25 Ciri-Ciri Star Syndrome, Biasanya Butuh Pengakuan Lebih!
Star syndrome patut diwaspadai, karena tanpa disadari ataupun tidak, setiap orang bisa mengalaminya.
Keseharian yang Moms lakukan ternyata bisa menimbulkan penyakit psikologis ini.
Kehadiran media sosial membuat siapa pun memiliki hasrat untuk menjadi populer.
Saat ini, banyak orang yang tidak sabar untuk mencapai suatu karya agar mendapatkan perhatian.
Umumnya, orang ini akan melakukan hal apa pun di media sosial maupun di publik agar mendapat banyak perhatian dan menjadi terkenal.
Padahal, sifat ini bisa menjadi salah satu ciri-ciri star syndrome.
Lantas, apa yang dimaksud star syndrome?
Apa ciri-ciri orang yang terkena penyakit psikologis ini Dan bagaimana mengatasinya? Yuk, simak jawabannya di bawah ini.
Baca Juga: 6 Ciri Sifat Childish pada Seseorang dan Cara Menghadapinya
Pengertian Star Syndrome
Star Syndrome merupakan gangguan kepribadian memiliki perasaan dirinya sempurna, mengagumkan, dan sangat terkenal meski kenyataannya tidak seperti itu.
Gangguan ini menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah, atau urusan keuangan.
Melansir studi di Journal of Behavioral Medicine, seseorang yang mengalami gangguan star syndrome umumnya tidak bahagia dan kecewa ketika tidak diberi bantuan atau kekaguman khusus yang mereka yakini pantas didapatkan.
Moms, belum diketahui secara pasti penyebab gangguan ini.
Seperti halnya gangguan kesehatan mental lainnya, kemungkinan penyebab gangguan star syndrome, yaitu:
- Trauma di masa kecil.
- Orang tua memuji atau mengkritik secara berlebihan.
- Harapan yang tidak realistis dari orang tua.
- Pergaulan bebas.
- Pengaruh budaya.
Meskipun penyebab gangguan ini tidak diketahui, beberapa peneliti berpikir bahwa anak-anak yang rentan secara biologis, gaya pengasuhan yang terlalu protektif atau mengabaikan mungkin berdampak.
Genetika dan neurobiologi juga mungkin berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian star syndrome.
Baca Juga: Cara Tes Kepribadian MBTI, Kamu Ekstrovert atau Introvert?
Ciri-Ciri Star Syndrome
Star syndrome biasanya muncul pada awal masa dewasa dan pada orang-orang yang baru saja terkenal atau mendadak kaya, sehingga terjadi perubahan drastis dalam kehidupannya.
Orang dengan gangguan psikologis ini mungkin tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah, karena bertentangan dengan citra diri.
Berikut ini ciri-ciri seseorang terkena star syndrome:
- Memiliki rasa mementingkan diri sendiri secara berlebihan.
- Membutuhkan kekaguman dan pujian setiap melakukan apapun.
- Mengharapkan perlakuan khusus, karena bangga dengan apa yang dicapai.
- Melebih-lebihkan prestasi dan bakat.
- Bereaksi negatif terhadap kritik.
- Terlalu sibuk dengan fantasi tentang kesuksesan, keindahan, dan kekuatan.
- Memanfaatkan orang lain agar tujuannya tercapai.
- Memiliki ketidakmampuan atau keengganan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain.
- Percaya bahwa lebih unggul dan hanya bisa bergaul dengan orang yang sama spesialnya.
- Mendominasi pembicaraan dengan tema kelas tinggi.
- Meremehkan atau memandang rendah orang yang dianggap tidak selevel.
- Mempercayai bahwa orang lain iri dengan kesuksesan yang didapat.
- Berperilaku arogan atau sombong.
- Menjadi tidak sabar atau marah ketika tidak menerima perlakuan khusus.
- Merasa tertekan dan murung karena mereka tidak sempurna.
- Memiliki perasaan rahasia ketidakamanan, rasa malu, dan penghinaan.
- Berusaha melakukan berbagai hal untuk menarik perhatian orang banyak.
- Hanya ingin menggunakan produk terkenal saja dan merasa malu menggunakan produk dengan brand biasa saja.
- Terus-menerus memposting pencapaian dan aktivitas sehari-hari di media sosial untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari pengikutnya.
- Merasa cemburu atau iri ketika orang lain mendapatkan pujian atau pengakuan, dan sulit merasa bahagia atas kesuksesan orang lain.
- Selalu berusaha menjaga citra diri yang sempurna di mata publik, bahkan jika itu berarti harus berbohong atau menutupi kenyataan.
- Kehilangan identitas diri karena terlalu fokus pada bagaimana orang lain melihat mereka dan berusaha untuk terus-menerus memenuhi ekspektasi publik.
- Sering kali terlibat dalam persaingan tidak sehat dengan orang lain untuk mempertahankan status dan pengakuan.
- Cenderung menghindari situasi atau tantangan di mana mereka mungkin gagal atau tidak tampil sempurna, karena takut merusak citra diri.
- Sulit untuk menjaga komitmen jangka panjang karena terlalu fokus pada pencapaian pengakuan jangka pendek dan popularitas instan.
Baca Juga: Mengenal Sikap Skeptis, Hal yang Buruk atau Bukan?
Cara Mengatasi Gangguan Star Syndrome
Star syndrome bukanlah jenis kondisi yang dapat didiagnosis dengan tes darah, MRI, atau skala yang tepat.
Melansir American Psychiatric Association, seseorang hanya perlu menunjukkan 55% dari sifat, gejala, dan perilaku dari ciri-ciri di atas untuk bisa dinyatakan star syndrome.
Diagnosis klinis star syndrome diberikan kepada seseorang yang mengalami gangguan sosial serta tekanan subjektif, yang menganggung kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Dokter biasanya tidak akan mendiagnosis seorang star syndrome sampai mereka berjuang dengan perilaku dan mencari bantuan untuk mengubahnya.
1. Menyadarkan Diri
Cara mengatasi star syndrome yang pertama adalah menyakini diri bahwa popularitas dan ketenaran bukan suatu yang kekal.
Jika Moms merasa memiliki ciri-ciri star syndrome, jangan biarkan perasaan itu terlalu lama.
Fokuslah pada tujuan utama dan menyadarkan diri sendiri.
Ketenaran maupun kesenangan bisa saja membuat diri merasa di atas angin dan dapat jatuh begitu saja, kapan pun.
Kehebatan sejati hanya dimiliki oleh Tuhan.
Jadi jangan terobsesi dan terlena akan pujian banyak orang dan popularitas.
2. Tetapkan Batasan yang Jelas
Menetapkan batas pada hidup merupakan cara untuk menjaga diri dan mengatasi star syndrome.
Ketika memahami cara menetapkan dan mempertahankan batasan yang jelas, Moms dapat menghindari perasaan bangga, kesal, kecewa, dan marah.
Seseorang dengan batasan yang jelas memahami menetapkan perilaku apa yang akan diterima dari orang lain dan perilaku apa yang bisa diharapkan orang lain.
Baca Juga: 5 Tanda Kepribadian Narsistik yang Selalu Butuh Dikagumi!
3. Temukan Sistem Pendukung
Moms, seseorang yang mengalami star syndrome biasanya di dalam hatinya terdapat kecewa dan kesedihan yang mendalam.
Jika Moms merasa seperti itu, carilah seseorang yang bisa menjadi teman mendengar dan bercerita yang baik.
Lakukan sesuatu memungkinkan bertemu lebih banyak orang yang membuat Moms merasa nyaman.
4. Belajar Terima Segala Kritikan
Moms, kritik dan komentar adalah hal yang wajar.
Setiap orang harus mendapatkan dan membutuhkannya agar kehidupan dapat berkembang.
Selalu berpikir positif, segala kritikan merupakan tanda seseorang peduli dan menginginkan Moms menjadi lebih baik.
Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Mental, Cari Tahu Penyebab dan Perawatannya
5. Mengelola Emosi
Salah satu ciri-ciri star syndrome adalah emosi yang berlebihan.
Jadi, coba luangkan waktu untuk memperhatikan respon emosional dan pertimbangkan respon tersebut.
Dalam hal ini, Moms bisa melakukan meditasi untuk menenangkan pikiran.
6. Batasi Penggunaan Media Sosial
Penggunaan media sosial sering kali mendorong individu untuk mencari pengakuan dan pujian dari orang lain melalui likes, komentar, dan pengikut.
Dengan membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, Moms pun dapat mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal ini dan mulai mencari sumber kepuasan yang lebih intrinsik.
Membatasi penggunaan media sosial juga membantu mengurangi kecemasan yang terkait dengan perbandingan sosial.
7. Mengatur Tujuan yang Realistis dan Terukur
Star syndrome sering kali dikaitkan dengan keinginan untuk selalu terlihat sempurna.
Oleh karenanya, menentukan tujuan yang realistis membantu mengurangi tekanan ini dengan menetapkan ekspektasi yang dapat dicapai dan diukur, sehingga mengurangi rasa stres dan kecemasan.
Mencapai tujuan yang telah ditetapkan juga bisa memberikan rasa pencapaian dan kepuasan yang lebih nyata.
Ini membantu Moms merasa lebih dihargai dan percaya diri tanpa harus bergantung pada pengakuan dari orang lain.
8. Konsultasi ke Terapis atau Dokter
Jika Moms mengalami ciri-ciri tar syndrome dan sulit untuk mengatasinya, jangan ragu untuk konsultasi ke terapis atau dokter.
Perawatan star syndrome terdiri dari terapi bicara, juga dikenal sebagai psikoterapi.
Melansir studi di Journal of Clinical Psychiatry (JCP), gangguan star syndrome sering komorbid dengan gangguan lain, terutama gangguan penggunaan zat, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian lainnya.
Jika gejala ini terjadi bersamaan dengan depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya, maka obat yang tepat dapat digunakan untuk mengobati gangguan lainnya.
Namun, tidak ada obat untuk mengobati star syndrome.
Terapi bicara dapat membantu Moms belajar bagaimana berhubungan lebih baik dengan orang lain, sehingga hubungan dapat menjadi lebih menyenangkan, akrab, dan bermanfaat.
Baca Juga: 9 Jenis Kepribadian Manusia dan Manfaat Mengetahuinya
Itu dia Moms penjelasan mengenai star syndrome, mulai dari pengertian, ciri-ciri, hingga cara mengatasinya. Semoga membantu ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5819598/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2669224/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/narcissistic-personality-disorder/symptoms-causes/syc-20366662
- https://www.healthline.com/health/narcissistic-personality-disorder#symptoms
- https://www.psycom.net/personality-disorders/narcissistic/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.