Radang Telinga Tengah: Gejala hingga Pencegahan Infeksi dan Komplikasinya
Ada banyak gangguan yang dapat menyerang kesehatan telinga, salah satunya adalah radang telinga tengah.
Peradangan yang terjadi di dalam telinga ini sering kali mengganggu pendengaran, lho.
Lantas, apakah kondisi ini berbahaya dan berapa lama akan sembuh?
Sebaiknya, simak informasi penting terkait tentang radang telinga tengah berikut ini, ya.
Baca Juga: 5 Buah untuk Radang Tenggorokan yang Bisa Dicoba, Lebih Cepat Pulih!
Gejala Radang Telinga Tengah
Selain membuat rasa tidak nyaman, ada beberapa gejala radang telinga tengah yang perlu Moms pahami.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut ini gejala radang telinga tengah yang umum terjadi:
1. Sakit Telinga
Foto: Orami Photo Stock
Gejala radang telinga tengah ini paling terlihat jelas pada anak-anak dan orang dewasa.
Berdasarkan data di Amerika Serikat, usia tersering mengalami peradangan telinga tengah adalah sekitar 6-24 bulan.
Bagi bayi yang masih berusia dini dan belum dapat berbicara, ia umumnya akan menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Menggosok atau menarik-narik telinga
- Lebih sering menangis dan rewel
- Sulit tidur dan sensitif
Anak dengan usia dini mungkin akan lebih sulit untuk mengkomunikasikan gejala yang dialami, Moms.
2. Kehilangan Nafsu Makan
Foto: Orami Photo Stock
Tak hanya itu, gejala dari otitis media satu ini juga sering terjadi.
Gejala radang telinga tengah ini akan sangat terlihat pada anak-anak, terutama saat diminta untuk menyusu dengan botol.
Tekanan di telinga tengah akan berubah saat anak menelan. Jika ini terjadi, menyebabkan rasa sakit dan berkurangnya nafsu untuk makan atau menyusu.
Bagi orang dewasa, berkurangnya nafsu makan juga sering dialami dan membuat penurunan berat badan.
3. Demam
Foto: Orami Photo Stock
Bagi mereka yang mengalami otitis media atau radang telinga tengah, dapat mengalami demam.
Suhu tinggi ini yang akan membuat mereka merasa tidak nyaman ketika beraktivitas atau beristirahat.
Pada beberapa kasus, gejala ini juga disertai dengan muntah, mual, dan diare.
Demam ini terjadi karena adanya peradangan dalam tubuh dan segera membutuhkan perawatan tepat.
Baca Juga: 13+ Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Anak yang Dapat Membantu Melegakan Pernapasannya
4. Kualitas Tidur yang Buruk
Foto: Orami Photo Stock
Radang telinga tengah juga akan menyebabkan kualitas tidur memburuk.
Hal ini terjadi karena ketika tubuh berbaring, maka tekanan di telinganya akan membuat tidak nyaman.
Karenanya, pada anak-anak akan menjadi lebih rewel karena merasa kesakitan.
Untuk orang dewasa, hal ini salah satu yang menyebabkan insomnia atau kesulitan untuk tidur.
5. Keluar Cairan Telinga
Foto: Orami Photo Stock
Cairan kuning, cokelat, atau putih yang bukan termasuk kotoran telinga dapat merembes dari telinga.
Gejala ini dapat menjadi tanda bahwa gendang telinga telah pecah.
Jika sedang mengalami kondisi ini, ada baiknya Moms segera memeriksakan ke dokter spesialis THT.
Radang telinga tengah dapat sembuh dalam waktu beberapa minggu ketika sudah mendapat perawatan dokter.
Apabila ini dibiarkan dalam waktu lama, akan memperparah gejala dari radang telinga tengah.
6. Kesulitan Mendengar
Foto: Orami Photo Stock
Tulang telinga tengah terhubung ke saraf yang mengirimkan sinyal listrik atau penghasil suara ke otak.
Apabila ada cairan di belakang gendang telinga, ini memperlambat pergerakan sinyal listrik melalui tulang telinga bagian dalam.
Untuk itu, gejala radang telinga tengah juga meliputi kesulitan untuk mendengar.
Kesulitan mendengar ini pada anak-anak akan ditandai dengan rewel dan sulit untuk memahami keinginannya.
Jika cairan dibiarkan menumpuk, akan membuat saluran telinga memicu infeksi dan komplikasi.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Daki di Leher dengan Bahan Alami
Apakah Radang Telinga Tengah Berbahaya?
Foto: Orami Photo Stock
Radang telinga tengah atau otitis media dapat berbahaya apabila terjadi infeksi atau indikasi gangguan pendengaran.
Dilansir dari Mayo Clinic, ada beberapa tanda otitis media yang perlu diwaspadai, yaitu:
- Gejala otitis media berlangsung lebih dari 1 hari
- Gejala muncul pada anak yang berusia kurang dari 6 bulan
- Sakit telinga parah
- Waktu tidur menjadi terganggu
- Mengalami pilek atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya
- Keluarnya cairan, nanah, atau cairan berdarah dari telinga
Perhatikan tanda-tanda tersebut jika terjadi pada Si Kecil atau Moms. Segera mendapatkan diagnosis dan perawatan yang akurat dari dokter.
Jika otitis media dibiarkan dalam waktu lama, komplikasi dan risiko melakukan tindakan lanjutan dibutuhkan.
Baca Juga: Penting, Ketahui Penyebab dan Cara Atasi Buang Air Besar Cair
Penyebab Radang Telinga Tengah
Foto: Orami Photo Stock
Berbicara tentang radang telinga tengah, pasti Moms penasaran apa yang menjadi penyebabnya.
Secara umum, penyebab angka kejadian lebih tinggi pada anak-anak adalah struktur tuba eustachius telinga yang lebih mendatar.
"Ini dengan diameter yang sedikit lebih lebar dibandingkan pada orang dewasa," terang dr Ricky Yue, Sp.THT-KL, Dokter Spesialis THT - Bedah Kepala & Leher, RS Pondok Indah – Puri Indah.
Nah, berikut beberapa penyebab umum dari radang telinga pada bagian tengah:
1. Sumbatan dalam Telinga
Umumnya, radang telinga tengah terjadi saat pilek. Ketika pilek, ini menyebabkan terbentuknya cairan di bagian telinga tengah.
Kondisi ini menyebabkan tabung eustachi atau saluran tipis yang membentang dari telinga tengah ke bagian belakang hidung membengkak dan tersumbat.
Artinya, cairan telinga tidak bisa mengalir dengan benar, sehingga memudahkan infeksi menyebar ke bagian telinga tengah.
Adenoid atau jaringan lunak di bagian belakang tenggorokan juga membesar hingga menghalangi tabung eustachius.
Jaringan lunak ini bisa diangkat jika menyebabkan infeksi telinga yang persisten atau terlalu sering.
2. Riwayat Keluarga
Foto: Orami Photo Stock
Tak hanya itu, adapun faktor genetik juga dapat menyebabkan radang telinga tengah atau otitis media.
Infeksi yang pernah dialami dalam keluarga meningkatkan risiko kita bisa mengalaminya juga, Moms.
Anak-anak yang berada di lingkungan perokok atau dekat dengan perokok juga lebih berisiko mengalami infeksi telinga.
Dampak akibat asap rokok yang terhirup ini termasuk radang telinga tengah.
3. Cacat Lahir
Perlu diketahui, penyebab lain dari peradangan telinga tengah dipicu dari riwayat penyakit.
Bibir sumbing, cacat lahir di mana anak memiliki celah pada bagian atap mulutnya juga meningkatkan risiko radang telinga tengah.
Hal ini biasanya dapat dideteksi sejak bayi atau dalam kandungan. Selain itu, ini pun bisa terjadi pada penderita down syndrome.
Ini adalah kondisi genetik yang umumnya menyebabkan sejumlah tingkat ketidakmampuan belajar dengan ciri khas fitur fisik.
Baca Juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus dan Menyerang Sistem Pernapasan Juga Kelamin
4. Alergi
Foto: Orami Photo Stock
Alergi menyebabkan peradangan (pembengkakan) pada saluran hidung dan saluran pernapasan bagian atas.
Kondisi inilah yang dapat memperbesar kelenjar gondok. Ini pun cukup berkaitan erat bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis.
Seseorang dengan penyakit kronis (jangka panjang) lebih mungkin mengalami infeksi telinga.
Ini terutama dengan defisiensi imun dan penyakit pernapasan kronis, seperti fibrosis kistik dan asma.
5. Infeksi Bakteri dan Virus
Peradangan pada telinga tengah biasanya disebabkan adanya infeksi bakteri pada rongga telinga.
Infeksi bakteri ini bisa menyerang disfungsi saluran telinga atau dikenal dengan eustachius.
Bakteri tersering penyebab infeksi pada telinga meliputi:
- S. pneumonia yaitu 25-40% kasus
- Influenza yaitu 10-30% kasus
- Moraxella catarrhalis yang mencapai 2-15%
Tak hanya itu, radang telinga tengah juga bisa disebabkan karena infeksi virus.
Bayi yang minum dari botol, terutama sambil berbaring, cenderung lebih berisiko untuk mengalami infeksi telinga daripada bayi yang diberi ASI.
Baca Juga: 12+ Cara Mengatasi Vagina Gatal Akibat Iritasi atau Infeksi Bakteri serta Jamur
Jenis-Jenis Radang Telinga Tengah
Foto: Orami Photo Stock
Radang telinga tengah yang sering terjadi hampir di setiap orang ini juga dikenal sebagai otitis media.
Menurut Johns Hopkins Medicine, secara garis besar otitis media adalah peradangan atau infeksi yang terjadi di telinga tengah.
Kondisi ini dapat terjadi akibat dari flu, sakit tenggorokan, atau infeksi saluran pernapasan.
Secara umum, berikut beberapa jenis radang telinga tengah yang sering dijumpai, antara lain:
1. Otitis Media Akut
Radang telinga tengah ini terjadi secara tiba-tiba, sehingga menyebabkan pembengkakan dan kemerahan.
Cairan dan lendir terperangkap di dalam telinga, sehingga menyebabkan anak mengalami demam dan sakit telinga.
Otitis media ini sebenarnya dapat menyerang orang dewasa, tapi seringnya kondisi ini terjadi pada anak-anak.
Dilansir dari Stanford Children's Health, sebanyak 80% anak-anak berusia kurang dari 3 tahun pernah setidaknya 1 kali mengalami infeksi telinga tengah.
2. Otitis Media Lendir
Cairan (efusi) dan lendir terus menumpuk di telinga tengah setelah infeksi awal mereda. Penderita mungkin akan merasa penuh di dalam telinga.
Kondisi ini dapat mempengaruhi pendengarannya atau mungkin tidak menunjukkan gejala.
Jika beberapa hari ini Si Kecil sedang terlihat rewel dan sering berusaha meraih telinganya, ada baiknya Moms segera membawanya untuk diperiksa dokter.
Pasalnya, bukan tidak mungkin Si Kecil mengalami radang telinga bagian tengah.
3. Otitis Media Kronis
Cairan tetap berada di telinga tengah untuk waktu yang lama atau sering kambuh, meskipun tidak ada infeksi.
Kondisi ini dapat mengakibatkan kesulitan melawan infeksi baru dan mempengaruhi pendengaran.
"Radang telinga tengah ini menyebabkan kemerahan, bengkak, dan membuat terjadinya penumpukan cairan di gendang telinga," terang dr. Ricky.
Tentunya, bagi anak-anak yang mengalami otitis media akan merasa sangat tidak nyaman sehingga mereka akan cenderung rewel.
Baca Juga: 6 Tanda Bintik Merah DBD pada Bayi yang Harus di Waspadai
Cara Mengatasi Radang Telinga Tengah
Foto: Orami Photo Stock
Pada kebanyakan kasus, radang telinga tengah sebenarnya bisa diatasi dan sembuh.
Tindakan yang harus dilakukan pada kasus peradangan telinga tengah sangat bergantung dari kondisi ringan-beratnya gejala yang ditimbulkan.
Berikut beberapa dalam mengatasi otitis media atau peradangan telinga tengah, meliputi:
1. Konsumsi Antibiotik
Obat antibiotik akan diberikan pada kasus-kasus peradangan telinga tengah akibat infeksi bakteri.
Hal ini terutama pada anak-anak usia 6 bulan atau lebih yang menunjukkan gejala berat.
Gejala berat yang dimaksud antara lain:
- Demam lebih dari 39 derajat Celsius
- Nyeri telinga
- Keluar cairan dari telinga
Pemberian antibiotik ini perlu dari diagnosis yang tepat serta ringat beratnya suatu penyakit yang diderita.
2. Pembedahan
Jika cairan tetap berada di telinga selama lebih dari 3 bulan, perlu ada tindakan.
Ini terutama apabila infeksi terus berulang, bahkan setelah penggunaan antibiotik.
Biasanya, dokter akan menyedot cairan dengan alat tabung kecil. Prosedur pembedahan ini disebut miringotomi.
Ini melibatkan pembuatan lubang kecil di gendang telinga untuk mengalirkan cairan dan mengurangi tekanan dari telinga tengah.
Tak semua kasus membutuhkan operasi, lantaran radang telinga tengah bisa sembuh dalam 2-3 minggu.
Baca Juga: Ketahui Berbagai Obat Perut Melilit yang Paling Efektif
Bagaimana Cara Mencegah Radang Telinga Tengah?
Foto: Orami Photo Stock
Radang telinga tengah atau otitis media sebenarnya tidak bisa benar-benar dicegah.
Meskipun demikian, Moms bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk melindungi tubuh dari bahaya radang telinga tengah:
1. Vaksinasi Lengkap
Lakukan vaksinasi terbaru, terutama vaksin pneumkokus dan vaksin DTP/IPV/Hib.
Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi yang bisa menyerang tubuh.
Jauhkan juga dari lingkungan yang sudah terkontaminasi asap rokok atau lingkungan perokok.
Hindari kontak langsung dengan penderita yang terserang infeksi atau sedang sakit, meski telah divaksinasi.
2. Utamakan Pemberian ASI
Utamakan pemberian ASI, terutama pada bayi yang berusia di bawah 1 tahun.
Jangan memberikan makan atau ASI maupun sufor saat Si Kecil dalam kondisi berbaring.
Setelah Si Kecil berusia 6-12 bulan, jangan izinkan minum menggunakan dot.
3. Tingkatkan Stamina Tubuh
Kondisi radang telinga tengah dampaknya memang sangat mengganggu Si Kecil.
Namun, peradangan ini jarang membutuhkan pengobatan maupun tindakan lainnya.
Mengingat daya tahan tubuh biasanya mampu mengatasi kondisi ini. Terkecuali jika kondisinya tergolong parah ya, Moms.
Dalam beberapa kasus, radang teling tengah mungkin tidak membutuhkan penanganan khusus.
Baca Juga: Agar Cepat Kering, Intip 13 Tips Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir
Meski begitu, jangan ragu untuk Moms berkonsultasi dengan dokter mengenai radang telinga tengah yang dialami, ya.
Hindari menunda-nunda waktu untuk periksa ke dokter. Selain itu, jangan pernah sembarangan memberikan antibiotik tanpa rekomendasi dokter ya, Moms.
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8613-ear-infection-otitis-media
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/otitis-media
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616
- https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=otitis-media-middle-ear-infection-90-P02057
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.