Cari Tahu Soal Skleroderma, dari Gejala hingga Pengobatannya
Scleroderma atau skleroderma adalah penyakit autoimun yang memicu pengerasan dan penebalan pada kulit.
Kondisi ini juga dapat menimbulkan kelainan pada organ dalam serta pembuluh darah.
Kondisi ini bisa muncul di tangan, kaki, atau wajah. Skleroderma yang menyerang kulit ini selain mengganggu penampilan juga bisa mengganggu pergerakan.
Penyakit autoimun merupakan kondisi medis ketika sistem imun (kekebalan tubuh) malah menyerang sel-sel yang sehat.
Terdapat banyak jenis penyakit autoimun yang mempengaruhi berbagai organ dan bagian tubuh.
Walaupun banyak kasus dari penyakit ini termasuk kasus ringan, namun ada beberapa juga yang menjadi kasus yang mengancam nyawa.
Beberapa bentuk scleroderma bersifat progresif yang berarti berawal dari sebuah kasus yang ringan yang kemudian berkembang menjadi kasus yang serius.
Selain itu terdapat kasus-kasus yang bersifat non-progresif. Lantas, apa saja penyebab kondisi skleroderma dapat muncul, serta bagaimana cara penanganannya?
Yuk Moms simak informasi lengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Ibunda Mikha Tambayong Meninggal karena Autoimun, Ini Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Autoimun
Gejala Kondisi Skleroderma
Foto: freepik.com
Melansir Healthline, skleroderma hanya dapat memengaruhi kulit pada tahap awal penyakit.
Moms biasanya akan menemui kulit menebal dan mengkilap berkembang di sekitar mulut, hidung, jari, dan area tulang lainnya.
Seiring perkembangan kondisi tersebut, Moms mungkin mulai memiliki gerakan terbatas pada area yang terkena. Gejala lain termasuk:
- Rambut rontok
- Deposit kalsium, atau benjolan putih di bawah kulit
- Pembuluh darah kecil yang melebar di bawah permukaan kulit
- Nyeri sendi
- Sesak napas
- Batuk kering
- Diare
- Sembelit
- Kesulitan menelan
- Refluks esofagus
- Perut kembung berlebih setelah makan
Dalam kasus skleroderma yang parah, Moms mungkin mulai mengalami kejang pembuluh darah di jari tangan dan kaki.
Kemudian, ekstremitas mungkin memutih dan membiru saat Moms kedinginan atau merasakan tekanan emosional yang ekstrem. Kondisi ini juga disebut fenomena Raynaud.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit Kepala Bayi Berkerak
Jenis dan Faktor Risiko Skleroderma
Foto: freepik.com
Walau kondisi yang ditunjukkan serupa, ternyata skleroderma terbagi menjadi 2 jenis lho, Moms.
Melansir National Heallth Service, ada 2 jenis utama skleroderma meliputi:
- Skleroderma lokal – hanya mempengaruhi kulit
- Skleroderma sistemik – dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan organ dalam serta kulit
1. Skleroderma Lokal
Skleroderma lokal adalah bentuk paling ringan dari kondisi ini. Umumnya sering memengaruhi anak-anak, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun.
Jenis ini hanya memengaruhi kulit, menyebabkan satu atau lebih bercak keras di area kulit dan tidak menyerang organ dalam.
bagaimana kulit terpengaruh tergantung pada jenis skleroderma lokal. Ada dua jenis kondisi yang disebut morfea dan linier.
Morphea:
- Bercak oval yang berubah warna pada kulit
- Dapat muncul di mana saja di tubuh
- Biasanya akan terasa gatal
- Tambalan mungkin tidak berbulu dan berkilau
- Dapat membaik setelah beberapa tahun dan pengobatan mungkin tidak diperlukan
Linier:
- Kulit menebal terjadi pada garis-garis di sepanjang wajah, kulit kepala, kaki atau lengan
- Kadang-kadang mempengaruhi tulang dan otot yang mendasarinya
- Dapat membaik setelah beberapa tahun, meskipun dapat menyebabkan masalah pertumbuhan permanen, seperti anggota badan yang memendek
2. Skleroderma Sistemik
Pada skleroderma sistemik, organ dalam dapat terpengaruh. Jenis ini kebanyakan menyerang wanita dan biasanya berkembang antara usia 30 dan 50 tahun.
Ada 2 jenis skleroderma sistemik, yaitu:
Sklerosis Sistemik Kulit Terbatas
- Bentuk yang lebih ringan yang hanya memengaruhi kulit di tangan, lengan bawah, kaki, tungkai bawah dan wajah
- sering dimulai sebagai Raynaud (masalah sirkulasi di mana jari tangan dan kaki memutih karena kedinginan)
- Gejala lainnya termasuk penebalan kulit di atas tangan, kaki dan wajah, bintik-bintik merah pada kulit, benjolan keras di bawah kulit, mulas dan disfagia
- Cenderung menjadi lebih buruk secara bertahap dari waktu ke waktu
Sklerosis Sistemik Difus
- Lebih cenderung mempengaruhi organ dalam
- Perubahan kulit dapat mempengaruhi seluruh tubuh
- Gejala lain dapat mencakup penurunan berat badan, kelelahan, dan nyeri dan kekakuan sendi
- Gejala datang tiba-tiba dan memburuk dengan cepat selama beberapa tahun pertama
Dalam beberapa kasus sklerosis sistemik, organ-organ seperti jantung, paru-paru atau ginjal terpengaruh. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah yang berpotensi serius, seperti:
Sesak napas, tekanan darah tinggi dan hipertensi pulmonal (tekanan darah tinggi di paru-paru).
Baca Juga: Waspadai Gejala Lupus, Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita
Dikutip dari American College of Rheumatology, beberapa faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit skleroderma, meliputi:
- Pribumi Amerika
- Afrika-Amerika
- Perempuan
- Usia 30-50 tahun
- Penggunaan kemoterapi seperti bleomisin
- Paparan terhadap debu silika dan solven organik
- Berjenis kelamin wanita
- Berusia 35–55 tahun
- Memiliki keluarga yang menderita skleroderma atau penyakit autoimun
- Menderita penyakit autoimun lain, seperti lupus, rheumatoid arthritis, atau sindrom Sjogren
- Menggunakan obat kemoterapi, seperti bleomycin
- Terpapar bahan kimia berbahaya secara terus-menerus, seperti debu silika
Baca Juga: 7 Penyakit yang Ditandai Kulit Gatal, Salah Satunya Sakit Ginjal!
Pengobatan Skleroderma
Foto: freepik.com
Tidak ada pengobatan yang bisa menyembuhkan skleroderma.
Pengobatan bertujuan untuk membantu meredakan gejala, menghambat perkembangan penyakit, serta mencegah terjadinya komplikasi.
Melansir Scleroderma Organization, pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
1. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang akan diberikan pada penderita skleroderma adalah:
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), untuk meredakan nyeri dan peradangan
- Obat kortikosteroid dalam bentuk krim ataupun tablet, untuk membantu mengurangi peradangan pada sendi, dan kulit
- Obat imunosupresan, untuk menekan kerja sistem imun
- Obat vasodilator, untuk melebarkan pembuluh darah dan memperlancar aliran darah ke bagian tubuh tertentu, seperti jari-jari, paru, maupun ginjal
- Obat penghambat pompa proton atau antasida, untuk mengatasi gangguan pencernaan
- Obat antibiotik, untuk mencegah dan menangani infeksi bakteri
2. Terapi
Fisioterapi atau terapi okupasi pada penderita skleroderma dilakukan untuk mengatasi nyeri, meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, serta melatih penderita beradaptasi dengan keterbatasan geraknya.
Terapi lain yang dapat diberikan adalah terapi cahaya seperti terapi laser.
Terapi-terapi ini bertujuan untuk mengatasi kerusakan pada kulit, seperti bercak-bercak mengeras atau ruam kulit yang tak kunjung hilang.
3. Operasi
Pada kasus skleroderma yang berat dan menimbulkan komplikasi, tindakan operasi dapat dilakukan.
Salah satunya adalah operasi pemotongan jari pada penderita fenomena Raynaud yang sudah mengalami gangrene pada jarinya.
Jenis operasi lain yang bisa dilakukan adalah operasi pengangkatan benjolan yang mengeras di bawah kulit, hingga transplantasi paru pada penderita kerusakan paru yang parah.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Scabies, Keadaan Kulit Akibat Tungau yang Bisa Terjadi Pada Bayi
Nah, itu tadi penjelasan lengkap tentang kondisi skleroderma yang harus Moms ketahui. Semoga menambah wawasan, ya!
- https://www.rheumatology.org/I-Am-A/Patient-Caregiver/Diseases-Conditions/Scleroderma
- https://www.scleroderma.org/site/SPageServer/;jsessionid=00000000.app30133b?NONCE_TOKEN=3121954BFABA7DF7FA9BFA328A65BE3A#.YTch7J0zbIU
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scleroderma/symptoms-causes/syc-20351952
- https://www.nhs.uk/conditions/scleroderma/
- https://www.healthline.com/health/scleroderma#causes
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/176357
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.