Sistem Reproduksi Wanita: Fungsi, Organ, dan Cara Kerjanya
Mengenali dan belajar sistem reproduksi wanita bukanlah hal yang tabu lagi. Hal ini untuk menjaga kesehatan dan mencegahnya dari penyakit menular seksual.
Sejumlah orang mengetahui organ intim wanita sebatas vagina saja. Nyatanya, ada bagian lain yang cukup penting diketahui.
Selain orang dewasa, anak-anak pun perlu tahu pentingnya sistem reproduksi, lho. Yuk, telaah bersama, Moms!
Baca Juga: 10+ Resep Kuah Bakso yang Gurih dan Lezat, Bikin Ketagihan!
Fungsi Sistem Reproduksi Wanita
Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan, baik untuk manusia ataupun makhluk hidup lainnya.
Pada manusia, ini dibagi menjadi 2 yakni reproduksi laki-laki dan wanita.
Ketika sel telur dan sperma bertemu, ini akan mendukung proses kehamilan atau pembuahan.
Jika pembuahan atau implantasi tidak terjadi, maka alat reproduksi wanita akan meluruhkan lapisan rahim, atau dikenal dengan menstruasi.
Bahkan, fungsi lain dari sistem reproduksi wanita yakni untuk menjaga hormon seks wanita dan pada masa menopause.
Melansir National Center for Biotechnology Information, tentunya, proses tersebut tidak terjadi secara singkat atau karena satu organ tubuh saja.
Karenanya, penting untuk mengenali bagaimana sistem reproduksi pada wanita, terutama untuk organ intim bagian dalam dan luarnya.
Baca Juga: Kenali Arti Ingus Berwarna Kuning, Jangan Tunda ke Dokter!
Organ Reproduksi Luar Wanita
Fungsi struktur reproduksi wanita pada bagian luar umumnya untuk melindungi organ intim bagian dalam.
Disebut sebagai vulva, ini menjadi bagian untuk mendukung jalannya sel sperma menuju rahim.
Berikut bagian-bagian dari sistem reproduksi wanita bagian luar:
1. Labia Mayora
Labia mayora menjadi bagian terluar dari organ reproduksi wanita.
Dikenal juga sebagai "bibir" vagina, ini relatif berukuran besar dan warnanya cokelat atau kemerahan.
Bagian ini mengandung kelenjar keringat dan penghasil minyak alami.
Fungsi lain dari organ ini adalah untuk menutupi pembukaan vagina dan mencegahnya dari infeksi.
Setelah memasuki fase pubertas, labia mayora biasanya akan ditutupi dengan rambut kemaluan.
2. Labia Minora
'Bibir vagina' tak hanya labia mayora, melainkan organ ini juga sering disebut demikian.
Labia minora adalah bagian dari vulva yang letaknya di dinding vagina.
Ini lebih dekat dengan klitoris dan bentuknya cenderung lebih tipis.
University of Rochester and Medical Center menjelaskan bahwa fungsi labia minora adalah pelindung bagian vagina dan uretra (saluran kencing).
3. Klitoris
Mengandung banyak saraf penting, klitoris termasuk bagian dari sistem reproduksi wanita.
Ini terletak di bagian atas saluran kencing dan bentuknya bervariasi.
Ukurannya terbilang sangat kecil dan bahkan kebanyakan perempuan tidak menyadarinya.
Diketahui, ini memiliki sejumlah bagian penting, yakni:
- Kelenjar klitoris: organ fisik yang terlihat di sekitar vagina.
- Krura: berukuran melengkung dan letaknya di dalam vulva.
Klitoris dipercaya menjadi titik rangsangan seksual pada wanita, lho!
Baca Juga: Tak Kalah Penting, Simak Cara Merawat Kulit Kepala dengan Mudah
4. Kelenjar Bartholin
Kelenjar Bartholin terletak di samping atau sisi lubang vagina dan menghasilkan cairan (lendir).
Ini fungsinya untuk mengeluarkan cairan yang membantu melumasi vagina.
Terkadang saluran kelenjar ini bisa tersumbat dan menumpuk.
Mayo Clinic menjelaskan jika cairan menumpuk dibarengi dengan gangguan kesehatan lain, bisa memicu kista.
5. Uretra
Uretra pun menjadi bagian luar organ reproduksi wanita.
Letaknya di antara klitoris dan juga pembukaan vagina.
Ini terhubung ke kandung kemih untuk mengeluarkan urine ke luar tubuh.
Baca Juga: Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan?
Organ Reproduksi Dalam Wanita
Apabila sistem reproduksi wanita luar fungsinya lebih sebagai "pelindung", bagaimana dengan organ dalamnya?
Yuk, tengok bersama apa saja bagian-bagian penting dari reproduksi dalam wanita!
1. Pembukaan Vagina
Bagian vagina ini menjadi yang sering disoroti oleh banyak orang. Pembukaan vagina ditemukan di bagian vulva.
Vagina adalah sistem reproduksi wanita yang menjadi bagian masuknya alat kelamin pria dan jalur menstruasi.
Ini berbentuk tabung 'berotot' yang memanjang dari lubang luar ke bagian dalam (serviks).
Sebagian orang memiliki selaput dara tipis sebagai jaringan pelindung vagina.
2. Selaput Dara (Hymen)
Wexner Medical Center menjelaskan kalau selaput dara adalah jaringan sisa pada pembentukan vagina. Proses ini terjadi selama perkembangan embrio
Bentuknya bisa bervariasi atau bahkan tidak terlihat. Biasanya, ini ada di sekitar tepi lubang vagina.
Jenis dari selaput dara dibedakan ke dalam hal berikut:
- Selaput dara imperforata: tidak berlubang sepenuhnya dan menutupi lubang vagina.
- Selaput dara mikroperforasi: selaput yang sangat tipis dan hampir sepenuhnya menutupi lubang vagina.
- Selaput dara septa: jaringan ekstra yang memiliki dua lubang pada vagina/
Namun terkadang, sulit menemukan selaput dara karena bentuknya yang terlalu tipis.
3. Serviks
Setelah vagina, ini dilanjut dengan serviks atau leher rahim. Letaknya di bagian bawah sebelum uterus.
Serviks memiliki dinding yang kuat dan tebal.
Lubang di dalam serviks terbilang sangat kecil. Namun, ini bisa berkembang dan melebar saat masa melahirkan.
Biasanya, bagian ini juga menjadi asal muasal lendir serviks yang kita jumpai.
4. Uterus (Rahim)
Rahim pada wanita terletak di tengah rongga panggul. Kantung yang berisi otot ini akan menampung janin selama kehamilan.
Jika kehamilan tidak terjadi, maka lapisan rahim akan luruh. Ini disebut sebagai siklus menstruasi bulanan.
Menstruasi terjadi setiap 28 hari, tetapi panjang pendeknya siklus ini akan bervariasi pada setiap orang.
Bagian atas rahim ini juga terhubung ke ovarium yang dibantu oleh saluran tuba.
5. Tuba Falopi
Dalam Kids Health menjelaskan, saluran tuba berfungsi untuk mengangkut sel telur dari ovarium ke rahim.
Adanya kontraksi otot dan rambut halus pada saluran tuba, ini membantu sel telur bergerak.
Fertilisasi atau pembuahan sering terjadi di bagian sistem reproduksi wanita ini.
Telur yang telah dibuahi kemudian bergerak ke uterus, kemudian akan tertanam di lapisan dinding rahim.
6. Ovarium
Ovarium atau indung telur, terdapat di sisi kiri ataupun kanan panggul. Fungsi utama ovarium adalah untuk melepaskan sel telur.
Setiap sebulan sekali, sel telur yang matang akan dilepaskan dari ovarium. Ini dikenal dengan proses yang disebut ovulasi.
Ovarium juga menghasilkan berbagai hormon seks wanita, yakni progesteron dan estrogen.
Ini juga mengatur siklus menstruasi wanita dan kehamilan.
7. G-Spot
G-spot atau disebut Gräfenberg, ini terletak beberapa dalam vagina dan di sepanjang dinding atas.
Ini terbilang sangat sensitif dan kadang bisa membengkak saat disentuh atau terangsang.
Merangsang G-spot dapat menyebabkan gairah seksual yang intens dan orgasme bagi sebagian orang.
Baca Juga: Agar Istri Ketagihan, Ini 10 Cara Memuaskan Wanita di Atas Ranjang
Cara Kerja Sistem Reproduksi Wanita
Alat reproduksi wanita memiliki fungsi penting dalam proses reproduksi manusia.
Alat reproduksi wanita terdiri dari beberapa organ yang bekerja secara bersama-sama dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
Pertama, ovarium atau indung telur adalah organ yang menghasilkan sel telur atau ovum.
Setiap bulan, ovarium akan melepaskan satu sel telur yang siap untuk pembuahan.
Sel telur ini akan masuk ke dalam tuba falopi atau saluran telur.
Kedua, tuba falopi adalah saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim.
Di dalam tuba falopi, pertemuan antara sel telur dan sperma biasanya terjadi.
Jika terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan bergerak menuju rahim untuk berkembang menjadi janin.
Namun, jika tidak ada pembuahan, sel telur yang tidak dibuahi akan hancur dan diserap oleh tuba falopi.
Ketiga, rahim adalah organ tempat janin berkembang.
Ketika sel telur yang telah dibuahi mencapai rahim, ia akan menempel pada dinding rahim dan berkembang menjadi janin.
Jika tidak ada pembuahan, lapisan dalam rahim akan luruh setiap bulan dalam bentuk menstruasi.
Keempat, vagina adalah saluran keluar bagi darah menstruasi dan tempat masuknya penis selama hubungan seksual.
Vagina juga merupakan saluran keluar bagi bayi saat proses persalinan.
Keseluruhan proses reproduksi wanita diatur oleh sistem hormonal yang kompleks, termasuk hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh ovarium.
Hormon-hormon ini mempengaruhi siklus menstruasi dan mempersiapkan tubuh untuk kehamilan.
Mulai sekarang, jangan sampai keliru lagi membedakan fungsi dari sistem reproduksi pada wanita, ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537132/
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=34&contentid=19522-1#:~:text=The%20inner%20folds%20are%20called,the%20hood%20of%20the%20clitoris.
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bartholin-cyst/symptoms-causes/syc-20369976#:~:text=The%20Bartholin's%20glands%20are%20located,side%20of%20the%20vaginal%20opening.
- https://kidshealth.org/en/teens/female-repro.html
- https://wexnermedical.osu.edu/blog/myths-and-facts-about-hymen
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.