6 Tingkat Penurunan Kesadaran, Mulai dari Kesulitan Mengenali Sekitar, hingga Koma
Tahukah Moms bagaimana orang yang koma mengalami penurunan kesadaran secara keseluruhan?
Menurut tingkatannya, koma menempati urutan tertinggi atau terparah dalam level ketidaksadaran seseorang.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari gangguan metabolisme sampai tumor otak.
Nah, kali ini kita akan mengulik seputar penurunan kesadaran yang bisa dialami oleh manusia.
Kira-kira kondisi ini bisa disembuhkan atau tidak ya? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini Moms!
Baca Juga: Apakah Orang Koma Bisa Mendengar Suara di Sekitarnya? Ini Penjelasan Peneliti
Apa Itu Penurunan Kesadaran?
Penurunan kesadaran merupakan kondisi menurunnya kesadaran seseorang karena penyakit atau gangguan tertentu yang menyerang fungsi reticular activating system (RAS).
RAS merupakan sistem otak yang berfungsi untuk membangunkan kita. Bagian ini terletak persis di atas tulang belakang.
Ketika fungsi RAS terganggu baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini bisa menyebabkan orang tersebut kehilangan kesadarannya.
Kesadaran seseorang ditandai dengan adanya respon yang sesuai terhadap lingkungannya, misalnya ia tahu siapa dirinya, tempat tinggalnya, dan lain-lain.
Nah, ketika seseorang mengalami penurunan kesadaran, respon tubuh terhadap lingkungannya menjadi berkurang sehingga ia tidak bisa mengenali dirinya sendiri, tempat, hingga waktu pada saat itu.
Kondisi ini bisa terjadi selama beberapa waktu, bahkan bertahun-tahun. Keadaan ini akan semakin parah jika tidak ditangani dengan tepat.
Hal ini berbeda dengan pingsan ya Moms. Orang pingsan kehilangan kesadaran hanya pada saat itu saja.
Setelah siuman tentu kesadarannya akan pulih normal lagi dan bisa mengenali orang-orang maupun lingkungannya.
Penyebab Penurunan Kesadaran
Penurunan kesadaran disebabkan oleh penyakit, cedera, efek samping obat-obatan, hingga pola hidup yang tidak sehat.
Berikut ini beberapa hal yang bisa memicu menurunnya kesadaran seseorang, diantaranya:
- Gangguan sirkulasi darah di otak
- Stroke
- Infeksi ensefalomeningitis akibat bakteri, virus, dan jamur
- Gangguan metabolisme, misalnya penyakit hepar, gagal ginjal, dan diabetes melitus
- Neoplasma
- Epilepsi
- Trauma kepala karena kecelakaan lalu lintas
- Intoksikasi
- Gangguan elektrolit dan endoktrin
- Tumor otak
Baca Juga: 11 Manfaat Tanaman Adas, Baik untuk Tulang, Kulit, Jantung, dan Bantu Jaga Metabolisme Tubuh
Tingkat Penurunan Kesadaran
Dalam dunia media, menurunnya kesadaran seseorang dikategorikan dalam beberapa level tergantung pada tingkat keparahannya.
Menurut Light, ada 6 tingkatan penurunan kesadaran yang dialami seseorang. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Confussion: Kebingungan
Confussion atau kebingungan merupakan tingkat penurunan kesadaran paling rendah.
Pada tahap ini seseorang tidak memiliki pemikiran yang jelas sehingga bisa berakibat pada pengambilan keputusan yang buruk.
2. Disorientation: Sulit Mengenali Tempat di Sekitarnya
Pada tahap ini seseorang mulai sulit memahami lingkungan di sekitarnya. Gejala awal biasanya ditandai dengan kebingungan terhadap waktu, seperti hari, bulan, dan tahun.
Kemudian, ia tidak mengenali tempat di sekitarnya, bahkan bisa kehilangan memori singkat di tempat tersebut.
Tahap paling parah di level ini yaitu orang tersebut tidak bisa mengenali siapa dirinya sendiri.
3. Delirium: Mengigau, Takut, dan Gelisah
Jika seseorang sudah memasuki tahap delirium, ia akan mengigau dan cenderung merasa takut dan gelisah.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, operasi, penggunaan alkohol, hingga ketidakseimbangan sodium pada tubuh.
Dalam dunia kesehatan, kondisi delirium kerap dikaitkan dengan dementia akibat penyakit Alzheimer.
Kebanyakan orang yang terkena dementia biasanya juga mengidap delirium. Namun hal ini juga tergantung hasil tesnya.
4. Lethargy: Letih dan Lesu
Lethargy merupakan kondisi dimana seseorang merasa letih dan lesu sehingga ia tidak merespon stimulan seperti bunyi alarm dan api kebakaran.
5. Stupor: Kesulitan Merespons
Stupor merupakan tingkatan yang serius dimana seseorang sulit merespon obrolan seperti biasanya.
Ia hanya bisa memberikan respon terhadap sentuhan fisik, misalnya rasa sakit, dada dielus, dan sternal rub.
Kondisi ini kerap dikaitkan dengan penyakit serius lainnya, misalnya stroke, overdosis obat, kekurangan oksigen, meningitis, dan pembengkakan otak.
6. Koma: Tidak Bisa Merespons
Koma merupakan tingkat penurunan kesadaran yang paling parah.
Pada tahap ini, seseorang tidak bisa memberikan respon terhadap stimulan apapun, termasuk rasa sakit.
Baca Juga: Bicara Pelo Jadi Pertanda Stroke, Apakah Bisa Sembuh?
Diagnosis Penurunan Kesadaran
Diagnosis penurunan kesadaran dilakukan oleh dokter melalui beberapa tahap. Berikut ini urutannya:
- Analisis kondisi kesehatan pasien dengan mengajukan beberapa pertanyaan, misalnya gejala yang dirasakan, pemakaian obat-obatan, riwayat penyakit, dan lain-lain.
- Pemeriksaan fisik dan fungsi saraf.
- Pemeriksaan Glasgow Coma Scale (GCS) untuk menentukan derajat kesadaran pasien berdasarkan skala GCS resmi.
- Kalau perlu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti hitung darah, kadar elektrolit, uji sampel darah dan urine, uji fungsi hati, EEG (electroencephalogram), EKG (elektrokardiogram), rontgen dada, dan MRI atau CT scan kepala.
Apakah Penurunan Kesadaran Bisa Disembuhkan?
Tindakan penganan pada pasien yang mengalami penurunan kesadaran bisa diatasi dengan melihat penyebabnya terlebih dahulu.
Misalnya, jika pasien mengalami cedera kepala akibat kecelakaan, dokter mungkin akan melakukan tindakan operasi.
Apabila disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu, dokter mungkin tidak akan meresepkan obat dengan kandungan tersebut.
Kendati demikian, penurunan kesadaran akibat penyakit alzheimer tidak dapat disembuhkan.
Jadi dokter biasanya akan meresepkan obat atau terapi supaya kondisi pasien tidak memburuk dan tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Itulah Moms informasi seputar penyebab, tingkatan, hingga penanganan pada kondisi penurunan kesadaran yang perlu diketahui.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/delirium/symptoms-causes/syc-20371386
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470399/
- https://medlineplus.gov/delirium.html
- https://dspace.umkt.ac.id/bitstream/handle/463.2017/1994/BAB%20II%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
- https://www.healthline.com/health/stupor
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.