Protokol Kesehatan Ibadah Kurban di Idul Adha, Wajib Tahu!

Kementerian Agama telah mengumumkan bahwa pelaksanaan salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban yang jatuh pada Kamis, (30/7/2020) akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan.

Kaitannya dengan hal itu, Menteri Agama, Fachrul Razi, menyebut bahwa dirinya telah menandatangani Surat Edaran Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Salat Idul Adha serta Penyembelihan Hewan Kurban Tahun 1441 H/2020 M Menuju Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19.

Baca Juga: Rayakan Idul Adha, Kenali Makanan Penurun Kolesterol Ini

Protokol Kesehatan selama Idul Adha

Dalam surat edaran tersebut, Menag mengatakan bahwa kegiatan penyembelihan hewan kurban dan salat Idul Adha bisa dilaksanakan di seluruh daerah Indonesia, kecuali wilayah zona merah atau daerah yang rawan penyebaran COVID-19.

Selain itu, Menag juga memberikan panduan protokol kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia saat melaksanakan Idul Adha hingga penyembelihan hewan agar proses penyelenggaraan Idul Adha di setiap daerah berjalan lancar, optimal, aman, dan terhindar dari penyebaran COVID-19. Berikut panduannya.

1. Jaga Jarak Fisik untuk Penyembelihan Hewan Kurban

Foto: Orami Photo Stocks

• Pemotongan hewan kurban dilakukan di area yang luas sehingga memungkinan masyarakat untuk melakukan jaga jarak fisik atau social distancing.
• Penyembelihan hewan kurban hanya boleh dilakukan dan dihadiri oleh panitia serta pihak yang berkurban.
• Penyelenggara wajib mengatur jarak antara panitia saat melakukan pemotongan, pengulitan, pembagian atau pencacahan, hingga pengemasan daging kurban.
• Pembagian daging kurban dilakukan dengan cara mengunjungi rumah ke rumah mustahik yang oleh panitia penyelenggara hewan kurban.

Baca Juga: Memperkenalkan Tradisi Idul Adha pada Anak

2. Menerapkan Kebersihan Panitia Penyelenggara

Foto: Orami Photo Stocks

• Sebelum kegiatan dimulai, panitia penyelenggara diwajibkan untuk melakukan pengukuran suhu tubuh yang disediakan di setiap pintu masuk tempat penyembelihan menggunakan alat pengukur suhu tubuh.
• Memisahkan tempat panitia yang bertugas mencacah daging, tulang, dan jeroan.
• Setiap panitia diwajibkan menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan selama melakukan penyembelihan, pemotongan daging, menguliti hingga mendistribusikan daging kurban ke rumah penduduk.
• Penyelenggara wajib mengingatkan dan mengedukasi panitia agar tidak menyentuh area wajah terutama mata, hidung, mulut dan telinga saat melakukan kegiatan penyembelihan hewan kurban maupun salah Idul Adha.
• Penyelenggara dan panitia juga diwajibkan untuk sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer.
• Hindari kontak langsung dengan orang lain seperti berjabat tangan. Selain itu, gunakan etika yang baik ketika bersin, batuk dan meludah.
• Usai melakukan penyembelihan, panitia pulang ke rumah langsung mencuci pakaian dengan deterjen dan mandi sebelum berinteraksi dengan anggota keluarga.

Baca Juga: Tengok Keseruan 5 Keluarga Artis Merayakan Idul Adha!

3. Protokol Kebersihan Alat Penyembelihan Hewan Kurban

Foto: Orami Photo Stocks

• Membersihkan dan menyemprotkan disinfektan pada seluruh peralatan sebelum dan sesudah digunakan untuk menyembelih, memotong, dan mendistribusikan daging hewan kurban.
• Satu orang panitia berhak mendapatkan satu alat khusus yang akan digunakan oleh dirinya sendiri dan tidak boleh dipinjamkan. Jika panitia ingin menggunakan alat lain yang sebelumnya sudah digunakan oleh orang lain, maka perlu melakukan penyemprotan desinfektan sebelum digunakan.

Itulah panduan protokol kesehatan saat melaksanakan ibadah Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban. Jika Moms ingin melaksanakan salat Idul Adha bersama warga sekitar pastikan untuk selalu menjaga jarak, memakai masker, dan tidak melakukan kontak fisik agar terhindar dari penyebaran COVID-19.