29 Oktober 2024

Setelah Berhubungan Keluar Cairan Bening, Normalkah?

Simak penjelasannya dan cari tahu cara meningkatkan kualitas sperma, Dads

Mungkin saja beberapa calon Dads saat ini sedang bertanya-tanya, mengapa setelah berhubungan keluar cairan bening seperti jelly atau sperma mirip agar-agar?

Apakah ini merupakan suatu kondisi yang normal atau justru sebaliknya?

Simak seperti apa penjelasan para ahli mengenai kondisi setelah berhubungan keluar cairan bening seperti jelly di bawah ini.  

Setelah Berhubungan Keluar Cairan Bening Seperti Jelly

Sperma Seperti Jelly (Pexels.com)
Foto: Sperma Seperti Jelly (Pexels.com)

Jika Dads mengalami setelah berhubungan keluar cairan bening seperti jelly, tak perlu untuk khawatir berlebihan.

“Air mani seperti jelly saat berejakulasi sebenarnya cukup normal. Bahkan ini biasa meningkatkan peluang kehamilan,” kata Rebeca Reus, BSc, MSc, seorang ahli embriologi, seperti dikutip dari situs Invitra.

“Penampilan seperti jelly menunjukkan bahwa air mani mengandung fruktosa, sejenis gula sederhana yang membuat sperma tetap hidup setelah ejakulasi. Konsistensi semen bisa saja terlihat normal, tetapi mungkin saja tidak memiliki sperma yang layak.” tambahnya.

Namun yang jelas, setiap pria memiliki air mani dengan karakteristik individu untuk diri mereka sendiri. Ini sangat bervariasi dalam hal ketebalan, bau, rasa dan tekstur.

Jika air mani Dads terlihat seperti biasanya, tidak akan ada masalah.

Banyak pria memiliki air mani yang kental secara alami, sedangkan beberapa yang lain memiliki air mani yang lebih encer dan tipis.

Tekstur Air Mani Selalu Berubah Setelah Ejakulasi

Tekstur Air Mani (Unsplash.com)
Foto: Tekstur Air Mani (Unsplash.com)

Mengutip Netdoctor UK, tekstur air mani sebenarnya memang selalu berubah setelah ejakulasi jika terkena udara.

Di mana air mani yang normalnya lengket dan tebal akan menjadi lebih dingin dan mencair setelah beberapa menit.

Adapun penyebab mengapa air mani memiliki tekstur yang kental dan lengket adalah karena mengandung protein yang membantunya ‘menempel’ di vagina dan memperlambat laju tetesan (ketika ada yang keluar dari vagina), sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan.

Oleh karena itu, sangat normal jika ada gumpalan-gumpalan seperti jelly di dalam air mani.

Karena air mani sebagian besar terdiri dari air, dehidrasi juga dapat mempengaruhi teksturnya, jadi dapat membuatnya tampak lebih kental dari biasanya.

Ketika usia pria semakin bertambah, air mani biasanya menjadi lebih encer dengan volume yang lebih sedikit saat ejakulasi.

Hidrasi Menjadi Faktor Yang Memengaruhi Tekstur Sperma

Tekstur Sperma (Pexels.com)
Foto: Tekstur Sperma (Pexels.com)

“Hidrasi adalah salah satu faktor utama mengapa air mani pria bisa menjadi cairan yang sangat licin pada suatu hari dan lengket pada hari lainnya. Semakin banyak air yang diminum, air mani akan menjadi semakin encer,” kata Paul R. Shin, M.D., seorang ahli urologi di Shady Grove Fertility di Washington, D.C., seperti dikutip dari situs SELF.

“Beberapa air mani berada dalam fase agar-agar sampai bertemu dengan enzim prostat,” kata Dr. Shin.

Ketika air mani tercampur dengan enzim prostat, semuanya mencair menjadi konsistensi yang lebih halus. Tetapi terkadang prosesnya tidak selesai sampai seorang pria berejakulasi.

Menurut Dr. Shin, itulah mengapa setelah berhubungan keluar cairan bening seperti jelly atau sperma memiliki tekstur mirip agar-agar.

“Setelah berada di dalam vagina, air mani itu akan semakin mencair dan lebih mudah untuk bergerak.”

Selain itu, tidak mendapatkan cukup cairan atau dehidrasi juga dapat mengurangi jumlah cairan yang tersedia untuk memberikan air mani tekstur yang biasanya kental.

Minum cukup air sepanjang hari membantu mengatur tingkat pH tubuh Dads. Ini adalah keseimbangan relatif tubuh dari zat asam dan basa.

Tubuh biasanya akan mempertahankan tingkat pH 7,4. Saat Dads mengalami dehidrasi, kadar pH bisa menjadi tidak teratur dan hal ini bisa membuat air mani kental dan memengaruhi banyak organ lain di tubuh.

Sperma Terlalu Kental Mungkin Disebabkan Oleh Infeksi

Meskipun setelah berhubungan keluar cairan bening seperti jelly adalah hal yang normal, Healthline menyebut bahwa infeksi saluran genital, terutama infeksi bakteri, juga dapat menyebabkan tekstur air mani lebih kental dari biasanya.

Ini dikarenakan infeksi dapat meningkatkan jumlah sel darah putih ke saluran genital. Ini dapat mengurangi jumlah air mani yang dihasilkan dan mengurangi konsentrasi sperma dalam air mani. Bahkan infeksi juga akan memengaruhi bentuk sperma.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Behavioral Ecology, diketahui bahwa kehadiran bakteri menular di saluran genital bahkan dapat menyebabkan sel darah putih menyerang sperma.

Di mana ini juga akan memengaruhi tingkat kekentalan air mani.

Sementara studi yang diterbitkan di Journal of Assisted Reproduction and Genetics, menunjukkan bahwa infeksi bakteri dapat menyebabkan sperma saling menempel, yang juga berkontribusi pada tingkat kekentalan air mani.

Oleh karena itu, sebaiknya segera hubungi dokter jika Dads mendapati sperma yang seperti jelly disertai dengan gejala-gejala berikut ini:

  • Kesulitan buang air kecil
  • Urin berdarah
  • Keluar cairan abnormal dari organ intim
  • Testis membengkak

Selain itu, sensasi nyeri atau terbakar juga dapat menjadi pertanda adanya infeksi pada saluran genital Dads.

Nah, untuk membuat sperma menjadi lebih sehat lagi dan siap untuk membuahi, maka Dads perlu menyimak tips agar sperma menjadi lebih sehat di bawah ini.

Cara Meningkatkan Kualitas Sperma

Agar kuantitas dan kualitas sperma bisa terjaga dengan baik, kualitas sperma bisa ditingkatkan dengan cara berikut ini:

1. Olahraga

Mencoba rutinitas olahraga bisa menjadi cara yang pertama dalam meningkatkan kualitas sperma yang bagus. Apalagi sangat sederhana, murah, dan efektif pada pria yang tidak aktif.

Beberapa alasan mengapa olahraga bisa membantu meningkatkan kualitas sperma, karena olahraga bisa membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan keseimbangan hormon.

Hormon testosteron, misalnya, sangat penting dalam pembuatan sperma dan olahraga memang mempengaruhi hormon tersebut.

2. Menjaga Berat Badan

Kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah penyebab ketidaksuburan pria dan wanita dan kesehatan embrio.

Menurut jurnal yang diterbitkan oleh Harvard School of Public Health, kelebihan berat badan atau obesitas dapat mengurangi jumlah sperma dan bisa menyebabkan seorang pria tidak memiliki sperma sama sekali.

Maka dari itu, menurunkan berat badan adalah salah satu cara meningkatkan kualitas sperma.

3. Tidur Cukup

Kurang tidur memang dapat mengganggu kesehatan sperma, namun jika terlalu banyak tidur juga dapat membahayakan kesehatan sperma.

Waktu tidur yang terlambat serta durasi tidur pendek dan panjang, dikaitkan pada gangguan kesehatan sperma.

Terlalu sedikit dan terlalu banyak tidur juga dikaitkan dengan prevalensi penyakit jantung koroner, stroke, dan diabetes yang lebih tinggi, selain obesitas dan tekanan mental yang sering, dibandingkan dengan orang-orang yang mempunyai 7-8 jam tidur malam.

4. Makanan yang Mengandung Folat

Folat merupakan vitamin B yang telah dikaitkan dengan sumber terpercaya untuk menjaga kesehatan sperma. Jumlah folat yang rendah dikaitkan dengan rusaknya DNA sperma, kepadatan sperma yang lebih rendah, dan jumlah sperma yang lebih rendah.

Makanan yang mengandung folat antara lain, sayuran berdaun hijau, buah-buahan dan jus buah, kacang-kacangan, biji-bijian dan roti.

5. Hindari Rokok dan Obat-obatan Terlarang atau Narkoba

Dads juga sebaiknya menghindari rokok dan obat-obatan terlarang (narkoba) jika ingin memiliki sperma yang berkualitas.

Hal ini karena pria yang merokok cenderung memiliki jumlah sperma, kepadatan, dan motilitas yang lebih rendah. Pria yang merokok akan menghasilkan lebih sedikit air mani daripada pria yang tidak merokok.

Sementara obat-obatan terlarang (narkoba), seperti kokain dan heroin, dapat memengaruhi kemampuan Dads untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.

Obat-obatan lain, seperti ganja, dapat membuat tubuh Dads sulit memproduksi sperma. Narkoba juga dapat mengurangi motilitas sperma atau mencegahnya berkembang secara normal.

Ternyata itulah berbagai alasan mengapa setelah berhubungan keluar cairan bening seperti jelly dan bagaimana cara membuat sperma menjadi lebih sehat.

Selama tidak mengalami gejala yang mencurigakan, Moms dan Dads tidak perlu lagi merasa khawatir.

Namun, pastikan segera mendapatkan penanganan dokter jika disertai dengan gejala-gejala abnormal lainnya.

  • https://www.netdoctor.co.uk/healthy-living/sex-life/a28535523/jelly-lumps-in-ejaculate/
  • https://www.invitra.com/en/faqs/can-jelly-like-sperm-stop-pregnancy/
  • https://www.invitra.com/en/faqs/is-thick-sperm-more-fertile/
  • https://www.self.com/story/fascinating-semen-facts
  • https://www.healthline.com/health/thick-semen#other-causes
  • https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/sperm-count
  • https://www.hsph.harvard.edu/news/hsph-in-the-news/excess-weight-sperm-fertility/
  • https://academic.oup.com/beheco/article/14/1/40/209612
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2649329/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.