7 Penyebab Hidung Bengkak, Berikut Cara Mengatasinya
Pernahkah Moms mengalami hidung bengkak? Hidung bengkak adalah kondisi saat ukuran hidung terlihat membesar yang kerap disertai kemerahan pada kulit.
Ternyata, hidung bengkak bukan hanya dapat menyerang area luarnya saja. Namun, pembengkakan ini bisa juga muncul dari dalam.
Lantas, apa penyebab hidung bengkak dan bagaimana cara mengatasinya? Berikut ulasannya untuk Moms.
Baca Juga: Perlu Dicoba, Ini 7 Cara Memancungkan Hidung Bayi Secara Alami
Penyebab Hidung Bengkak
Berikut ini beragam penyebab hidung bengkak yang mungkin Moms sedang alami beserta cara mengatasi sesuai penyebabnya.
1. Cedera Hidung
Cedera hidung dapat menyebabkan hidung menjadi bengkak.
Kondisi ini biasanya terjadi saat Moms atau Si Kecil sedang bermain, berolahraga, mengalami kecelakaan, atau berkelahi,
Cedera membuat hidung tak hanya bengkak tetapi juga terasa sakit dan memar.
Oleh karena itu, hidung bengkak karena cedera biasanya disertai kemerahan atau kebiruan pada area kulit di sekitarnya.
Perawatan di rumah seperti kompres dingin dan minum obat pereda nyeri dapat mengurangi gejalanya.
Namun, jika dalam beberapa hari bengkak tak kunjung kempes, Moms harus segera pergi ke dokter.
Dikhawatirkan, cedera ini membuat tulang hidung patah sehingga perlu pengobatan lebih lanjut.
2. Rhinitis
Rhinitis merupakan penyebab hidung bengkak lainnya. Rhinitis adalah peradangan atau iritasi pada lapisan dalam hidung.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan gejala seperti pilek yaitu hidung gatal, tersumbat, dan bersin-bersin.
Rhinitis terbagi menjadi 2 yaitu karena alergi dan bukan.
Rhinitis alergi biasanya dipicu oleh alergi yang Moms miliki entah itu makanan, bau tertentu, atau bulu hewa,
Sementara rhinitis non alergi bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:
- Infeksi seperti flu
- Pembuluh darah di hidung terlalu sensitif dan ada kontrol saraf yang tidak normal
- Selaput di dalam hidung tipis dan lebih keras
- Obat-obatan seperti dekongestan hidung, beta blocker, atau aspirin yang berlebihan
Rhinitis non alergi bisa menyerang siapa saja, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Selain itu, wanita yang sedang hamil dan menstruasi kemungkinan lebih rentan terhadap kondisi ini.
Untuk mengatasinya, Moms bisa menggunakan pelembap udara (humidifier) untuk mencegah udara terlalu kering di dalam ruangan.
Selain itu juga bisa menghirup uap air hangat dari baskom berisi air hangat yang sudah ditetesi minyak kayu putih atau tea tree oil.
3. Polip Hidung
Melansir dari Mayo Clinic, polip hidung adalah iritasi dan pembengkakan pada saluran hidung serta sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu
Terkadang, banyak orang tidak menyadari bahwa ia memiliki polip hidung. Biasanya ini terjadi ketika ukuran polip kecil.
Namun, polip dengan ukuran yang cukup besar dapat memicu berbagai gejala lain, seperti:
- Hidung bengkak
- Pilek
- Rasa sesak yang terus menerus
- Menurunnya bahkan hilang indra penciuman
- Sakit wajah atau sakit kepala
- Sering mimisan
Jika Moms mengalami gejala di atas lebih dari 10 hari, segera konsultasikan ke dokter.
Biasanya, polip hidung dapat diatasi dengan beberapa pengobatan, di antaranya:
- Kortikosteroid hidung, untuk mengurangi pembengkakan dan iritasi
- Kortikosreroid minum dan suntik seperti prednison
- Obat untuk mengobatu polip hidung dan sinusitis kronis untuk mengurangi ukuran polip dan mengurangi sumbatan
- Antihistamin, untuk mengobati alergi
- Desensitisasi aspirin, konsumsi aspirin secara bertahap
- Operasi endoskopi, untuk menghilangkan polip dan mengobati sinus
Baca Juga: 13 Makanan Penyebab Sinusitis yang Perlu Dihindari, Waspada!
4. Sinusitis Kronis
Ini adalah penyebab hidung bengkak dari dalam sehingga tak terlihat dari tampak luar.
Sinusitis kronis terjadi ketika ruang di dalam hidung dan kepala (sinus) membengkak dan meradang selama 3 bulan atau lebih, meskipun telah diobati.
Kondisi ini mengganggu cara lendir seharusnya mengalir sehingga membuat hidung tersumbat.
Hal ini membuat penderita sinusitis kronis sulit bernapas melalui hidung.
Sinusitis kronis dapat disebabkan oleh infeksi, polip hidung, atau pembengkakan lapisan sinus.
Kondisi ini dapat mengenai orang dewasa dan anak-anak.
Adapun gejala sinusitis kronis, yaitu:
- Peradangan pada hidung
- Keluarnya cairan dari hidung
- Drainase atau ada cairan yang mengalir di belakang tenggorokan
- Hidung tersumbat
- Nyeri dan bengkak di sekitar mata, pipi, hidung, atau dahi
- Indra penciuman dan perasa berkurang
Penyebab hidung bengkak ini biasanya diobati dengan cara sebagai berikut.
- Kortikosteroid hidung, membantu mencegah dan mengobati peradangan
- Semprotan saline, untuk mengurangi cairan dan mengatasi iritasi serta alergi
- Kortikosteroid minum atau suntik, untuk meredakan peradangan dan sinusitis kronis
- Obat alergi, jika penyebab sinusitis adalah alergi
- Obat antijamur, jika penyebab infeksi sinus karena jamur
- Antibiotik, jika infeksi disebabkan oleh bakteri
- Imunoterapi, untuk mengurangi reaksi tubuh terhadap alergen
- Operasi endoskopi, untuk mengangkat jaringan atau polip yang menyumbat hidung dan memperbesar lubang sinus
5. Jerawat Hidung
Jerawat di hidung jadi salah satu penyebab hidung bengkak selanjutnya. Pernahkah Moms mengalaminya?
Dibandingkan di pipi, jerawat di hidung biasanya terasa lebih sakit dan lebih lama hilang.
Sama seperti jerawat di area wajah yang lain, jerawat di hidung disebabkan karena pori-pori yang tersumbat.
Ini karena pori-pori di area hidung cenderung berukuran lebih besar sehingga lebih mudah tersumbat.
Hal ini menyebabkan jerawat dan benjolan merah dengan ukuran mulai dari kecil hingga besar.
Lantas, bagaimana cara mengobati jerawat hidung agar lekas pergi?
Moms perlu rajin merawat kebersihan kulit muka. Menggunakan obat jerawat dengan bahan aktif seperti salicylic acid atau benzoil peroksida dapat membantu.
Jangan dulu menggunakan scrub sebagai exfoliator karena hanya akan memperparah peradangan.
Selain itu, seperti kata pepatah mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Oleh karenanya, Moms bisa mencegah jerawat di area ini agar hidung tidak bengkak dengan cara:
- Mencuci wajah 2 kali sehari dengan pembersih yang ringan
- Menggunakan toner untuk menghilangkan kotoran dan minyak berlebih
- Menggunakan pelembap agar kulit terhidrasi dengan baik sehingga kelenjar minyak tidak bekerja berlebihan
- Cuci wajah Anda dua kali sehari dengan pembersih berbasis gel yang lembut
- Menggunakan masker tanah liat 1 atau 2 kali seminggu untuk bantu membersihkan pori-pori
- Menggunakan sunscreen setiap hari agar produksi minyak tetap terkontrol
Baca Juga: Cara Menghilangkan Komedo di Hidung, Coba Yuk Moms!
6. Vestibulitis Rongga Hidung
Ini adalah kondisi di mana bagian dalam hidung mengalami peradangan, yang bisa mengakibatkan pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri di area vestibulum hidung (bagian depan hidung).
Untuk mengatasinya, Moms bisa menggunakan beberapa cara berikut ini:
- Kompres hidung dengan kantong es atau handuk yang dibasahi dengan air dingin
- Menggunakan salep atau krim topikal yang mengandung obat antiinflamasi atau antibiotik untuk mengurangi peradangan dan mencegah infeksi bakteri
- Konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan peradangan
- Hindari pencetus atau faktor-faktor yang bisa memperburuk kondisi, seperti menghindari merokok, debu, atau paparan zat-zat iritan lainnya
7. Folikulitis Hidung
Folikulitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut di kulit, termasuk di area hidung.
Ketika folikel rambut di hidung mengalami peradangan, itu bisa menyebabkan pembengkakan di sekitar folikel dan area sekitarnya.
Lantas, bagaimana cara mengatasi hal ini?
Dokter bisa meresepkan krim, losion, atau gel antibiotik untuk mengendalikan infeksi pada folikulitis yang ringan.
Jika folikulitis disebabkan oleh infeksi jamur, dokter mungkin meresepkan krim, sampo, atau pil anti-jamur.
Untuk mengurangi peradangan pada folikulitis eosinofilik yang ringan, dokter bisa memberikan krim steroid untuk mengurangi rasa gatal.
Jika ada bisul besar, dokter mungkin akan melakukan operasi kecil untuk mengeluarkan nanah dan mempercepat proses penyembuhan.
Setelah itu, area tersebut akan ditutup dengan kain kasa steril.
Apabila perawatan lain tidak berhasil, terapi laser hair removal bisa menjadi pilihan.
Ini membantu mencegah infeksi kembali dengan menghilangkan folikel rambut secara permanen, sehingga membuat pertumbuhan rambut di area tersebut lebih sedikit.
Baca Juga: Penyebab Keluar Cairan Bening dari Hidung saat Menunduk
Nah, itu dia Moms beragam penyebab hidung bengkak dan cara mengatasinya. Semoga informasinya membantu, ya!
- https://www.peacehealth.org/medical-topics/id/nosei
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/177085#natural_treatment
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/nasal-polyps/symptoms-causes/syc-20351888
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chronic-sinusitis/diagnosis-treatment/drc-20351667
- https://www.healthline.com/health/beauty-skin-care/nose-acne
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.