Fakta Menarik Seputar PMS pada Pria, Dads Wajib Tahu!
Tidak hanya wanita yang bisa merasakan PMS, pria juga bisa, lho! PMS pada pria ini ternyata umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa pun.
Seringnya, kondisi ini menyerang pria yang berusia lanjut atau menjelang andropause.
Seperti menopause pada wanita, andropause mencakup perubahan fisik dan emosional yang dipengaruhi pada perubahan kadar hormon.
Yuk, ketahui seluk beluk PMS pada pria berikut ini, Moms!
Baca Juga: Mengenal Polifagia, Kondisi Lapar Berlebihan, Salah Satu Penyebabnya Bisa Karena PMS, Moms!
Gejala PMS pada Pria
Dads suka marah-marah tanpa sebab di rumah? Mungkin ini salah satu gejala dari PMS pada pria, lho.
Dikenal juga dengan sebutan irritable male syndrome, kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami perubahan baik dari fisik ataupun emosional.
Polanya tidak beratur dan mungkin akan berbeda dari satu orang ke orang lainnya.
Melansir studi dalam CSIRO Publishing, berikut beberapa gejala yang tampak pada pria:
- Mudah merasa lelah
- Kebingungan atau tidak fokus
- Depresi
- Penuh amarah
- Tingkat percaya diri yang rendah
- Libido rendah
- Kecemasan
- Hipersensitivitas
Beberapa gejala tersebut umumnya terjadi karena perubahan kadar hormon testosteron dalam tubuh.
Hormon testosteron memang dapat berubah secara alami, tetapi kadar yang terlalu rendah dapat menyebabkan masalah, termasuk:
- Menurunkan hasrat seksual
- Gangguan perilaku
- Mood mudah berubah
- Depresi akut
Jika Dads mengalami salah satu gejala di atas, segera konsultasi dokter untk mendapat penanganan lebih lanjut, ya.
Baca Juga: Coba Rangsang 12 Titik Sensitif Wanita Ini untuk Hubungan Seks yang Greget!
Penyebab PMS pada Pria
Tidak hanya karena perubahan hormon dalam tubuh, adapun pemicu lain yang menyebabkan irritable male syndrome.
Berikut penjelasan rincinya:
1. Usia Lanjut
Ternyata, usia salah satu pemicu seseorang bisa mengalami PMS, khususnya pria.
Seiring bertambahnya usia, setiap pria bisa mengalami irritable male syndrome satu ini.
Lebih sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 45 tahun ke atas. Nantinya, ketika menginjak usia 70 tahun, gejala akan lebih terasa, lho.
Di sekitar usia ini sejumlah penyakit juga berisiko menyerang pria.
Berikut beberapa penyakit lain yang mungkin menyertai, seperti:
- Penyakit kardiovaskular
- Serangan stroke
- Tekanan darah tinggi
- Kanker
- Diabetes tipe 2
- Penyakit Parkinson
- Demensia atau penyakit Alzheimer
Melansir persi.or.id, penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) juga salah satu yang sering dialami kebanyakan pria di Indonesia.
2. Hormon Testosteron Rendah
Penyebab PMS pada pria sering dikaitkan dengan penurunan hormon testosteron.
Testosteron adalah hormon alami yang menjadi kunci 'perkembangan' reproduksi pria.
Ini juga menjadi faktor penting dalam pembentukkan massa otot dan rambut-rambut halus di sekujur tubuh.
Menjelang usia 30 tahunan, tingkat testosteron cenderung menurun secara bertahap pada sejumlah pria.
Hal ini menyebabkan berbagai perubahan, termasuk emosional dan hasrat seksual.
Jadi, Moms perlu memaklumi apabila Dads mengalami hal seperti ini, ya.
3. Stres atau Depresi
Melansir laman Medicine Net, stres adalah salah satu pemicu seseorang mengalami PMS pada pria.
Seiring waktu, stres atau depresi menyebabkan kadar testosteron dalam tubuh menurun.
Ketika ini terjadi, pria akan mengalami perubahan emosional yang cukup terlihat.
Tak hanya itu, adapun sejumlah penyebab potensial lain dari testosteron rendah, termasuk:
- Infeksi pada testis
- Efek samping obat-obatan
- Disfungsi atau tumor kelenjar pituitari
- Penyalahgunaan minuman alkohol
- Gagal ginjal kronis
- HIV/AIDS
Adapun perlu pemeriksaan lebih detail untuk mengetahui penyebab pria mengalami irritable male syndrome. Hindari self diagnosis ya, Dads!
Baca Juga: Extension Bulu Mata, Kenali Prosedur hingga Risikonya
Diagnosis PMS pada Pria
Bagaimana kita tahu bahwa sedang mengalami PMS atau irritable male syndrome?
Salah satu cara yang perlu dilakukan yakni dengan memeriksakan kadar testosteron dalam tubuh.
Ini dapat dilakukan sebagai bagian dari tes darah rutin yang memeriksa kolesterol, kadar gula darah, dan kebutuhan lainnya.
Nantinya, dokter akan mendiagnosis dan melakukan pengamatan terhadap hormon testosteron pada pria.
Pemeriksaan fisik dan riwayat penyakit juga dibutuhkan dalam tahapan ini.
Segala hal perlu diberitahu untuk mengetahui apakah Dads sedang mengalami PMS pada pria.
Hal ini juga akan mempermudah dokter untuk mendiagnosis nantinya, Dads.
Jadi jangan ragu untuk memberikan segala informasi yang dibutuhkan, ya.
Cara Mengatasi Irritable Male Syndrome
Nah, setelah kita mengetahui pemicunya, saatnya beralih untuk mengetahui pengobatan PMS pada pria.
Apakah yang perlu dilakukan apabila gejala tersebut mulai timbul? Berikut cara mengatasinya:
1. Terapi Hormon
Jika PMS pada pria disebabkan oleh penurunan kadar testosteron, salah satu pilihan pengobatan utama adalah terapi penggantian testosteron.
Artinya, akan dibutuhkan suntikan hormon secara rutin untuk membantu memulihkan fungsi reproduksi.
Meski demikian, pengobatan ini memiliki efek samping yang mungkin terjadi.
Melansir Mayo Clinic, terapi testosteron memiliki berbagai risiko, antara lain:
- Gangguan tidur yang memburuk
- Menyebabkan jerawat atau reaksi kulit lainnya
- Merangsang pertumbuhan prostat non-kanker
- Memperbesar payudara pria
- Membatasi produksi sperma atau menyebabkan testis mengecil
- Pembekuan darah
Diskusikan hal ini dengan dokter masing-masing untuk mencegah risiko yang tidak diinginkan, ya.
2. Olahraga Rutin
Yuk, mulai sekarang olahraga rutin untuk mengatasi PMS pada pria!
Dengan tubuh yang terus bergerak, ini akan membuat perubahan pada fisik ataupun mental.
Saat kita berolahraga, ini akan meningkatkan hormon endorfin, dopamin, adrenalin, dan endocannabinoid.
Hormon-hormon tersebut cukup berpengaruh dalam membuat perasaan bahagia, percaya diri, dan mengurangi kadar stres.
Hanya membutuhkan waktu minimal 30 menit sehari untuk berolahraga, lho.
Baca Juga: Sakit Punggung Tengah? Cari Tahu Gejala hingga Penyebabnya di Sini!
3. Pola Makan Mediterania
Diketahui, pola makan yang sehat juga dipakai sebagai cara untuk mengatasi irritable male syndrome.
Salah satu yang bisa diterapkan yakni diet ala Mediterania, lho!
Pola makan satu ini berfokus pada asupan makanan yang meliputi:
- Buah-buahan
- Sayuran
- Biji-bijian
- Protein tanpa lemak
- Kacang-kacangan
Mengonsumsi susu rendah lemak atau bebas lemak juga bisa dicoba bagi yang ingin meningkatkan asupan kalsium.
Hindari asupan makanan tinggi gula, karena ini tak baik untuk kesehatan, terutama ketika PMS pada pria terjadi.
4. Terapi Konseling
Tak perlu ragu untuk pergi mengunjungi psikolog di saat gejala PMS pada pria itu timbul.
Selain wanita, pria pun lumrah untuk melakukan terapi konseling, lho.
Konseling dinilai cukup membantu kita meredakan lonjakan emosi yang tak dapat dikontrol dengan baik.
Meluapkan amarah dan curahan hati pada psikolog akan membantu kita untuk merasa lebih tenang dan rileks.
Tentu, proses pengobatan ini tak berlaku instan dan memerlukan proses panjang, Dads.
Kuncinya adalah bersabar dan lakukan dengan konsisten!
5. Konsultasi Dokter
Perubahan gejala emosional atau fisik yang sedang dialami tak jarang mengganggu aktivitas kita sehari-hari.
Ketika tak bisa dikontrol, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Apalagi jika ini mulai menyerang kehidupan seksual dengan pasangan.
"Temui terapis seks jika memerlukan bantuan untuk memperbaiki hubungan seksual," kata terapis seks Janet Brito, PhD, LCSW, CST, dikutip dari Healthline.
Hal ini juga berlaku bagi yang mengalami perdarahan dari alat kelamin secara tiba-tiba. Ini merupakan gejala dari infeksi yang perlu segera ditangani, lho.
Baca Juga: 9 Tips Fingering untuk Mencapai Orgasme dan Risikonya Terhadap IMS
Itulah informasi menarik seputar irritable male syndrome.
Sekarang tak perlu cemas lagi jika sedang mengalami gejala PMS pada pria, ya, Dads.
Jika merasa terganggu, jangan pernah ragu untuk mengonsultasikan hal tersebut kepada dokter.
- https://www.publish.csiro.au/rd/RD01077
- https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/11/kmk10222008.pdf
- https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=53725
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/sexual-health/in-depth/testosterone-therapy/art-20045728
- https://www.healthline.com/health/do-men-have-periods#Lingering-mood-changes-arent-normal
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.