03 September 2024

Mengenal Regulasi Emosi: Tujuan dan Cara Mengatasinya

Yuk, coba kendalikan emosi dengan cara berikut!
Mengenal Regulasi Emosi: Tujuan dan Cara Mengatasinya

Foto: Orami.co.id

Regulasi emosi adalah keterampilan seseorang untuk mengenali, mengelola, dan mengendalikan emosinya dengan efektif dan mengekspresikan emosinya dengan adaptif.

Hal ini mencakup kesadaran terhadap emosi diri sendiri, pemahaman mengenai penyebab emosi tersebut, serta kemampuan untuk merespons secara sehat dan produktif terhadap emosi yang muncul.

Untuk mengetahui tips regulasi emosi lebih lanjut, simak hingga akhir artikel berikut yuk, Moms!

Baca Juga: 14 Cara Self Healing, Proses Pemulihan Emosional dan Mental

Mengenal Emosi Dasar Manusia

Webinar Orami Circle Cara Mengontrol Diri & Mengelola Emosi
Foto: Webinar Orami Circle Cara Mengontrol Diri & Mengelola Emosi (Orami.co.id)

Sebelum masuk ke cara meregulasi emosi, Moms perlu ketahui terlebih dahulu apa itu emosi yang ada di diri kita.

Menurut Rininda Mutia, M. Psi selaku Psikolog & Co-Founder Amanasa ID, emosi adalah reaksi kompleks yang melibatkan elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis.

“Emosi timbul ketika ada suatu kejadian yang dirasakan kemudian diproses ke dalam pikiran secara otomatis dan menimbulkan emosi pada diri kita," ucap Rininda Mutia, M. Psi dalam Webinar Cara Mengontrol Diri & Mengelola Emosi, kerja sama antara Amanasa ID dan Orami Circle pada Kamis, (29/08/2024).

Menurut Paul Ekman, setiap individu memiliki enam emosi dasar, yaitu:

  1. Senang: Emosi ini muncul saat menikmati hal-hal yang menyenangkan, seperti pencapaian atau waktu bersama orang tersayang, meskipun terkadang bisa hadir bersamaan dengan kesedihan.
  2. Sedih: Dirasakan ketika kita kehilangan sesuatu yang berharga, misalnya orang yang kita sayangi, kesempatan, atau benda kesayangan.
  3. Marah: Dirasakan ketika kita tidak mendapatkan apa yang menjadi tujuan kita dan juga ketika kita merasa diperlakukan tidak adil.
  4. Takut: Rasa takut dipicu oleh ancaman fisik atau psikologis, sering kali terkait dengan hal-hal yang sudah kita ketahui. Pikiran kita memiliki peran besar dalam memperkuat ketakutan ini.
  5. Jijik: Emosi ini muncul dari hal-hal seperti penampilan, bau, atau perilaku buruk. Reaksi ini membuat kita menjauh atau menghindari sumbernya, dan sering kali dikaitkan dengan menjaga kebersihan.
  6. Kaget: Emosi ini sangat singkat yang muncul secara tiba-tiba, misalnya saat ada kejadian tak terduga. Meskipun cepat berlalu, rasa terkejut bisa disebabkan oleh hal-hal positif maupun negatif.

Tujuan Regulasi Emosi

Jenis-jenis Emosi
Foto: Jenis-jenis Emosi (Freepik.com/rawpixel.com)

Tujuan dari regulasi emosi agar Moms bisa memahami emosi, mengubah yang tidak diinginkan, dan mengurangi kerapuhan pada emosi negatif.

“Emosi negatif ternyata memberikan aba-aba untuk menjalani hidup atau membantu menyadari sesuatu yang ada di sekitar kita, sehingga kita dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan. Dan emosi juga membangun kita untuk bertahan dalam menghadapi berbagai situasi yang menantang di dunia ini," ungkap Rininda.

“Jadi bukan berarti Moms tidak boleh meluapkan emosi, tetapi bagaimana Moms bisa mengendalikan emosi tersebut,” sambungnya.

Oleh sebab itu jangan memendam emosi yang dirasakan ya, Moms!

Tips Regulasi Emosi

kecerdasan emosional
Foto: kecerdasan emosional (Orami Photo Stocks)

Rininda Mutia, M. Psi memberikan beberapa tips yang bisa Moms lakukan untuk meregulasi emosi sebagai berikut:

1. Teknik Time Out

Teknik ini adalah teknik mengijinkan diri sendiri untuk mengambil waktu sejenak dari hal yang memicu emosi. Berikut caranya:

  • Monitor level emosi
  • Berikan waktu sejenak untuk mengambil jarak dengan masalah yang memicu emosi
  • Tentukan berapa lama waktu untuk menurunkan emosi
  • Cari cara untuk membuat emosi kita stabil
  • Ketika sudah stabil, tentukan pemecahan masalah tersebut

2. Square Breathing

Square breathing atau pernapasan segi empat merupakan teknik pernapasan untuk menenangkan diri.

Caranya dengan menarik nafas, menahan nafas, menghembuskan nafas, dan membuang nafas dengan masing-masing empat hitungan.

3. Journaling

Journaling merupakan metode yang digunakan untuk untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. 

Rininda Mutia, M. Psi merekomendasikan untuk menuliskan di buku daripada menggunakan handphone atau tablet.

“Namun bagi Moms yang tidak suka menulis, Moms bisa mengungkapkan emosi dengan bicara langsung di depan cermin atau menggunakan voice recorder," ucapnya.

4. Lakukan Hal Positif yang Disuka

Hal terakhir yang bisa Moms lakukan untuk meregulasi emosi yaitu mencari hobi yang di suka dengan catatan tidak menyakiti diri sendiri, menyakiti orang lain, dan merusak sesuatu.

“Hal ini bisa mengalihkan perhatian dari situasi yang memicu emosi dengan fokus pada hal-hal positif atau kegiatan yang menyenangkan. Moms bisa mendengarkan musik, membaca buku, atau lakukan aktivitas fisik ringan yang Moms sukai,” ungkap Rininda.

Itulah pengertian regulasi emosi dan cara mengatasinya yang bisa Moms lakukan.

Semoga bermanfaat ya, Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.