15 Maret 2024

10 Bahan Alami untuk Mengatasi Vagina Kering, Ampuh!

Vagina kering bisa membuat hubungan seks jadi kurang nikmat

Vagina kering merupakan masalah yang hampir dialami oleh setiap wanita dari segala usia.

Penipisan lapisan vagina yang mengakibatkan gejala kekeringan ini sangat umum terjadi, apalagi seiring bertambahnya usia.

Hal ini juga bisa terjadi pada Moms sebelum dan setelah masa menopause, lho.

Mari cari tahu penyebab dan cara mengatasi vagina kering berikut ini.

Baca Juga: 17 Cara Menghilangkan Bau Vagina, Mudah dan Ampuh!

Penyebab Vagina Kering

Vagina Kering
Foto: Vagina Kering (bustle.com)

Vagina kering biasanya diakibatkan oleh penurunan kadar estrogen.

Kadar estrogen mulai menurun saat mendekati menopause.

Ovarium menghasilkan estrogen, dan estrogen mengontrol perkembangan karakteristik tubuh wanita, seperti payudara dan bentuk tubuh.

Ini juga memainkan peran kunci dalam siklus menstruasi dan kehamilan.

Estrogen membantu menjaga jaringan yang melapisi vagina tetap tebal, lembab, dan sehat. Saat level menurun, lapisan menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastis.

Perubahan ini dikenal sebagai atrofi vagina.

Ada pula beberapa penyebab lain vagina kering, di antaranya:

1. Stres

Mengutip dalam Springer EPMA Journal, faktor psikologis seseorang memainkan peran penting dalam bagian dari penyebab vagina kering.

Misalnya, terbukti bahwa pemanasan yang tidak cukup sebelum berhubungan seks sering kali menyebabkan vagina kering pada wanita pra dan pascamenopause.

Selain itu, stres dan kecemasan yang berlebihan berdampak negatif pada libido dan lubrikasi vagina.

Obat antidepresan sering kali memiliki efek samping seksual seperti vagina kering, libido menurun, dan kesulitan orgasme.

2. Kelainan Autoimun

Ilustrasi Dokter (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Dokter (Orami Photo Stock)

Sindrom Sjögren, kelainan autoimun yang melibatkan peradangan pada kelenjar ludah dan kelenjar air mata.

Vagina kering adalah gejala umum pada wanita pra dan pasca menopause dengan sindrom Sjogren.

Sjogren's Syndrome Foundation menemukan bahwa kondisi ini dapat menyebabkan nyeri atau gatal di sekitar vagina dan nyeri atau ketidaknyamanan saat berhubungan seksual (dispareunia).

Hal ini juga dapat menyebabkan keinginan untuk buang air kecil lebih dari biasanya atau infeksi saluran kemih.

Baca Juga: 20+ Cara Mengatasi Vagina Gatal Akibat Infeksi Bakteri

3. Efek Samping Antihistamin

Antihistamin adalah obat yang membantu mengatasi gejala flu dan alergi.

Alergi dan obat flu yang mengandung antihistamin serta obat asma dapat memiliki efek pengeringan di dalam tubuh dan menyebabkan pelumasan vagina berkurang.

Dalam beberapa kasus, vagina kering dapat disebabkan oleh libido rendah atau masalah seksual dengan pasangan.

4. Penggunaan Sabun atau Produk Pembersih

Vagina kering juga bisa disebabkan karena penggunaan sabun atau produk pembersih.

Seperti yang Moms ketahui, vagina bisa membersihkan diri sendiri tanpa perlu menggunakan sabun atau produk pembersih lain.

Jika Moms menggunakan produk pembersih terlalu sering, maka bisa menyebabkan vagina kering.

Jadi, sebaiknya tidak perlu menggunakan produk pembersih, kecuali disarankan oleh dokter, ya Moms.

5. Merokok

Moms pasti sudah tahu bahwa merokok tidak baik untuk kesehatan.

Bahkan, bukan hanya membahayakan paru-paru, merokok juga bisa menyebabkan vagina kering.

Merokok dapat memengaruhi sirkulasi darah di seluruh tubuh, termasuk area vagina, dan dapat menurunkan kadar estrogen.

Nikotin dan zat kimia lain dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk area genital.

6. Operasi pada Organ Reproduksi

Operasi pada organ reproduksi wanita bisa karena fibroid, endometriosis, prolaps organ panggul, kanker, hingga sterilisasi.

Prosedur ini bisa berupa histeroskopi, laparoskopi, laparotomi, histerectomy (pengangkatan rahim), ooforektomi (pengangkatan ovarium), dan lain-lain.

Setiap operasi dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap tubuh, termasuk efek pada hormon dan fungsi seksual, yang dapat menyebabkan vagina kering.

7. Penuaan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, menopause juga bisa menyebabkan vagina kering.

Namun, selain menopause, proses penuaan secara umum dapat menyebabkan penurunan produksi estrogen, yang berkontribusi pada vagina kering.

Penuaan adalah proses alami yang terjadi pada setiap manusia.

Pada manusia, penuaan dapat dilihat dari berbagai aspek, termasuk perubahan fisik, psikologis, dan fungsi organ.

Proses ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup, dan memiliki dampak yang luas terhadap kesehatan dan kesejahteraan.

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter

Cara Alami Mengatasi Vagina Kering

Tentu, jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan kondisi yang berbahaya bagi vagina dan menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seks.

Saat terangsang, tubuh secara otomatis akan menghasilkan cairan bening dan licin yang disebut dengan lendir atau pelumas alami.

Pelumasan vagina meningkat seiring dengan peningkatan rangsangan dan gairah seksual karena aliran darah yang meningkat ke area genital.

Lendir inilah yang nantinya akan mengatur kelembapan vagina.

Namun, beberapa wanita tidak bisa menghasilkan pelumas vagina ini karena faktor-faktor tertentu, salah satunya karena hormon estrogen yang menurun.

Estrogen menjadi faktor hormon yang paling penting pada kesehatan vulva dan vagina.

Menurut Journal Biomed Res International, apabila wanita memiliki kadar estrogen yang rendah, maka bisa menyebabkan kekeringan pada vagina.

Untuk mengatasi masalah vagina kering, maka Moms harus melakukan usaha ekstra, seperti membiasakan mengonsumsi bahan-bahan alami.

Lalu, apa saja makanan alami yang bisa Moms nikmati dan berkhasiat mengatasi vagina kering? Berikut adalah ulasannya.

1. Okra

Okra (Orami Photo Stock)
Foto: Okra (Orami Photo Stock)

Cara mengatasi vagina kering yang pertama yakni dengan okra. Okra adalah salah satu makanan yang bisa menghasilkan pelumas alami di vagina.

Sayuran yang satu ini sangat kaya akan vitamin A, thiamin, vitamin B6, kalsium, dan nutrisi baik lainnya.

Vitamin B6 yang terdapat di okra bisa membantu Moms untuk meningkatkan libido.

Dalam cara pengolahannya, Moms bisa merebusnya ke dalam air atau memakannya secara mentah yang dicampurkan dengan sayuran lain.

Mengonsumsi okra secara teratur juga dapat menyingkirkan masalah keputihan yang sulit diatasi.

Baca Juga: Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak? Ini Kata Dokter!

2. Biji Rami

Flaxseed (Focusedonfit.com)
Foto: Flaxseed (Focusedonfit.com)

Kaya akan kandungan fitoestrogen dan asam lemak omega 3, biji rami alias flaxseed juga dapat memerangi masalah terkait dengan vagina kering.

Kandungan fitoestrogen yang terdapat di dalam biji rami, bisa meningkatkan kadar estrogen.

Hal ini tentu saja bisa mencegah terjadinya vagina kering dan gejala menopause lainnya.

Biji rami bisa sangat praktis untuk Moms implementasikan ke dalam diet Moms.

Taburkan sekitar 1 sendok makan biji rami ke dalam sereal, yoghurt, salad, ataupun jus kesukaan Moms.

Hal yang perlu diingat, jangan lupa juga tetap minum air yang cukup agar pencernaan lancar, ya.


3. Berbagai Sayuran Hijau

Sayuran Hijau
Foto: Sayuran Hijau (Orami Photo Stocks)

Siapa sih yang tidak tahu kalau sayuran hijau memang punya banyak manfaat bagi tubuh ketika kita mengonsumsinya secara teratur?

Selain bisa menyehatkan, sayuran hijau juga nyatanya bisa membantu mengurangi vagina kering.

Sayuran ini diperkaya dengan nutrisi yang meningkatkan sirkulasi darah, mencegah kekeringan pada vagina.

Selain itu, sayuran ini juga kaya akan vitamin E, magnesium, dan kalsium yang bermanfaat bagi kesehatan otot tubuh, termasuk otot vagina.

Baca Juga: Kapan Perlu Terapi Pendukung Pneumonia? Ini Kata Dokter

4. Minum Air yang Cukup

Air Putih (Orami Photo Stock)'
Foto: Air Putih (Orami Photo Stock)'

Cara mengatasi vagina kering dapat dimulai dengan kebiasaan minum air putih, lho.

Menjaga tubuh agar tidak dehidrasi adalah cara yang tepat menjaga kesehatan seluruh tubuh secara bersamaan.

Dokter menyarankan untuk minum 8 hingga 10 gelas air setiap hari untuk mengatur fungsi tubuh.

Air sangat berperan penting untuk mencuci racun berbahaya dalam tubuh.

Air putih juga bisa meningkatkan pelumasan wanita dan menjaga kelembapan daerah vagina.

Untuk itu, membiasakan diri minum air putih adalah hal yang patut dicoba dan sebisa mungkin meminimalisir minuman berwarna seperti teh atau kopi.

5. Makanan Kedelai

Tempe
Foto: Tempe (Shutterstock.com)

Produk kedelai seperti tahu dan edamame mengandung banyak isoflavon yang diketahui fungsinya menyerupai dengan estrogen.

Fungsi estrogen sendiri adalah menjaga kelembapan vagina agar tidak kering.

Ketika Moms mengonsumsi produk kedelai, tubuh akan memecahnya menjadi fitoestrogen, yang bisa memicu terbentuknya estrogen.

Hal ini menjadi produk kedelai dapat menjadi salah satu cara mengatasi vagina kering pada wanita.

Selain itu, kandungan ini juga bisa membantu Moms menjaga kesehatan kulit agar tetap sehat dan pembuluh darah pasca menopause.

Baca Juga: Bolehkah Anak Makan Telur Setiap Hari? Begini Kata Dokter!

6. Ikan

Sushi (Orami Photo Stock)
Foto: Sushi (Orami Photo Stock)

Sama halnya dengan biji remi, ikan juga mengandung omega 3.

Asam lemak esensial ini memainkan peran penting dalam menjaga pelumas atau lendir vagina dan mencegah vagina kering.

Dilansir dari Maturitas, disebutkan bahwa asam lemak omega 3 ini bisa membantu Moms mengurangi kekeringan vagina pasca menopause.

Dalam penyajiannya, ikan bisa Moms olah dengan berbagai resep yang bisa dipilih sesuai selera.

Olahan ikan salmon, sarden atau makarel bisa menjadi pilihan yang bagus untuk Moms.

Agar hasil yang didapatkan maksimal, cobalah mengonsumsinya secara teratur selama 3 kali seminggu, ya.

Sangat penting bagi Moms untuk selalu memastikan vagina cukup terlumasi selama hubungan seks agar tidak terjadi trauma dan mencegah infeksi pada lapisan vagina.

7. Terapi Estrogen

Vagina Kering (Orami Photo Stocks)
Foto: Vagina Kering (Orami Photo Stocks) (Bustle.com)

Perawatan yang paling umum untuk mengatasi vagina kering karena kadar estrogen yang rendah adalah terapi estrogen topikal.

Ini menggantikan beberapa hormon yang tidak lagi dibuat oleh tubuh.

Itu membantu meredakan gejala vagina kering, dengan cara menaikkan hormon estrogen dalam bentuk krim atau salep.

Ini bisa dioleskan langsung ke area vagina untuk cara mengatasi vagina kering.

Seseorang yang menggunakan krim topikal akan menyerap estrogen lebih sedikit dibandingkan dengan mengonsumsi estrogen sebagai pil.

Akibatnya, risiko efek samping relatif rendah.

8. Pelumas Berbahan Air

Pelumas (Orami Photo Stocks)
Foto: Pelumas (Orami Photo Stocks)

Moms bisa membeli pelembab vagina seperti gliserin-min oil-polycarbophil di toko obat atau dari rekomendasi dokter.

Luangkan waktu sebelum berhubungan seks untuk memastikan bahwa tubuh benar-benar rileks.

Oleskan pelumas berbahan dasar air untuk membantu Moms lebih menikmati hubungan seksual.

Pelumas berbahan dasar air dapat membantu menambah kelembapan pada lapisan vagina dan mengatasi vagina kering.

Efektivitasnya dapat bertahan selama berjam-jam, menjadikannya alternatif yang baik ketika kekeringan menyebabkan ketidaknyamanan selama hubungan seksual.

9. Obat Oral

Deretan Obat  Vagina Kering yang Bisa Bantu Redakan Gejala
Foto: Deretan Obat Vagina Kering yang Bisa Bantu Redakan Gejala (Orami Photo Stock)

Ospemifene (Osphena) adalah obat oral yang meningkatkan ketebalan jaringan vagina, mengurangi ketidaknyamanan saat berhubungan seksual pada wanita.

Ini menjadi alternatif mengatasi vagina kering.

Food Drug and Administration memperingatkan, efek samping Osphena dapat mempertebal endometrium (lapisan rahim) dan meningkatkan risiko stroke dan penggumpalan darah.

Hindari penggunaan bubble bath, sabun wangi, dan losion di sekitar area sensitif vagina. Produk ini bisa memperparah vagina kering, lho.

10. Menghindari Menggunakan Pantyliner Berlebihan

Penggunaan pantyliner secara teratur dan dalam jangka panjang tidak secara langsung menyebabkan vagina kering.

Penggunaan pantyliner berlebihan atau tidak bernapas bisa mengganggu sirkulasi udara di area genital, meningkatkan risiko iritasi, infeksi, dan ketidaknyamanan.

Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan pantyliner hanya jika diperlukan.

Pastikan untuk memilih pantyliner yang bernapas dan menggantinya secara teratur untuk menjaga kebersihan dan kesehatan area genital.

Baca Juga: Apakah Pneumonia Bisa Sembuh? Ini Kata Dokter Spesialis

Jika Moms merasa vagina kering, tidak perlu panik sebab masalah ini umum dialami sebagian besar wanita.

Namun, jika dirasa kondisinya semakin memburuk atau sudah terjadi infeksi, maka segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan medis yang tepat.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.