07 November 2024

Si Kecil Sering Melamun dan Tidak Fokus, Apa Penyebabnya?

Bisa jadi anak Moms mengalami ADHD

Melamun dan tidak fokus masih dianggap sebagai kondisi yang wajar asalkan tak terjadi terus-menerus. Namun, bagaimana jika Si Kecil sering melamun dan tidak fokus?

Anak yang sering melamun dan tidak fokus pasti akan mengalami kesulitan dalam aktivitas sehari-hari.

Terutama ketika mereka berada di sekolah, Si Kecil mungkin akan banyak tertinggal dari teman sebayanya dalam proses pembelajaran.

Lalu, apakah penyebab anak Moms sering melamun dan tidak fokus?

Adakah gangguan kesehatan atau masalah tumbuh kembang yang mendasarinya?

Untuk mengetahui pertanyaan tersebut, simak artikel ini, Moms.

Penyebab Anak Sering Melamun dan Tidak Fokus

Anak Sering Melamun dan Tidak Fokus
Foto: Anak Sering Melamun dan Tidak Fokus (Classroom.synonym.com)

Ada beberapa penyebab anak menjadi sering melamun dan tidak fokus saat beraktivitas sehari-hari, berikut di antaranya:

1. Screen Time Berlebihan

Anak yang sering melamun dan tidak fokus mungkin disebabkan oleh screen time yang berlebihan.

Jadi, pikiran Si Kecil melayang kemana-mana karena pengaruh video atau film yang ia tonton.

Ia pun terjebak dalam imajinasinya sendiri sehingga menjadi lebih pendiam dan minim interaksi.

Ketika diajak berkomunikasi pun, sering kali tidak nyambung karena sulit fokus dengan subjek atau objek yang berada di dekatnya.

2. Tidak Cukup Tidur

Penyebab anak sering melamun dan tidak fokus berikutnya, yakni karena mereka tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Ketika Si Kecil tidur kurang dari 8-10 jam sehari, ia pun akan sulit untuk berkonsentrasi dalam kehidupan sehari-hari atau ketika belajar di sekolah.

Pada akhirnya, ia mengalami ketinggalan dengan teman sebaya dan memiliki tingkat prestasi yang rendah di sekolahnya.

Selain tidak cukup tidur, sulitnya fokus atau gangguan konsentrasi anak juga bisa dipengaruhi oleh beberapa hal.

Seperti yang dikutip dari laman Oxford Learning, yaitu sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah, banyaknya distraksi, kurangnya motivasi, atau gangguan kecemasan.

3. Kurang Vitamin B12

Tidak terpenuhinya nutrisi yang dibutuhkan oleh anak juga bisa menyebabkan mereka sulit untuk fokus dalam mengerjakan sesuatu.

Jadi, Si Kecil terganggu dengan rasa laparnya daripada memerhatikan hal-hal di sekitarnya.

Salah satu nutrisi yang bisa menyebabkan anak tidak fokus adalah kekurangan vitamin B12.

Hal ini pun didukung fakta dari jurnal Cureus yang menyebutkan bahwa, kekurangan B12 berdampak negatif pada sistem saraf pusat sehingga orang dengan kadar B12 rendah atau kekurangan mungkin merasa pusing, kesulitan berkonsentrasi, dan menyelesaikan tugas.

Pada orang dewasa yang lebih tua, kekurangan vitamin B12 bahkan bisa menyebabkan mereka mengalami penurunan memori atau pelupa.

4. Kurang Olahraga

Anak-anak yang jarang berolahraga cenderung mengalami penurunan energi dan kelelahan.

Olahraga membantu meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus.

Tanpa aktivitas fisik yang memadai, anak bisa menjadi lesu, sulit fokus, dan lebih sering melamun.

5. Masalah Penglihatan atau Pendengaran yang Tidak Terdeteksi

Masalah pada penglihatan atau pendengaran yang tidak terdiagnosis bisa membuat anak tampak melamun.

Terutama jika mereka kesulitan untuk melihat atau mendengar di sekolah atau dalam situasi lain.

Kondisi ini bisa menghalangi kemampuan anak untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan dan menyebabkan mereka terlihat kurang fokus.

6. Mengalami ADHD

Apabila Si Kecil kerap kali sulit untuk fokus, mungkin ia mengalami gangguan kesehatan yang dinamakan ADHD, Moms.

Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ADHD atau Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum terjadi pada masa kanak-kanak.

Anak-anak dengan ADHD biasanya mengalami:

  • Kesulitan memperhatikan
  • Mengendalikan perilaku impulsif (mungkin bertindak tanpa memikirkan apa akibatnya)
  • Terlalu aktif

Meski terjadi saat anak-anak, tetapi ADHD bisa berlangsung hingga dewasa.

Jadi, gejalanya bisa terus berlanjut dan semakin parah sehingga bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan di sekolah, di rumah, atau dengan teman.

Gejala umum anak yang mengalami ADHD, yaitu sering melamun dan tidak fokus, pelupa, gelisah, terlalu banyak bicara, membuat kesalahan yang ceroboh atau mengambil risiko yang tidak perlu, serta mengalami kesulitan bergaul dengan orang lain.

7. Masalah Psikologi

Penyebab anak sering melamun dan tidak fokus berikutnya adalah masalah psikologi, seperti adanya gangguan emosi dalam diri mereka.

Selain kedua hal tersebut, anak yang mengalami gangguan emosi juga biasanya akan mengalami gejala lain, berupa:

  • Merasa putus asa atau tidak berdaya
  • Merasa bersalah tanpa sebab yang jelas
  • Mengalami kesulitan berpikir atau mengingat
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Mengalami perubahan nafsu makan
  • Mengisolasi dari orang atau kegiatan
  • Mengalami kemarahan atau lekas marah yang tidak biasa
  • Mengalami kelelahan
  • Mengalami kesulitan mengikuti tugas sehari-hari

Penyebab dari gangguan emosi ini tidak hanya berpaku pada satu sebab, melainkan bervariasi.

Misalnya, disebabkan oleh pengalaman atau peristiwa traumatis, seperti kematian dalam keluarga atau juga dapat diakibatkan oleh berbagai kondisi kesehatan mental yang mendasarinya.

Ketika anak mengalaminya, mereka pun menjadi tidak nyaman saat beraktivitas. Jadi, akan lebih banyak melamun dan sering kali tidak fokus.


Cara Mengatasi Anak Sering Melamun dan Tidak Fokus

Cara Mengatasi Anak Sering Melamun dan Tidak Fokus
Foto: Cara Mengatasi Anak Sering Melamun dan Tidak Fokus (Journify.co)

Setelah mengetahui penyebab anak yang sering melamun dan sulit untuk fokus, Moms pun akan lebih paham untuk mengatasinya.

Berikut beberapa tips mengatasi anak yang sering kali melamun dan susah berkonsentrasi.

1. Latih Konsentrasi Anak

Karena salah satu penyebab anak sering melamun dan tidak fokus adalah screen time yang berlebihan, Moms pun harus membatasinya.

Kemudian, alihkan perhatian mereka dengan kegiatan lain yang bertujuan untuk melatih konsentrasi anak.

Misalnya, dengan mengajak mereka untuk melakukan satu permainan atau kegiatan dalam rentang waktu tertentu.

Menurut Jamie M. Howard, PhD, Direktur Child Mind Institute's, anak kecil (usia 4-5) biasanya dapat berkonsentrasi selama antara 5 dan 20 menit, tergantung pada tugasnya.

Moms bisa memilih beberapa kegiatan untuk melatih fokus mereka, seperti membagi tugas-tugas besar menjadi tugas kecil, menyelesaikan suatu tugas dengan cara menyenangkan, atau bermain game yang melibatkan fokus.

Jangan lupa untuk beristirahat di sela-sela aktivitas sehingga anak Moms tetap semangat menyelesaikan tugasnya.

Singkirkan juga hal-hal tidak penting yang bisa membuatnya terdistraksi.

2. Penuhi Nutrisi

Nutrisi sangat berperan penting dalam proses tumbuh kembang anak.

Jika Moms ingin Si Kecil tidak sering melamun dan memiliki fokus yang bagus, penuhilah semua kebutuhan gizinya.

Misalnya, dengan memberikan anak asupan yang mengandung DHA, kolin, zat besi, seng, vitamin B6 & B12 untuk membantu mereka meningkatkan fokus dan memori otak.

Ada banyak jenis sayuran atau buah-buahan yang mengandung zat gizi mikro tersebut. Moms pun bisa menambahkannya dalam menu makan harian anak.

3. Tidur Cukup dan Teratur

Seperti nutrisi, tidur yang cukup juga berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

Jadi, pastikan Si Kecil mendapatkan cukup tidur dan usahakan mereka untuk memiliki jadwal tidur yang teratur.

Hal ini didukung oleh fakta dari Sleep Foundation yang menyatakan bahwa mendapatkan cukup jam tidur berkualitas akan menumbuhkan perhatian dan konsentrasi, yang merupakan syarat penting untuk sebagian besar proses belajar.

Tidur yang cukup juga mendukung banyak aspek pemikiran lainnya, seperti memori, pemecahan masalah, kreativitas, hingga pemrosesan emosional.

4. Jangan Ragu Ke Dokter

Nah, jika Moms sudah melakukan beberapa cara di atas, tetapi anak tetap sering melamun dan sulit fokus, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Si Kecil mungkin saja mengalami ADHD atau gangguan emosional yang membutuhkan perawatan profesional.

Baca Juga: Penyebab Sering Lupa dan Tak Fokus, Atasi dengan 6 Cara Ini!

Itu dia penyebab dan cara mengatasi anak yang sering melamun dan susah untuk berkonsentrasi.

Semoga informasinya dapat bermanfaat ya, Moms.

  • https://www.oxfordlearning.com/why-cant-my-child-focus/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7077099/
  • https://www.healthline.com/nutrition/vitamin-b12-deficiency-symptoms#6.-Difficulty-concentrating-and-mental-impairment
  • https://www.healthgrades.com/right-care/symptoms-and-conditions/concentration-difficulty
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/emotional-distress
  • https://www.sleepfoundation.org/sleep-deprivation/lack-of-sleep-and-cognitive-impairment
  • https://www.pbs.org/parents/thrive/tips-for-helping-your-child-focus-and-concentrate

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.