Sering Merasa Nyeri atau Sakit saat Kencing? Waspada Infeksi Saluran Kemih!
Moms, pernahkah mengalami rasa sakit saat kencing? Rasa sakit atau nyeri yang dirasakan biasanya seperti terbakar, panas, dan terasa sangat tidak nyaman pada saat buang air kecil.
Kondisi tersebut disebut juga dengan nama anyang-anyangan, atau dalam istilah medis yaitu disuria.
Kira-kira apa penyebab nyeri tersebut? dan bagaimana cara mengatasinya?
Yuk simak ulasannya pada artikel ini.
Baca Juga: Ketahui Jenis Olahraga untuk Infeksi Saluran Kencing
Apa Itu Disuria atau Sakit saat Kencing?
Foto: Orami Photo Stock
Disuria atau nyeri saat buang kecil merupakan rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang timbul saat sedang berkemih.
Keadaan ini seringkali dijelaskan sebagai rasa terbakar yang disebabkan oleh beberapa kondisi.
"Sakit saat berkemih atau disuria, merupakan sensasi yang ditandai dengan rasa tidak nyaman, rasa panas atau terbakar, perih atau nyeri saat berkemih. Hal ini bukan merupakan diagnosis melainkan sebuah gejala atau tanda dari suatu penyakit yang dialami seseorang," kata dr. Doddy W. Hami Seno, Sp. U, yang merupakan Dokter Spesialis Bedah Urologi, yang berpraktik di RS Pondok Indah – Pondok Indah dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya.
Selain itu, dr. Doddy juga menjelaskan bahwa nyeri saat berkemih dapat terjadi pada pria maupun wanita, dan dalam usia berapapun.
Namun, pada kondisi tertentu risikonya dapat menjadi lebih tinggi pada:
- Ibu hamil
- Lansia
- Memiliki penyakit komorbid tertentu seperti diabetes melitus.
Baca Juga: Anuria (Gangguan Kencing): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Apa Penyebab Sakit saat Kencing?
Foto: Orami Photo Stock
Nyeri saat berkemih dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, atau kondisi.
Namun, pada dasarnya nyeri berkemih disebabkan oleh hal-hal kecil yang kadang sering diabaikan, seperti kurang minum air per harinya.
Menurut dr. Doddy, terdapat banyak kemungkinan penyebab terjadinya nyeri saat berkemih, di antaranya:
1. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih atau ISK, merupakan penyebab paling sering timbulnya nyeri saat buang air kecil.
Kondisi ini terjadi disebabkan karena adanya infeksi pada sistem urinaria yang mencakup organ-organ seperti, ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra.
Umumnya, infeksi sering terjadi di area saluran kemih bagian bawah, yaitu pada uretra dan kandung kemih.
Adanya infeksi pada saluran kemih bawah biasanya disebabkan oleh bakteri E. Coli atau Escherichia Coli yang pada umumnya berada di dalam usus besar.
Hal tersebut terjadi karena tidak bersihnya area selangkangan setelah buang air kecil, atau buang air besar, sehingga bakteri masuk ke uretra.
2. Batu Saluran Kemih
Batu saluran kemih merupakan kondisi dimana terjadi pengkristalan mineral di kandung kemih.
Pada dasarnya, kondisi ini tidak menyakitkan bila bentuk kristal masih dalam ukuran kecil.
Namun, jika ukurannya semakin besar, maka akan menimbulkan berbagai masalah, salah satunya nyeri saat berkemih.
Baca Juga: 7 Alasan Medis Penyebab Kencing Bau Tak Sedap
3. Peradangan pada Organ Saluran Kemih
Rasa nyeri juga terjadi akibat adanya peradangan yang terjadi organ di sistem saluran kemih.
Beberapa jenis peradangan tersebut, antara lain:
- sistitis yang terjadi di kandung kemih,
- uretritis di uretra,
- prostatitis yang merupakan gangguan kelenjar prostat pada pria,
- dan vaginitis yang merupakan gangguan vagina pada wanita.
4. Infeksi Menular Seksual
Seseorang yang mengalami kondisi infeksi menular seksual (IMS) juga dapat memiliki gejala nyeri saat buang air kecil.
Dilansir dari World Health Organization, kondisi ini terjadi akibat serangan virus, bakteri, serta parasit melalui hubungan seksual.
Terdapat beberapa jenis penyakit IMS, yaitu hepatitis B, virus herpes simpleks, HIV, HPV, klamidia, trikomoniasis, sifilis, dan gonore.
Selain beberapa kondisi di atas, sakit saat kencing juga dapat terjadi pada orang yang telah diberi tindakan atau prosedur urologi, seperti pemasangan kateter urine.
Baca Juga: Benarkah Riwayat Infeksi Menular Seksual Bikin Susah Hamil?
Bagaimana Cara Mengatasi Sakit saat Kencing?
Foto: Orami Photo Stock
Pada tingkat yang rendah, nyeri saat berkemih dapat sembuh dengan sendirinya saat rutin menerapkan gaya hidup sehat, seperti rutin minum air putih, berolahraga, dan menghindari alkohol.
Namun, pada beberapa kondisi yang dijelaskan oleh dr. Doddy di bawah ini, dapat menjadi tanda agar sesegera mungkin melakukan pemeriksaan ke dokter.
- Nyeri berlangsung dalam jangka waktu panjang dan terus-menerus.
- Keluar cairan yang berbau dari alat kelamin pria atau wanita.
- Keluhan yang disertai gejala lain seperti demam, mual, muntah, nyeri pinggang yang sering hilang timbul, dan rasa gatal di sekitar kelamin.
- Nyeri yang sangat menganggu hingga produksi urine sedikit atau bahkan sama sekali tidak dapat mengeluarkan urine.
Kalau sudah pada kondisi tersebut, cara mengatasi nyeri saat berkemih tergantung berdasarkan penyebab utama dari keluhan nyeri tersebut.
Maka dari itu, penting untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan dokter spesialis bedah urologi.
Apabila terbukti ada infeksi, terapi pengobatan seperti antibiotik dan anti nyeri ringan dapat diberikan.
Sementara penanganan lainnya tentu disesusaikan dengan etiologi penyakitnya. Berikut ini, kondisi yang menyebabkan terjadinya nyeri saat berkemih, serta cara mengobatinya.
1. Sistitis dan Pielonefritis
Jenis infeksi ini biasanya disebabkan oleh bakteri, dan dapat disembuhkan dengan penggunaa antibiotik yang oral.
Namun, bagi penderita pielonefritis tingkat parah, dengan gejala demam tinggi, menggigil, kedinginan, dan muntah, penggunaan antibiotik dapat diberikan ke dalam vena.
2. Uretritis
Uretritis membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Jenis antibiotik yang dapat digunakan tergantung pada infeksi yang menjadi penyebab kondisi ini terjadi.
3. Vaginitis
Vaginitis juga dapat diobati dengan antibiotik. Infeksi jamur dapat diobati dengan obat antijamur, bisa dalam bentuk pil yang digunakan secara oral, atau dalam bentuk krim yang dioles ke dalam vagina.
Jika penderita kondisi ini aktif secara seksual dan sedang mendapatkan perawatan karena disuria yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, pasangannya pun juga perlu mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Susah Buang Air Kecil? Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya!
Mencegah Sakit saat Kencing
Foto: Orami Photo Stock
Pencegahan untuk keadaan sakit saat buang air kecil berbeda-beda berdasarkan penyebab dari nyeri berkemih itu sendiri.
Selain itu, dr. Doddy juga menjelaskan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
- Minum air putih yang cukup. Langkah ini sangat ampuh dalam membantu mencegah disuria yang disebabkan oleh sistitis atau pielonefritis.
- Menjaga kebersihan alat kelamin terutama setelah buang air kecil. Ini penting guna menghalau bakteri yang dapat menyerang alat reproduksi.
- Tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat dan mengganti pakaian dalam apabila sudah basah atau berkeringat.
- Menjaga gaya hidup sehat, dengan mengonsumsi makanan bergizi dan rajin berolahraga.
- Menggunakan pengaman saat berhubungan intim. Jika aktif secara seksual, gunakanlah kondom.
- Menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol.
Baca Juga: Kencing Berdarah, Waspada Gejala Hematuria
Itulah ulasan tentang disuria, atau sakit saat sedang berkemih yang penting untuk Moms ketahui.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/symptoms-causes/syc-20353447
- https://www.nhs.uk/conditions/bladder-stones/
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sexually-transmitted-infections-(stis)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.