindari reaksi alergi yang terasa tidak nyaman dan bahkan bisa membahayakan keselamatan.
Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, alergi telur terjadi saat sistem kekebalan tubuh balita sensitif dan overreaktif terhadap protein yang ada dalam putih ataupun kuning telur.
Alergi telur paling sering dialami oleh balita berusia 6 bulan sampai 5 tahun, dan umumnya pertama kali muncul saat Si Kecil mencoba makan telur untuk pertama kalinya.
Yuk Moms, perhatikan dulu panduan pola makan balita alergi telur yang bisa diikuti di rumah berikut ini.
Pola Makan Balita Alergi Telur
1. Buat Sendiri Makanan Di Rumah
Foto: cncsalud.com
Kebanyakan produk makanan dalam kemasan yang ada di pasaran umumnya mengandung telur, sehingga dapat memicu reaksi alergi pada balita dengan alergi telur.
Itulah kenapa menurut ensiklopedia kesehatan University of Rochester Medical Center, makanan seperti pasta, roti dan produk olahan tepung, serta nugget dan makanan beku berbalur tepung roti sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam pola makan balita alergi telur.
Supaya aman, mayoritas makanan yang dikonsumsi oleh Si Kecil memang sebaiknya dibuat sendiri di rumah dengan menggunakan bahan yang bisa diolah tanpa menggunakan telur.
Baca Juga: Tetap Segar dan Aman Dikonsumsi, Ini Tips Menyimpan Telur yang Disarankan
2. Gunakan Pengganti Telur
Foto: loveandlemons.com
Bingung karena kebanyakan camilan dan kue yang disukai balita juga biasanya menggunakan telur sebagai salah satu bahannya? Tenang Moms, ada banyak bahan alternatif yang aman digunakan dalam pola makan balita alergi telur.
Menurut rekomendasi Sidney Local Health District, beberapa campuran bahan berikut bisa digunakan untuk menggantikan 1 buah telur dalam resep kue bertekstur lembab seperti muffin atau brownies:
- 1 sdt baking powder + 1 sdm cuka + 1 sdm air/susu/minyak.
- 1 sdt ragi yang dilarutkan dalam 50 ml air hangat.
- 1 sdm jus aprikot atau jus apel.
- 1.5 sdm air + 1.5 sdm minyak + 1 sdt baking powder.
Selain itu, untuk berbagai masakan lain Moms juga bisa menggunakan applesauce, yogurt, buttermilk, flaxseed/chia seed bubuk, ataupun puree pisang sebagai pengganti telur.
Baca Juga: Alasan Mengapa Simpan Telur Sebaiknya Jangan di Kulkas
3. Perhatikan Bahan Dalam Label Kemasan
Foto: hcah.in
Sesekali beli makanan dalam kemasan untuk Si Kecil boleh kok, Moms. Namun, selalu baca label kemasan dengan teliti untuk memastikan tidak ada kandungan telur atau produk turunannya.
Hindari makanan yang jelas mengandung telur maupun yang menggunakan bahan mayonnaise, meringue, albumin, globulin, livetin, ovalbumin, ovomucin, ovomucoid, ovovitellin, atau surimi.
Dalam pola makan balita alergi telur, produk sosis, marshmallow, es krim, puding, smoothies, dan saus salad juga sebaiknya dihindari ya, Moms.
4 .Makanan yang Aman Dikonsumsi Balita Alergi Telur
Foto: theparentandbabycoach.com
Jangan khawatir, Si Kecil masih bisa memenuhi kebutuhan gizinya dari makanan lain yang tidak kalah lezat kok, Moms. Seperti dikutip dari laman mountnittany.org, Beberapa jenis makanan berikut aman dikonsumsi oleh balita dengan alergi telur:
- Semua jenis sereal, gandum, dan nasi.
- Semua jenis buah dan sayuran, baik dalam keadaan segar, beku, atau dikeringkan.
- Semua jenis ikan, daging, atau unggas yang dipanggang, direbus, atau dikukus..
- Semua jenis kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Semua jenis sup bening tanpa telur.
- Susu dan produk olahan susu lainnya.
- Gelatin, keripik buah, sorbet, dan es krim yang dibuat tanpa telur.
- Tahu dan tempe.
Selama bisa dipastikan tidak diolah dengan tambahan telur, pada dasarnya semua makanan aman dikonsumsi oleh Si Kecil yang memiliki alergi telur.
Berita baiknya, sebagian besar kasus alergi telur akan hilang dengan sendirinya saat anak bertambah besar.
Bila tidak yakin dengan makanan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi pola makan balita alergi telur, jangan segan untuk berkonsultasi dengan dokter ya, Moms.
Nah, apa Moms punya resep camilan tanpa telur yang mudah dibuat dan disukai oleh balita?
Baca Juga: Ketahui 4 Fakta Ini Sebelum Mengenalkan MPASI Telur untuk Bayi
(WA/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.