Mengenal Pillow Talk, Percakapan Sebelum Tidur di Ranjang
Umumnya, orang mengenal deep talk, tapi ada juga soal pillow talk, lho Moms.
Pillow talk adalah momen intim antara pasangan yang terjadi saat berbicara santai di tempat tidur, biasanya sebelum tidur atau setelah bangun.
Percakapan ini tidak hanya mempererat hubungan emosional, tetapi juga menjadi cara untuk membangun kepercayaan dan keintiman.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini, Moms.
Apa Itu Pillow Talk?
Pillow talk alias membicarakan banyak hal setelah melakukan seks adalah salah satu rutinitas yang paling sering dilakukan pasangan.
Namun alih-alih ngobrol, ada juga pasangan yang lebih memilih untuk bergumul manja hingga tertidur lelap tanpa harus berbicara banyak hal.
"Pillow talk adalah percakapan yang intim, otentik, dan bebas terjadi antara dua pasangan," jelas Alisa Ruby Bash, terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.
Menurutnya jenis koneksi dan komunikasi yang aman, penuh kasih, dan tulus ini biasanya terjadi di tempat tidur atau saat berpelukan.
Ini juga dapat terjadi sebelum atau setelah berhubungan seks dengan pasangan. Tetapi sebenarnya seks tidak harus menjadi persyaratan dalam melakukan pillow talk.
Allen Wagner, ahli hubungan, menyebut pillow talk memungkinkan percakapan bebas tanpa kontak mata dan isyarat nonverbal.
Salah satu alasan pillow talk berhasil adalah karena memungkinkan percakapan yang lebih mendalam tanpa sensor diri.
Bagi sebagian orang, jenis percakapan ini mungkin terjadi secara alami.
Tetapi bagi orang lain, mungkin lebih sulit untuk dilakukan karena tidak terbiasa mengobrol secara terbuka bersama pasangan.
Baca Juga: Kenali 5 Tanda Suami Kangen Istri, Moms Pernah Mengalaminya?
Manfaat Pillow Talk dalam Hubungan Pasangan
Jika kehidupan seks Moms dan pasangan tidak begitu intim akhir-akhir ini, pillow talk dapat membantu meningkatkan aktivitas Moms dan pasangan di ranjang.
"Pillow talk pada akhirnya membuat kedua pasangan merasa mereka bisa lebih bebas dan merasa lebih dekat, yang meningkatkan cinta satu sama lain serta cinta kepada diri," kata Bash.
Pillow talk sering terjadi saat berbaring santai dengan pasangan, meningkatkan hormon oksitosin yang mempererat cinta dan kebahagiaan.
Hormon ini secara alami membantu dua orang merasa lebih dekat dan terhubung dan membantu menumbuhkan perasaan jatuh cinta.
Pada akhirnya, pillow talk sebenarnya membantu para pasangan untuk lebih menstabilkan hubungan.
Cara ini bisa menjadi jembatan antara seks dan kasih sayang, karena hubungan emosional kita pada akhirnya yang membuat pasangan tetap bersama dan merasa saling mencintai.
Tapi bukan hanya pillow talk sebelum berhubungan seks yang meningkatkan hubungan ya Moms, apa yang kita lakukan dan katakan setelah itu juga penting, jika tidak lebih.
Faktanya, sebuah penelitian dalam jurnal Archives of Sexual Behavior, menunjukkan bahwa meringkuk, berbicara, dan gerakan kecil seperti membelai pasangan, semuanya berkontribusi pada hubungan seks yang lebih baik dan peringkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi.
Topik dan Tips untuk Memulai Pillow Talk
Untuk memulai pillow talk, dikatakan bahwa pasangan terkadang perlu merencanakan beberapa hal terlebih dahulu sebelumnya.
“Sebagai konselor pasangan, saya sering menyarankan percakapan terencana selama 10 menit, di mana Moms dan pasangan tidak dapat membicarakan masalah dengan hubungan, pekerjaan masing-masing, teman (atau hubungan mereka), anak-anak, anggota keluarga lainnya, politik, media sosial, dan sebagainya, ”jelas Wagner.
Ini adalah momen untuk refleksi, memahami perubahan, dan merancang cita-cita bersama.
Keintiman, meski menakutkan di awal, penting untuk hubungan harmonis jangka panjang.
Berikut topik pillow talk yang bisa Moms bicarakan bersama suami:
- Membicarakan apa yang Moms dan Dads sukai dari satu sama lain
- Mendiskusikan mimpi masa depan, tujuan traveling, dan hal-hal yang ingin dicoba berdua sebagai pasangan
- Mengingat momen-momen spesial, seperti kencan pertama, film pertama yang ditonton bersama, dan sebagainya
- Membicarakan ketakutan dalam hidup, lalu saling memberikan kenyamanan
- Membicarakan sifat-sifat positif pasangan untuk saling meningkatkan kepercayaan diri
Beberapa cara untuk membantu kita melakukan pillow talk adalah:
- Memberikan sentuhan
- Saling menatap mata satu sama lain
- Saling memeluk
- Tertawa bersama
- Yakinkan orang lain
Baca Juga: 50 Kata Mutiara tentang Keluarga yang Penuh Cinta dan Kasih
Topik Pillow Talk yang Sebaiknya Dihindari
Namun ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan dalam topik pillow talk.
Hindari topik pillow talk yang dapat menyinggung agar momen setelah berhubungan tetap harmonis.
Lantas apa saja yang sebaiknya tidak boleh dibicarakan dalam pillow talk setelah berhubungan seks?
1. Mengkritik Performa Pasangan
Menurut terapis seks Eliza Boquin, founder dari The Flow & Ease Healing Center, perasaan manusia akan menjadi rapuh dan sensitif saat dan setelah melakukan seks.
Inilah sebabnya kita perlu menghindari topik pillow talk tertentu yang bisa melukai pasangan secara emosional dan membuatnya rendah diri.
Kecuali jika kritikan itu jujur dan tujuannya membantu atau jika pasangan memang meminta saran, sebaiknya hindari untuk mengkritik performa pasangan saat melakukan seks.
Kritikan yang tidak bermanfaat akan membuat pasangan rendah diri dan akan membuat kepercayaan diri mereka turun drastis.
Hindari juga mengkritik anggota tubuhnya yang tidak kita sukai, karena akan semakin merusak kepercayaan dirinya.
Toh kita semua punya kekurangan masing-masing, apa salahnya menerima kekurangan pasangan sama seperti pasangan menerima setiap inci kekurangan dari tubuh kita sendiri?
2. Mengungkit Permasalahan
Masalah rumah tangga, masalah mertua, masalah finansial, dan masalah lainnya sebaiknya dihindari untuk dibicarakan saat pillow talk setelah berhubungan seks.
Selain akan merusak suasana hati pasangan, masalah-masalah seperti ini memang tidak seharusnya dibahas di tempat tidur.
Ada waktu dan tempat tersendiri yang memang sudah harus dibahas sebelumnya dan disepakati bersama.
Akan tidak lucu jika tiba-tiba membicarakan mertua yang ikut campur sementara baru beberapa menit yang lalu Moms & Dads melakukan aktivitas seks yang luar biasa.
Nikmati waktu bersama pasangan sebaik mungkin, terlebih setelah melakukan seks.
Sesi pendinginan setelah berhubungan seks ini bisa dimanfaatkan dengan pembicaraan ringan seperti nostalgia awal-awal pertemuan Moms & Dads dulu.
3. Meminta Sesuatu
Topik pillow talk ini bisa membuat suami merasa dimanfaatkan dan dimanipulasi.
Suami bisa menganggap bahwa kita melakukan hubungan seks hanya karena menginginkan sesuatu.
Dan kita sebenarnya tak ingin membicarakan hal-hal serius setelah seks, bukan?
Apa yang Membuat Pillow Talk Berbeda?
“Mampu berbicara secara terbuka dan akrab sangat penting dalam membangun hubungan yang baik,” jelas Kiana Reeves, Pakar Seks Somatik, Doula dan Direktur Pendidikan Foria.
Menurutnya, selalu ada sesuatu hal yang dapat menginspirasi percakapan jujur antara dua orang ketika kita membicarakannya di tempat tidur.
Ia berkata bahwa tempat tidur secara simbolis dan secara harfiah adalah tempat kita berbagi momen paling intim.
Jadi masuk akal jika ruang ini memunculkan keamanan dan keterhubungan satu sama lain.
Seringkali saat lampu sudah padam, atau kita berbaring berdampingan dengan pasangan, atau saat berpelukan kita bisa menyampaikan hal-hal istimewa dan intim.
Nah, itulah hal-hal harus Moms dan pasangan perhatikan dalam melakukan pillow talk setelah berhubungan seks.
Lebih mengerti akan perasaan Dads, ya, Moms.
Semoga dengan melakukan aktivitas ini, hubungan Moms dan Dads akan semakin hangat dan harmonis, ya!
- https://www.healthline.com/health/healthy-sex/what-is-pillow-talk
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/24777441/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.