Sariawan di Rahang Belakang, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Sariawan memang sering terjadi di area mulut, namun tak menutup kemungkinan menyerang area rahang belakang. Memang, apa penyebab sariawan di rahang belakang?
Mengutip Cleveland Clinic, sariawan umumnya terjadi karena jamur yang disebut candida.
Secara kasat mata, sariawan terlihat seperti keju cottage yang berwarna putih dan menyebabkan iritasi, kemerahan, hingga nyeri.
Sariawan dapat tumbuh di beberapa daerah mulut, mulai dari tenggorokan, lidah, hingga area yang sulit dijangkau seperti daerah rahang belakang.
Lantas, bagaimana cara mengatasi sariawan di rahang belakang? Yuk, simak ulasan berikut ini, Moms!
Baca Juga: Sariawan HIV, Apa Bedanya dengan Sariawan pada Umumnya?
Penyebab Sariawan di Rahang Belakang
Secara klinis, sariawan disebut juga dengan denture stomatitis.
Sementara sariawan mulut dan tenggorokan disebut kandidiasis orofaringeal.
Mengutip Dental Health, semua orang memiliki sejumlah jamur candida di mulut, saluran pencernaan, dan kulit.
Nah, sariawan bisa terjadi jika jamur candida tersebut tumbuh berlebihan dan mengganggu keseimbangan.
Penyebabnya bermacam-macam, bisa karena penyakit, stres, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Infeksi ini dapat menyerang siapa saja, terutama orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, termasuk lansia dan bayi.
Namun, sariawan di rahang belakang atau kerongkongan menjadi salah satu kasus infeksi yang umum terjadi pada penderita HIV/AIDS.
Beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan infeksi termasuk sariawan di rahang belakang antara lain:
- Kortikosteroid
- Antibiotik
- Pil KB
Sariawan juga mungkin muncul ketika mengalami beberapa kondisi medis, seperti:
- Diabetes yang tidak terkontrol
- Infeksi HIV
- Kanker
- Mulut kering
- Kehamilan
- Merokok
- Memakai gigi palsu yang tidak pas
Baca Juga: 4 Penyakit yang Disebabkan Jamur Candida Albicans Beserta Cara Mengatasinya
Gejala Sariawan di Rahang Belakang
Sariawan biasanya muncul dan berkembang secara tiba-tiba.
Gejala sariawan yang awal muncul adalah timbulnya lesi seperti keju cottage yang menonjol di bagian mulut.
Biasanya terjadi di lidah, pipi bagian dalam, gusi, pangkal tenggorokkan, langit-langit mulut, amandel, dan tenggorokan.
Selain itu, sariawan juga dapat menimbulkan gejala seperti:
- Kemerahan dan nyeri di dalam dan sudut mulut
- Kehilangan kemampuan untuk merasakan
- Perasaan kebas di mulut
- Terasa sakit bahkan mungkin sedikit berdarah saat tidak sengaja tersenggol sikat gigi
Dalam kebanyakan kasus, sariawan mungkin bukan masalah serius.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga lesi dapat menyebar ke kerongkongan dan menyebabkan:
- Nyeri atau kesulitan menelan
- Sensasi seperti ada makanan tersangkut di tenggorokan atau area tengah dada
- Demam, jika infeksi sudah menyebar ke luar kerongkongan
Sariawan dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk paru-paru, hati dan kulit.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dengan kanker, HIV/AIDS, atau kondisi lain yang melemahkan sistem kekebalan.
Baca Juga: Mengenal Dislokasi Rahang, Cara Penyembuhan dan Biaya Operasinya
Cara Mengatasi Sariawan di Rahang Belakang
Kebanyakan kasus sariawan dapat sembuh dengan sendirinya.
Bila perlu, Moms juga bisa mengobatinya dengan obat antijamur (seperti nistatin) yang sering diresepkan untuk mengobati sariawan.
Obat-obatan ini tersedia dalam bentuk tablet, tablet hisap, cairan, atau salep.
Namun, jika infeksi meluas ke kerongkongan atau mengalami sariawan di rahang belakang, Moms mungkin memerlukan pemeriksaan lanjutan.
Pasalnya, infeksi candida ini dikhawatirkan menjadi gejala penyakit lainnya.
Beberapa pemeriksaan untuk sariawan di rahang belakang dapat berupa:
- Mengambil cairan di tenggorokan dengan kapas steril dan mempelajari mikroorganismenya dengan mikroskop.
- Endoskopi kerongkongan, lambung, dan usus kecil. Ini dilakukan dengan memeriksa lapisan area tersebut dengan kamera berlampu yang dipasang di ujung tabung.
- Rontgen kerongkongan.
Baca Juga: 4 Penyakit yang Disebabkan Jamur Candida Albicans Baeserta Cara Mengatasinya
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat sesuai kebutuhan.
Meskipun obat sariawan di rahang belakang umumnya tersedia di pasaran, alangkah lebih baik jika risiko ini dicegah sejak dini.
Berikut beberapa cara mencegah sariawan di rahang belakang yang dapat dilakukan, antara lain:
1. Menjaga Kebersihan Mulut
Menjaga kesehatan mulut dapat membantu mencegah timbulnya sariawan di area rahang belakang.
Pastikan untuk sikat gigi setidaknya dua kali sehari dan sempurnakan dengan flossing menggunakan benang gigi.
Untuk Moms yang menggunakan gigi palsu, pastikan untuk tetap menjaga kebersihannya, ya.
Sebaiknya hindari penggunaan gigi palsu sesering mungkin, terutama saat malam.
Beberapa kasus infeksi jamur akan sembuh total ketika gigi palsu tidak digunakan di malam hari selama dua minggu.
2. Hindari Obat Kumur atau Semprotan Tertentu
Beberapa produk obat kumur atau penyegar mulut dapat merusak keseimbangan mikroorganisme di mulut.
Maka itu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter gigi untuk mendapatkan rekomendasi obat kumur yang tepat sesuai kebutuhan Moms.
Baca Juga: Pilihan Obat Kumur Gusi Bengkak, Efektif untuk Atasi Gejala
3. Rutin Melakukan Pemeriksaan Gigi
Meski sudah rajin menyikat gigi, jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut.
Hal ini tentu penting untuk mencegah risiko sariawan, terutama bagi penderita diabetes, pemakai gigi palsu, dan kawat gigi.
4. Membatasi Asupan Gula dan Ragi
Makanan seperti roti dan alkohol dapat mendorong pertumbuhan jamur candida.
Batasi asupan gula, ragi, hingga alkohol agar terhindar dari risiko sariawan di rahang belakang.
5. Berhenti Merokok
Rokok juga dapat mempengaruhi keseimbangan jamur candida di dalam mulut.
Karena itulah, berhenti merokok menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah terjadinya sariawan.
Baca Juga: Sariawan pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan 14 Tips Mengatasinya!
Itulah beberapa informasi yang bisa Moms ketahui tentang sariawan di rahang belakang. Jika sariawan tak kunjung hilang, segera konsultasikan ke dokter, ya Moms!
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10956-thrush
- https://www.dentalhealth.org/denture-stomatitis
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.