Apakah Akan Sulit Melakukan Program Hamil Jika Sebelumnya Melakukan KB?
Tidak semua pasangan langsung menginginkan anak setelah menikah. Ada pula pasangan suami istri yang menundanya terlebih dahulu.
Namun, ada satu hal yang mungkin bisa mengganggu pikiran Moms atau Dads, apakah sulit melakukan program hamil apabila sebelumnya melakukan program Keluarga Berencana?
Untuk pertanyaan tersebut, dr. Ferry Darmawan, SpOG, dari Klinik Fertilitas Bocah Indonesia akan menjawabnya.
Baca Juga: Deteksi Awal Masalah Infertilitas, Jangan Takut Datang ke Klinik IVF
Program Keluarga Berencana Aman, Asalkan...
Foto: Orami Photo Stocks
Dikatakan dr. Ferry, program Keluarga Berencana atau menunda kehamilan seharusnya tidak mengganggu untuk rencana kehamilan selanjutnya.
Tentunya KB yang dimaksud disini bukan kontrasepsi mantap seperti tubektomi dan vasektomi, ya.
Berikut ini adalah program KB yang tidak akan mengganggu program hamil yang akan dilakukan setelahnya.
1. Metode Kalender
Cara menjalankan metode kalender untuk menunda kehamilan adalah dengan mengetahui masa subur untuk mengatur hubungan seksual
2. Pengaman selama berhubungan seks
Contohnya adalah pengaman seperti kondom pria atau wanita, atau metode kontrasepsi lain yang lebih kuat selama berhubungan seks
3. Ejakulasi di Luar Vagina
Cara ini disebut juga senggama terputus. Pria segera menarik keluar penis pada saat menjelang ejakulasi, dan melakukan ejakulasi di luar vagina.
4. Metode Kontrasepsi
Beberapa metode kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan yang tidak permanen memengaruhi kemampuan wanita untuk memiliki anak. Ketika seorang wanita siap memiliki anak, ia bisa menghentikan penggunaannya.
Contohnya adalah:
- Pil KB
- Suntik KB
- Susuk KB
- Intrauterine device (IUD)
- Diafragma
- Penutup serviks
Baca Juga: Cara Menentukan Metode Program Hamil yang Paling Tepat untuk Kita
Hal yang Perlu Diperhatikan Setelah Berhenti Menunda Kehamilan
Foto: Orami Photo Stocks
Yang perlu diperhatikan adalah setelah berhenti menunda kehamilan, Moms harus berhubungan seksual secara teratur 2 – 3 kali seminggu.
Dads juga dianjurkan berpola hidup sehat.
“Sama seperti pasangan yang belum memiliki anak atau infertilitas primer, jika dalam waktu 1 tahun belum berhasil untuk hamil, perlu untuk memeriksakan diri sendiri dan pasangan ke klinik fertilitas,” tutup dr. Ferry.
Semoga berhasil dengan program hamilnya, ya, Moms dan Dads!
Baca Juga: Mengenal Proses Pembekuan Sel Telur, Pilihan Bagi Moms yang Ingin Menunda Kehamilan
(*)
Artikel ini ditulis bekerja sama dengan Klinik Fertilitas Bocah Indonesia.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.