14 Mei 2024

Alleron, Obat Efektif Mengurangi Efek Histamin dalam Tubuh

Efektif mengurangi efek histamin dalam tubuh

Alleron adalah obat yang berfungsi menurunkan efek histamin di dalam tubuh.

Efek histamin ditandai dengan gejala berupa gatal, mata berair, hidung meler, dan bersin-bersin.

Obat ini mengandung bahan aktif Chlorfeniramin maleat (CTM) yang merupakan antihistamin generasi pertama.

Alleron juga dikonsumsi untuk menurunkan intensitas gejala gatal pada kulit akibat gigitan serangga, cacar air, atau campak.

Untuk lebih jelasnya terkait dengan penggunaan dan efek samping obat alleron, simak ulasannya di bawah ini, ya!

Baca Juga: Aturan Pakai Incidal, Obat untuk Mengatasi Reaksi Alergi

Manfaat Obat Alleron

Alleron Obat Kulit Gatal
Foto: Alleron Obat Kulit Gatal (istockphoto)

Alleron digunakan untuk meredakan gejala-gejala alergi.

Berikut ini beberapa kondisi yang dapat diobati dengan obat alleron:

  • Rhinitis alergi (bersin-bersin, hidung meler, mata berair)
  • Konjungtivitis alergi
  • Urticaria (gatal-gatal, biduran)
  • Gatal-gatal akibat gigitan serangga
  • Alergi eksim
  • Dermatitis alergi
  • Gatal pada cacar air
  • Gatal pada penyakit campak

Baca Juga: Dosis dan Efek Samping Calortusin, Obat Batuk dan Pilek

Dosis Penggunaan Alleron

Alleron (Orami Photo Stocks)
Foto: Alleron (Orami Photo Stocks)

Alleron adalah obat golongan keras yang hanya boleh dikonsumsi sesuai dengan rekomendasi dokter.

Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet. Setiap kaplet mengandung 4 miligram Chlorpeniramin maleas (CTM).

Dosis obat ditentukan berdasarkan kondisi medis, berat badan, dan intensitas gejala yang dialami pasien.

Dosis penggunaan alleron pada umumnya adalah sebagai berikut:

  • Dewasa. Sebanyak 1 tablet, 3 hingga 4 kali per hari.
  • Anak-anak berusia 6 sampai 12 tahun. Sebanyak 1/2 tablet, 3 hingga 4 kali per hari.
  • Anak-anak berusia 2 sampai 6 tahun. Sebanyak 1/4 tablet, 3 hingga 4 kali per hari.

Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!

Perhatian Sebelum Menggunakan

Alleron
Foto: Alleron (Orami Photo Stock)

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat dengan kandungan Chlorfeniramin maleat (CTM), seperti alleron.

Melansir Medlineplus, berikut adalah hal-hal yang dimaksud:

  • Beritahu dokter jika memiliki alergi terhadap kandungan Chlorfeniramin maleat (CTM) atau obat lain.
  • Beritahu dokter jika tengah mengonsumsi obat resep dan nonresep, vitamin, suplemen nutrisi, serta produk herbal.
  • Beritahu dokter jika tengah atau pernah menderita asma, emfisema, bronkitis kronis, atau jenis penyakit paru-paru lainnya.
  • Beritahu dokter jika menderita glaukoma, yaitu peningkatan tekanan di bola mata yang dapat memicu hilangnya penglihatan secara bertahap.
  • Beritahu dokter jika menderita penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), kejang, atau kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
  • Beritahu dokter jika sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
  • Beritahu dokter setelah menjalani operasi, termasuk operasi gigi.
  • Jangan mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin setelah mengonsumsi alleron, karena obat ini dapat menyebabkan kantuk.
  • Jangan mengonsumsi alkohol, karena dapat meningkatkan risiko efek samping obat alleron.

Baca Juga: Silex, Obat dari Ramuan Herbal untuk Mengencerkan Lendir


Siapa Saja yang Tidak Bisa Mengonsumsi Alleron?

Anak Jangan Mengkonsumsi Obat
Foto: Anak Jangan Mengkonsumsi Obat (Orami Photo Stocks)

Obat dengan kandungan Chlorfeniramin maleat (CTM) tidak bisa dikonsumsi oleh semua orang.

Menukil National Health Service UK, anak-anak berusia di bawah 6 tahun tidak disarankan untuk mengonsumsi alleron, karena mengandung Chlorfeniramin maleat (CTM).

Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun hanya boleh diberikan Chlorfeniramin maleat (CTM) sesuai dengan arahan dokter.

Selain anak-anak, ada pula kelompok lainnya yang tidak disarankan mengonsumsi alleron, yakni:

  • Penderita alergi
  • Penderita glaukoma sudut tertutup primer
  • Penderita gangguan buang air kecil
  • Penderita epilepsi atau gangguan lain yang meningkatkan risiko serangan jantung atau kejang-kejang

Baca Juga: Serba-serbi Obat Neurobion: Fungsi hingga Efek Sampingnya

Cara Tepat Menyimpan Obat

Menyimpan Obat
Foto: Menyimpan Obat (Istockphoto)

Sama halnya dengan obat lain, alleron juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan obat alleron yang dianjurkan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan pada kulkas atau tempat yang terkena paparan sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan di dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari lebih lanjut bagaimana tips aman membuang produk obat agar tak menyebabkan pencemaran lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga guna menghindari pencemaran lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang ke dalam toilet atau saluran pembuangan air.

Terkait tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat tersebut.

Baca Juga: 6 Jenis Obat Cacingan Anak, Perhatikan Moms!

Efek Samping Alleron

Kepala Sering Sakit (Orami Photo Stocks)
Foto: Kepala Sering Sakit (Orami Photo Stocks)

Efek samping alleron umumnya terjadi pada lebih dari 1 dari 100 pengguna.

Ini efek samping yang umum dialami setelah menggunakan Chlorfeniramin maleat (CTM):

Segera periksakan diri ke unit gawat darurat medis jika mengalami gejala serius berikut ini:

  • Kekuningan di bagian putih mata dan kulit. Ini bisa jadi pertanda adanya masalah pada hati (liver)
  • Mengalami memar atau pendarahan yang tidak biasa
  • Mengalami reaksi alergi yang serius

Baca Juga: Kenali Inviclot, Obat Pencegah Penggumpalan Darah

Cara Mengatasi Efek Samping Alleron

Permen
Foto: Permen (Foodnavigator.com)

Ini beberapa langkah yang bisa dilakukan apabila mengalami efek samping allon dalam intensitas yang ringan:

  • Jangan berkendara atau mengoperasikan mesin. Rasa kantuk biasanya hilang 4 hingga 6 jam setelah penggunaan obat.
  • Jangan mengonsumsi makanan dengan rasa pedas.
  • Beristirahat jika merasa pusing atau sulit berkonsentrasi.
  • Mengunyah permen karet bebas gula atau mengisap permen bebas gula jika mulut terasa kering.
  • Perbanyak istirahat dan minum air putih jika mengalami sakit kepala.
  • Konsultasikan dengan dokter, jika Moms mengalami efek samping yang mengganggu atau bertahan dalam waktu yang lama, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai untuk mengelola kondisi Moms.
  • Pertimbangkan dosis, jika efek samping yang Moms alami mungkin terkait dengan dosis obat, diskusikan dengan dokter dan tanyakan apakah ada kemungkinan untuk mengurangi dosis atau mengganti dengan obat alternatif.

Baca Juga: 10 Obat Liver Alami, dari Buah hingga Tanaman Herbal!

Ingat, Moms, alleron adalah obat yang hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep atau anjuran dari dokter.

Artinya, obat ini tidak boleh dikonsumsi sembarangan.

Moms tidak ingin mengalami efek samping alleron yang bisa merugikan kesehatan secara keseluruhan, bukan?

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4156/chlorpheniramine-oral/details
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682543.html
  • https://www.nhs.uk/medicines/chlorphenamine-including-piriton/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.