Rasanya Lezat, Tapi Kuliner Khas Betawi Ini Makin Langka dan Terancam Punah
Tinggal di Jakarta rasanya belum sah jika belum menikmati beragam kuliner khas Betawi. Jika Moms berpikir hanya soto Betawi dan kerak telor, tentu salah besar. Sebab masih banyak makanan khas Jakarta lainnya yang sayangnya kini makin langka dan terancam punah.
Tergerus zaman, banyak kuliner Betawi tak mudah lagi ditemukan lantaran selain bahan bakunya semakin sulit didapat, peminat dan generasi penerus yang melanjutkan membuat kuliner tradisional ini juga semakin berkurang.
Baca Juga : Sudah Tahu Apa Makanan Nasional Indonesia? Yuk Kenalan Dengan 5 Makanan Enak Ini
Nah, dalam rangka hari jadi kota Jakarta ke-491, tentu tak ada salahnya kita mencari tahu apa saja, sih, kuliner khas Betawi yang punya cita rasa lezat? Akhir pekan ini, Moms pun bisa mencobanya sembari wisata kuliner bersama keluarga. Dilansir dari berbagi sumber, berikut ini kuliner khas Betawi yang patut kita coba:
1. Sayur Babanci
foto: yess-online.com
Sayur atau ketupat Babanci sebenarnya bukanlah sayur karena tidak ada sayur dalam penyajiannya. Nama Babanci konon diambil dari sifat hidangan ini yang tidak punya jenis kelamin alias banci. Gulai bukan, kari bukan, soto juga bukan.
Ada juga yang bilang bahwa Babanci diambil dari perpaduan kata babah dan enci karena sayur babanci ini merupakan hidangan khusus para peranakan Betawi-Tiong Hoa.
Secara umum, sayur Babanci yang menyerupai gulai didominasi aroma dan rasa rempah yang kuat. Daging yang digunakannya adalah daging kepala sapi, lidah, dan cingur.
Sebagai taburan, ditambahkan juga serutan kelapa dan srundeng yang ditumbuk halus. Dan yang makin membuatnya lezat, ada 21 jenis bahan dan bumbu rempah yang digunakan untuk membuat sayur Babanci ini lho Moms.
Baca Juga : Perlu Tahu Bedanya Rendang Indonesia dan Malaysia
2. Gabus Pucung
foto: resepkoki.id
Nama Gabus Pucung diambil dari ikan gabus dan pucung (kluwek) yang menjadi bahan utama pembuatannya. Baik ikan gabus dan pucung dulu sangat mudah ditemui di rawa-rawa, empang, dan sungai di Jakarta.
Karena menggunakan kluwek sebagai bumbu utamanya, tampilan gabus pucung ini mirip seperti rawon yang berwarna hitam. Namun, gabus pucung berbeda sekali dengan rawon khas Jawa Timur. Gabus pucung menggunakan berbagai sayuran, seperti wortel, daun bawang, dan kembang kol.
3. Sengkulun
foto: pinterest.com
Sengkulun sejatinya bukan kue asli Betawi, tetapi ada pengaruh budaya Tiongkok di sana. Sepintas, sengkulun terlihat seperti kue keranjang. Permukaannya berbintil kasar, teksturnya lunak, kenyal, dan lembut.
Hal itu karena sengkulun dibuat dengan bahan baku utama tepung ketan. Warna cokelatnya berasal dari gula merah. Sengkulun juga punya sentuhan cita rasa gurih dari santan kental. Senkulung dimasak dengan cara dikukus selama sekitar dua jam. Penyajiannya biasanya dicocok dengan kelapa parut.
Baca Juga : Resep Kue Biji Ketapang, Camilan Khas Betawi yang Tak Boleh Dilewatkan
4. Sayur Besan
foto: htdentistvschef.wordpress.com
Sesuai dengan namanya, sayur besan ini memang disajikan saat orang Betawi melangsungkan besanan alias pernikahan. Sayur besan merupakan sayur dengan kuah santan yang berisi terubuk, kentang, soun, petai, dan ebi. Terubuk merupakan tanaman musiman yang sudah langka.
5. Bubur Ase
foto: shaniegumilang.wordpress.com
Bubur ase merupakan rackan bubur beras yang padat dan lembut dengan siraman kuah semur manis. Racikan makin sedap dengan tambahan asinan sayur khas Betawi dan semur. Asinan dan semur ini yang menjadi ciri khas dari bubur ase. Dari asinan-semur juga, nama bubur ase berasal.
6. Kue Dongkal
foto: mpokiyah.com
Kue dongkal merupakan salah satu jajaran tradisional khas Betawi yang sudah semakin sulit ditemukan. Kue ini berbahan baku utama tepung beras yang ditumbuk halus dengan isian gula aren.
Kue dongkal dimasak dengan cara dikukus dalam cetakan berbentuk kerucut seperti tumpeng dan kerap disajikan dengan parutan kelapa.
Itulah enam kuliner khas Betawi yang sudah sulit ditemukan. Mana yang paling Moms gemari? Share yuks!
(AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.