10 Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal, Moms Wajib Tahu!
Ketika memasuki bulan Ramadan, sudahkah mengenal perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, Moms?
Keduanya memang termasuk dalam rangkaian zakat, namun berbeda jenisnya.
Zakat dalam Islam terbagi ke dalam berbagai kategori, mulai dari zakat fitrah, zakat penghasilan hingga zakat perdagangan.
Terlepas macam-macam zakat, bulan suci Ramadan biasanya identik dengan membayar zakat fitrah.
Seperti apa perbedaan tata cara membayar zakat fitrah dan zakat mal? Cari tahu penjelasannya di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Perhitungan Nisab Zakat Menurut Kementerian Agama, Simak Ya!
Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Agar tidak tertukar, cari tahu perbedaan zakat fitrah dan zakat mal mulai dari pengertian hingga tata cara perhitungannya.
Berikut panduan yang bisa diikuti untuk membedakan kedua zakat tersebut, di antaranya:
1. Pengertian Zakat
Mengutip dalam Dompet Dhuafa Zakat, perbedaan zakat fitrah dan zakat mal dilihat dari definisinya.
Zakat fitrah atau zakat Al-fitr adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam, terutama saat berlangsungnya bulan suci Ramadan.
Pembayaran zakat fitrah sesuai dengan syarat yang sah dan aturan yang jelas.
Sementara itu, zakat mal disebut juga sebagai zakat harta yang wajib dibayarkan umat Muslim sesuai nisab dan haulnya.
Zakat harta ini juga terbagi dalam beberapa jenis dengan ketentuan perhitungan yang berbeda.
2. Waktu Pembayaran Zakat Mal
Dalam Islam sudah diatur ayat atau hadis tentang membayar zakat, baik fitrah ataupun harta.
Hal ini termasuk perbedaan tata cara dan waktu pembayaran zakat fitrah dan zakat mal.
Apabila membayar zakat mal, zakat tersebut dapat dibayar atau ditunaikan di luar waktu bulan Ramadan.
Jika sudah mencapai nisab serta tersimpan 1 tahun (haul), maka sebuah harta wajib dizakatkan dengan syarat tertentu.
Zakat mal atau penghasilan juga dapat ditunaikan saat menerima upah setiap bulannya.
Pembayaran setiap bulan ini agar terbilang lebih ringan atau pendapatan digabungkan selama setahun di akhir tahun.
3. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah
Berbeda dengan zakat mal, zakat fitrah waktu pembayarannya lebih khusus di waktu tertentu.
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yang paling menonjol yakni ketika zakat fitrah ditunaikan hanya saat bulan Ramadan.
Membayar zakat fitrah disarankan untuk ditunaikan sebelum salat Idulfitri tepatnya di pagi hari.
Ada beberapa aturan khusus untuk membayar zakat fitrah saat bulan Ramadan, di antaranya:
- Waktu Harus: bermula dari awal Ramadan sampai akhir bulan Ramadan.
- Waktu Wajib: setelah matahari terbenam pada akhir bulan Ramadan.
- Waktu Afdal: setelah melaksanakan salat Subuh pada hari akhir Ramadan sampai sebelum mengerjakan salat Id.
- Waktu Makruh: melaksanakan salat Idulfitri sehingga sebelum terbenam matahari.
- Waktu Haram: setelah matahari terbenam pada hari raya Idulfitri.
Baca Juga: Ketentuan dan Cara Menghitung Zakat Emas, Perak, Perhiasan
4. Syarat Harta Zakat Mal
Tidak semua harta wajib dibayarkan menjadi zakat mal atau zakat penghasilan setiap individu.
Syarat suatu harta yang termasuk zakat mal jika memenuhi kriteria seperti:
- Harta berkepemilikan penuh
- Harta halal secara syariat
- Harta yang bersifat berkembang atau produktif
- Harta mencukupi kegunaan (nishab)
- Tidak ada hubungan dengan hukum utang
- Memiliki harta selama 1 tahun (haul) atau dapat dizakatkan ketika masa panen
Syarat tersebut jika terpenuhi, maka wajib setiap orang membayar zakat harta setiap bulan atau tahunnya.
5. Besaran dan Perhitungan Zakat Mal
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal juga dilihat dari faktor besaran dan perhitungannya.
Dilansir dari laman Baznas, perhitungan tata cara membayar zakat mal diperlukan melihat kriteria yang ditentukan.
Harta yang terkena zakat mal yakni meliputi emas, uang, surat berharga, penghasilan profesi, aset perdagangan, hingga hasil barang tambang dan lainnya.
Besaran zakat mal yang dikeluarkan umat Muslim adalah 2,5% dari total keseluruhan harta yang dipunya selama 1 tahun.
Baca Juga: Mengenal Zakat dan Hikmahnya dalam Islam, Wajib Tahu!
6. Syarat Sah Menunaikan Zakat Fitrah
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal selanjutnya yakni syarat sah yang termasuk dalam golongan zakat fitrah.
Zakat fitrah hukumnya wajib untuk seorang muslim apabila memenuhi syarat di bawah ini:
- Beragama Islam
- Merdeka dan bukan budak atau hamba sahaya
- Mempunyai kemampuan untuk makan pada siang dan malam hari Idulfitri
- Menemui dua waktu yaitu di antara bulan Ramadan dan Syawal walaupun hanya sesaat
Syarat tersebut juga berlaku apabila seseorang meninggal setelah terbenamnya matahari pada hari terakhir Ramadan (29 atau 30 Ramadan).
Hal ini termasuk anak yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir Ramadan, tetap akan dikenai zakat fitrah.
Baca Juga: Doa Menerima Zakat Fitrah dan Artinya, Mustahik Wajib Tahu!
7. Besaran Perhitungan Zakat Fitrah
Seruan untuk membayar zakat fitrah telah lama diutarakan dalam Ihya Ulumuddin, Al-Ghazali.
Beliau menyebutkan, seorang suami dikenai kewajiban untuk membayar zakat fitrah istrinya, anak-anaknya, budaknya, atau anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.
Seruan ini merujuk sabda Nabi Muhammad SAW, “Lunasilah zakat fitrah itu, dari orang-orang yang nafkah hidupnya menjadi tanggunganmu."
Besaran zakat fitrah yang dikeluarkan yakni makanan pokok 1 sha atau setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter untuk setiap jiwa.
Indonesia sendiri mengatur besaran makanan pokok yang dibagi menjadi tiap provinsi dan kabupaten.
8. Golongan Pembayar Zakat
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yakni daftar golongan orang yang berhak membayar zakat atau muzakki.
Mereka yang wajib membayar zakat mal yakni yang mempunyai harta sesuai syarat dan sah dalam Islam.
Nisab pada zakat mal menggunakan standar internasional, yaitu senilai 85 gram emas.
Beda halnya dengan nisab zakat pertanian dari sawah, maka seseorang wajib membayar zakatnya apabila mencapai nisab 653 kg.
Sementara itu, golongan yang membayar zakat fitrah adalah jiwa manusia.
Misalnya, dalam sebuah keluarga terdiri dari 4 jiwa, maka wajib untuk 4 jiwa tersebut membayar zakat fitrah.
Jika ada jiwa yang tidak atau belum mampu membayar, maka pihak yang menunaikan dibebankan kepada walinya.
9. Tujuan Pemberian Zakat
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal selanjutnya terletak pada tujuan dari pemberian zakat itu sendiri.
Sebab zakat fitrah diberikan dengan tujuan untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan selama bulan Ramadan.
Sementara itu, zakat mal diberikan untuk menyisihkan harta untuk fakir miskin dan kaum dhuafa.
10. Jenis Harta yang Dizakati
Perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yang terakhir terletak pada jenis harta yang diberikan.
Jenis harta yang dizakati untuk zakat fitrah adalah berupa makanan pokok, seperti beras dan sejumlah uang.
Sementara, jenis harta yang dizakati untuk zakat mal adalah berbagai jenis harta yang dimiliki oleh seorang muslim, seperti uang, perhiasan, hewan ternak, hasil panen, hasil perniagaan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Khutbah Jumat Bulan Ramadan dengan Tema Keutamaan Ramadan
Demikian perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, mulai dari pengertian hingga golongan yang berhak menunaikannya.
Jangan sampai tertukar lagi terkait perbedaan zakat fitrah dan zakat mal, ya, Moms!
- https://zakat.or.id/perbedaan-zakat-mal-dan-zakat-fitrah/
- https://baznaskotabandung.org/zakat-fitrah-ketentuan-zakat-mal/
- https://www.baznasjabar.org/news/perbedaan_zakat_fitrah_dan_zakat_maal_dari_pengertian_hingga_besarannya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.