10 Penyebab Bayi Belum Lahir padahal Sudah Waktunya
Apa, ya, penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya?
Skenarionya, Moms sekarang sedang hamil dan usia kehamilan tersebut sudah memasuki trimester ketiga.
Moms pun tinggal menunggu waktu untuk siap melakukan persalinan sesuai prediksi tanggal melahirkan.
Berbagai persiapan sudah dilakukan, mulai dari menyiapkan tas perlengkapan, kendaraan untuk pergi ke rumah sakit, bahkan Moms sedang melakukan cuti hamil.
Namun, kok sampai sekarang belum ada tanda Si Kecil akan melahirkan ya?
Pasti Moms dan Dads mulai panik. Sebenarnya, ada beberapa penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya
Penyebab Bayi Belum Lahir padahal Sudah Waktunya
Sebelum mengetahui penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya, ada satu hal yang perlu dipahami oleh Moms dan Dads, yaitu perihal hari perkiraan lahir atau HPL.
Menurut dr. Marissa Stephanie Tedjasaputra, SpA dari Rumah Sakit Bina Medica, Bintaro, tanggal prediksi melahirkan bukanlah suatu hal yang mutlak. Bayi lahir bisa saja terjadi di luar tanggal prediksi.
The American College of Obstetricians and Gynecologist (ACOG) menggunakan patokan ini untuk pengelompokan usia kandungan untuk siap melahirkan:
- Jika Moms melahirkan pada minggu ke 37 hingga minggu ke 38, maka Moms melahirkan pada fase early terms.
- Jika Moms melahirkan pada minggu ke 39 hingga minggu ke 40, maka Moms melahirkan pada fase full terms.
- Jika Moms melahirkan pada minggu ke 41 hingga minggu ke 42, maka Moms melahirkan pada fase late terms.
- Jika Moms melahirkan di atas minggu ke 42, maka Moms melahirkan pada fase post terms.
Laman Pregnancy Birth and Baby, pun menyatakan bahwa persalinan biasanya berlangsung kurang lebih 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT).
Namun, HPL mungkin saja jatuh lebih cepat atau lebih lambat sedikit dari 40 minggu, yakni sekitar minggu ke-38 hingga minggu ke-42 usia kehamilan.
Jadi, usia kehamilan 40 minggu sebenarnya tidak menjadi patokan utama kelahiran bayi.
Bayi yang lahir sebelum usia kandungan 37 minggu didefinisikan sebagai bayi prematur.
Sedangkan bayi yang lahir di usia kandungan 42 minggu atau lebih dikenal dengan postmature (ini bisa juga dikategorikan sebagai overdue pregnancy.
Lalu, apa penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya?
Dilansir dari laman Healthline beberapa faktor berikut bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya:
1. Kelahiran Pertama
Apakah Moms melahirkan bayi pertama? Hal ini bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Studi menemukan bahwa persalinan kali pertama memang cenderung memiliki waktu lebih lama dari perkiraan.
Hal ini terasa berbeda dibandingkan persalinan kali kedua atau ketiga.
Memang, Moms dan Dads sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Si Kecil.
Namun, jangan pernah mencoba untuk mendorong persalinan sendiri ya, Moms!
Tetaplah bersabar dan ikuti setiap anjuran dokter kandungan dan bidan, sambil menunggu waktu melahirkan yang akurat.
2. Kesalahan Perhitungan HPL Moms yang Sedang Hamil
Penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya bisa jadi diakibatkan oleh kesalahan perhitungan HPL (Hari Perkiraan Lahir).
Hal ini bisa saja terjadi karena kesulitan penentuan usia kehamilan awal yang ditentukan berdasarkan hasil USG di akhir trimester kedua ataupun trimester ketiga kehamilan.
3. Komplikasi Kehamilan
Meski jarang terjadi, tapi menurut Mayo Clinic, adanya komplikasi kehamilan atau masalah plasenta pada bayi bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Itulah sebabnya, ketika hamil Moms sangat disarankan untuk menjaga pola makan, pola hidup, dan teratur berkonsultasi ke dokter kandungan atau bidan setiap bulan.
Hal ini untuk mencegah dan mendeteksi dini jika ada masalah khusus terkait kehamilan.
Baca juga: 16+ Website dan Aplikasi Kalkulator Kehamilan untuk Tahu HPL!
4. Riwayat Persalinan Sebelumnya yang juga Terlambat
Jika Si Kecil belum juga lahir setelah melewati HPL (Hari Perkiraan Lahiran), Moms mungkin punya riwayat tersebut pada persalinan sebelumnya.
Si Kecil yang terlalu “betah” berada dalam kandungan juga mungkin punya alasan biologis.
Saat lahir dulu, bisa jadi Moms juga mungkin lahir terlambat.
5. Riwayat Menstruasi yang Tidak Teratur
Coba perhatikan siklus haid Moms sebelum mengandung.
Apakah Moms memiliki masalah dengan siklus haid atau siklus menstruasi yang tidak teratur?
Jika ya, maka hal ini bisa menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Ketika Moms memiliki riwayat siklus haid tidak teratur, hal ini tentu membuat pergeseran siklus haid sehingga perkiraan lahir menjadi lebih sulit ditentukan.
Flek biasa sering dianggap sebagai hari pertama haid pada bulan terakhir.
Akhirnya, dokter kandungan juga bisa ikut salah membuat perhitungan tanggal perkiraan lahir.
6. Berat Badan Berlebih
Tidak hanya alasan kesehatan, ada satu lagi alasan penting mengapa Moms perlu menjaga kestabilan dan kenaikan berat badan selama kehamilan.
Penelitian pun menyatakan bahwa berat badan berlebih dapat memengaruhi ketepatan waktu lahir, sehingga menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Berat badan yang berlebih cenderung membuat respon tubuh lebih lambat menjelang proses persalinan.
Hal ini tentu membuat signal dan sensorik sel otot rahim melemah.
Jadi, tak heran jika Moms yang hamil dengan berat badan berlebih cenderung memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan melalui partus caesaria.
Baca juga: 8 Cara Menghitung Usia Kehamilan agar Tahu Kapan Waktu HPL!
7. Bayi Berjenis Kelamin Laki-Laki
Situs Healthline, juga menyatakan bahwa penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya bisa diakibatkan karena janin berjenis kelamin laki-laki.
Beberapa penelitian menyebutkan adanya perbedaan waktu melahirkan ini karena janin laki-laki biasanya lebih berat dan lebih besar daripada janin perempuan.
Selain itu, karena ukuran tubuh janin laki-laki yang lebih besar, persalinan janin laki-laki juga cenderung memiliki risiko lebih besar untuk mengalami komplikasi.
Termasuk untuk melahirkan dengan partus caesaria.
8. Penggunaan Pil KB
Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa jika sebelum hamil Moms teratur mengonsumsi pil KB, maka ada kemungkinan besar persalinan menjadi lebih lama.
Hal ini menjadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Selalu komunikasikan kebiasaan Moms kepada dokter kandungan sebelum hamil.
Dengan informasi yang “kaya” dari Moms, maka dokter kandungan bisa memahami kebutuhan dan kondisi kesehatan Moms serta bayi dalam kandungan.
9. Faktor Genetik
Faktor genetik dapat jadi penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya.
Jika ada anggota keluarga, terutama ibu atau nenek dari pihak ibu, yang memiliki riwayat melahirkan setelah tanggal perkiraan lahir, kemungkinan besar pola ini bisa berulang.
Durasi kehamilan memang bisa berbeda-beda antar individu karena pengaruh gen. Hormon yang mengatur persalinan, seperti oksitosin, juga dipengaruhi oleh genetik.
Tubuh Moms mungkin merespons hormon kehamilan dengan cara yang berbeda karena faktor genetik.
Genetika janin juga mempengaruhi kapan bayi siap dilahirkan.
Beberapa bayi mungkin butuh waktu lebih lama untuk mencapai kematangan.
10. Kondisi Kesehatan Ibu
Kondisi kesehatan ibu bisa mempengaruhi waktu kelahiran bayi.
Obesitas dapat memperpanjang kehamilan dan meningkatkan risiko komplikasi seperti persalinan sulit atau operasi caesar.
Diabetes, baik yang sudah ada sebelum kehamilan atau yang muncul selama kehamilan, bisa membuat bayi tumbuh lebih besar dan memerlukan induksi persalinan.
Gangguan tiroid, seperti hipotiroidisme dan hipertiroidisme, dapat mengganggu kontraksi rahim dan menyebabkan persalinan prematur atau postterm.
Preeklamsia pada ibu hamil adalah kondisi dengan tekanan darah tinggi, sering memerlukan induksi persalinan lebih awal untuk melindungi ibu dan bayi.
Kesehatan mental juga berperan; stres dan kecemasan bisa mempengaruhi hormon persalinan dan memperlambat atau mempercepat persalinan.
Usia ibu yang terlalu muda atau tua juga berisiko, dengan ibu lebih tua cenderung mengalami kehamilan postterm dan remaja lebih mungkin mengalami kelahiran prematur.
Memantau dan mengelola kondisi-kondisi ini penting untuk memastikan persalinan yang aman dan sehat.
Mengatasi Penyebab Bayi Belum Lahir padahal Sudah Waktunya
Apabila sudah HPL tetapi Si Kecil belum juga lahir, apalagi jika janin sudah berusia 41 minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Biasanya dokter kandungan akan mempertimbangkan berbagai penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya dengan beberapa cara, baik secara natural atau prosedur medis.
Kemudian, untuk menstimulasi otot rahim, Moms akan disarankan untuk melakukan olahraga ringan, menstimulasi area puting payudara agar rahim kontraksi.
Lalu, bercinta lebih sering, minum teh raspberry, hingga memberi obat prostaglandin dapat diberikan untuk memancing leher rahim (serviks) dan menginduksi persalinan.
Meski demikian Moms perlu melalui beberapa tes terlebih dahulu jika ternyata bayi belum lahir walaupun sudah lewat HPL, seperti:
- Tes melalui monitor untuk mengetahui detak jantung bayi.
- Pemeriksaan USG untuk mengetahui pertumbuhan dan pergerakan bayi.
- Memeriksa cairan ketuban.
- Melakukan tes pada serviks untuk melihat apakah sudah ada pembukaan persalinan.
Ketika sudah “aman” dan dokter memperbolehkan Moms untuk segera melahirkan, dokter kandungan akan mempertimbangkan induksi atau operasi caesar.
Namun, ada juga dokter kandungan yang tetap menyarankan Moms untuk menunggu hingga waktu melahirkan tiba.
Baca juga: 15 Tanda-Tanda Mau Melahirkan yang Jarang Disadari
Demikian beberapa hal penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya yang perlu Moms ketahui.
Yang penting, cobalah untuk bersabar, relaks, hindari stress, dan lakukan berbagai kegiatan positif menjelang hari kelahiran Si Kecil, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.