Mengenal Sumagesic: Fungsi, Dosis, Peringatan, dan Efek Samping
Di dalam sumagesic terkandung bahan aktif paracetamol atau acetaminophen.
Obat ini mampu mengatasi nyeri dan menurunkan demam.
Dengan kata lain, obat termasuk ke dalam golongan analgesik dan antipiretik.
Cara kerjanya dengan menghambat produksi prostaglandin di hipotalamus.
Prostaglandin adalah senyawa kimia yang menjadi pemicu munculnya rasa nyeri dan demam.
Untuk lebih jelasnya, simak di bawah ini serba-serbi terkait dengan sumagesic!
Baca Juga: Ketahui Obat Amoxsan: Fungsi, Dosis, dan Efek Sampingnya
Fungsi Obat Sumagesic
Foto: Halodoc
Sumagesic adalah obat yang bersifat analgetik dan antipiretik.
Obat ini mampu meringankan gejala demam, sakit kepala, sakit gigi, atau nyeri sendi, tetapi tidak dapat mengatasi penyebab yang mendasari.
Cara kerjanya dengan menghalau sinyal kimia penyebab rasa sakit, dan memengaruhi sinyal kimia otak untuk mengatur suhu tubuh.
Hal tersebut yang membuat gejala nyeri dan demam dapat diringankan.
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 600 miligram.
Dalam satu bungkus obat, terdiri dari 4 tablet.
Dalam 1 box obat, terdiri dari 100 tablet sumagesic.
Dosis dan Aturan Pakai Obat Sumagesic
Obat perlu digunakan dengan dosis yang tepat agar pengobatan yang dilakukan tepat sasaran.
Dosisnya tidak bisa ditentukan sendiri.
Moms perlu bertanya dengan apoteker dan membaca label kemasan sebelum mengonsumsi.
Berikut ini dosis yang disarankan:
- Orang dewasa: 1 tablet, sebanyak 3–4 kali sehari.
- Anak-anak: ¼ –1/2 tablet, sebanyak 3–4 kali sehari.
Dosis bisa saja berubah, tergantung pada berat badan penderita, kondisi kesehatan tubuh, penyakit yang dialami, dan obat yang tengah digunakan.
Dosis maksimal penggunaan untuk satu kali konsumsi adalah 1.000 miligram.
Jangan mengonsumsi obat ini dengan dosis lebih dari 4.000 miligram per hari.
Jika obat dikonsumsi melebihi dosis yang ditentukan, hal tersebut dapat meningkatkan risiko overdosis.
Jika dalam kurun waktu beberapa minggu penggunaan kondisi tidak segera membaik, segera periksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan guna mengetahui penyebab penyakit yang mendasari.
Baca Juga: 14 Tanaman Obat dan Manfaatnya untuk Kesehatan
Peringatan sebelum Menggunakan Sumagesic
Sama seperti jenis obat lainnya, ada beberapa peringatan yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat.
Berikut ini di antaranya:
- Jangan mengonsumsi obat jika memiliki riwayat alergi paracetamol.
- Beri tahu dokter jika menderita penyakit ginjal atau penyakit liver.
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol atau ketergantungan alkohol.
- Beri tahu dokter jika tengah mengonsumsi obat, vitamin, suplemen, atau produk herbal lainnya.
- Beri tahu dokter jika tengah mengandung, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Penggunaan obat perlu dihindari, karena sejumlah kandungan yang disebutkan dapat terserap ke dalam ASI.
Jadi, sebaiknya beritahu dokter terlebih dulu jika sedang menyusui sebelum diresepkan obat ini.
Cara Mengonsumsi Obat Sumagesic yang Disarankan
Sebelum mengonsumsi, disarankan untuk mengikuti anjuran dokter dan membaca label kemasan.
Berikut ini cara tepat mengonsumsi obat sumagesic:
- Obat ini dapat diminum sebelum atau setelah makan.
- Simpan obat di tempat tertutup bersuhu ruangan.
- Pastikan obat disimpan dalam keadaan baik dari segi kemasan maupun fisik obat itu sendiri.
- Minumlah obat sesuai dengan dosis yang tadi sudah ditentukan oleh dokter.
- Gunakan obat secara teratur, yaitu setiap 8 jam sekali.
- Jangan menggandakan dosis yang sudah terlewat.
- Imbangi penggunaan obat dengan banyak mengonsumsi air putih dan istirahat yang cukup.
Interaksi Sumagesic dengan Obat Jenis Lain
Obat bisa saja berinteraksi jika digunakan bersamaan dengan jenis obat tertentu.
Jika terjadi, interaksi dapat menurunkan kinerja atau keefektivitasan obat.
Hal tersebut juga dapat menimbulkan reaksi tertentu pada tubuh.
Sumagesic berinteraksi dengan beberapa jenis obat-obatan berikut:
- Aspirin
- Antikoagulan
- Kloramfenikol
- Fenobarbital
Penggunaan obat yang memicu interaksi dapat menimbulkan kerusakan hati atau hepatotoksik.
Mungkin masih ada jenis obat yang bisa saja berinteraksi dengan hepatotoksik, yang tidak disebutkan di atas.
Jadi, sebaiknya beritahu dokter terlebih dulu jika tengah menggunakan obat lain, ya!
Untuk mengatasinya, biasanya dokter akan meresepkan obat yang berbeda, tetapi memiliki manfaat yang sama.
Baca Juga: Catat Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Obat Phenytoin
Efek Samping dan Bahaya Sumagesic
Sama seperti penggunaan obat lainnya, pengguna obat coparcetin bisa saja mengalami efek samping setelah penggunaan.
Berikut ini sejumlah efek samping yang bisa saja terjadi:
- Mual
- Sakit kepala
- Nyeri tenggorokan
- Sariawan
- Memar dan perdarahan
- Urine berdarah
- BAB berdarah
- Penyakit kuning
- Lemas berlebihan
- Demam
- Nyeri punggung
Jika mengalami sejumlah efek samping yang disebutkan, disarankan segera memeriksakan diri ke dokter.
Itulah fungsi, dosis, dan efek samping penggunaan obat sumagesic.
Jadi, pastikan mengikuti aturan yang sudah ditetapkan agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan, ya!
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sumagesic
- https://www.ndrugs.com/?s=sumagesic
- https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/
- https://www.nhs.uk/medicines/paracetamol-for-adults/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.