Seberapa Sering Harus Lakukan Tes Pap Smear?
Moms, mendengar kata kanker serviks pasti dapat membuat ngeri, ya? Benar saja, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kanker serviks adalah kanker paling umum kedua pada wanita di seluruh dunia.
Penyebabnya adalah infeksi HPV (human papillomavirus), yang merupakan infeksi virus paling umum pada saluran reproduksi.
Risiko seorang wanita dapat mengalami kanker serviks terjadi ketika ia sudah aktif secara seksual. Untuk itu, pencegahan penting dilakukan dengan skrining kesehatan secara rutin.
WHO menyatakan bahwa tes pap smear menjadi metode efektif untuk deteksi dini lesi prakanker dan harus dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau aktif secara seksual. Pertanyaannya, harus seberapa sering wanita melakukan tes pap smear?
Lakukan Tes Pap Smear pada Waktu yang Tepat
Foto: medicalnewstoday.com
Tes pap smear kepanjangan dari papanicolaou test. Menurut Clinical Therapeutics, pap smear diperkenalkan pertama kali tahun 1940 oleh George Papanicolaou dan rekannya Herbert Traut dengan tujuan untuk mendeteksi kanker pada vagina.
Sejak saat itu, tes pap smear dianggap sebagai salah satu tes yang efektif sebagai skrining kesehatan dan bertujuan untuk mendeteksi dini terjadinya kanker.
Sebaiknya wanita harus memulai tes pap smear ketika memasuki usia 21 tahun atau sudah aktif secara seksual. Setelahnya, wanita harus tetap secara rutin melakukan tes pap smear sebagai pencegahan terhadap risiko kanker serviks.
“Saat wanita berusia 21-29 tahun, mereka harus melakukan pap smear secara rutin setiap tiga tahun. Ketika wanita sudah berusia di atas 30 tahun, tes pap smear harus dibarengi juga dengan tes HPV,” ungkap Dr. Margot Watson, dokter kandungan dari Johns Hopkins Medicine.
Jika Moms tidak terdeteksi adanya virus atau kelainan apa pun, Moms dapat memperpanjang durasi melakukan tes pap smear setiap lima tahun sekali.
Meskipun demikian, pemeriksaan ginekologi tahunan tetap diperlukan. Jika ada terdeteksi sel-sel prakanker pada serviks dan positif terinfeksi HPV, maka perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Baca Juga: Pentingnya Tes Pap Smear untuk Mendeteksi Kanker Serviks
Hal yang Dilakukan Sebelum Pap Smear
Foto: healthline.com
Setelah tahu waktu paling tepat untuk lakukan pap smear, maka timbul pertanyaan lain mengenai hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan tes pap smear.
Penting diingat, kehadiran zat apa pun di vagina dapat menurunkan akurasi hasil tes pap smear.
Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan, 24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan, wanita dilarang untuk berhubungan seksual atau menggunakan tampon.
Moms juga sebaiknya tidak melakukan douching dua hingga tiga hari sebelum melakukan tes pap smear.
“Setiap wanita pasti ingin mendapatkan hasil pap smear yang akurat. Untuk itu, lebih baik wanita tidak sedang dalam keadaan menstruasi saat melakukan tes karena dapat mengganggu keakuratan tes,” ungkap Dr. Johnathan Lancaster, dokter dari H. Lee Moffitt Cancer Center and Research Institute.
Baca Juga: 3 Jenis Pengobatan Kanker Serviks Agar Tidak Merusak Kesuburan
Sampai Kapan Perlu Lakukan Tes Pap Smear?
Foto: health.harvard.edu
Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya, wanita sebaiknya melakukan tes pap smear dimulai sejak usia 21 tahun.
Selanjutnya, Moms wajib melakukan pap smear sebanyak 3-5 tahun sekali, yang kemudian dibarengi dengan tes HPV ketika sudah berusia 30 tahun ke atas.
Pap smear terus dilakukan sampai Moms berusia 65 tahun, kecuali sudah menjalani operasi histerektomi atau pengangkatan rahim. Jika demikian, Moms tidak lagi membutuhkan tes pap smear.
Selain itu, jika Moms memiliki hasil tes pap smear yang normal dalam 10 tahun terakhir dan tidak memiliki sel-sel prakanker serius dalam 20 tahun terakhir, maka skrining juga dapat dihentikan.
Baca Juga: 4 Penyebab Kanker Serviks yang Harus Diwaspadai
Itulah yang dapat dipahami tentang pap smear. Ingat, segera lakukan tes pap smear ketika Moms sudah aktif secara seksual, ya!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.