Surah Al Ankabut Ayat 57, Lengkap dengan Bacaan Arab, Latin, dan Tafsirnya!
Salah satu pengingat dari Allah SWT terhadap kematian ada dalam surah Al Ankabut ayat 57. Di dalamnya menegaskan kembali tentang hakikat manusia setelah kematian yang akan kembali pada Tuhannya.
Surah Al Ankabut (العنكبوت) sendiri berarti laba-laba dalam bahasa Arab. Ini adalah surah ke-29 dalam Alquran. Surah ini terdiri atas 69 ayat serta termasuk golongan surah-surah Makkiyah.
Dinamai Al Ankabut karena terdapat kata tersebut pada ayat ke-41 surah ini, di mana Allah SWT mengumpamakan para penyembah berhala dengan laba-laba.
Diungkapkan bahwa laba-laba percaya kepada kekuatan rumahnya sebagai tempat ia berlindung dan tempat menjerat mangsanya.
Padahal kalau dihembus angin atau ditimpa oleh suatu barang yang kecil saja, rumah itu akan hancur.
Begitu pula halnya dengan kaum musyrikin yang percaya kepada kekuatan sembahan-sembahan mereka sebagai tempat berlindung dan tempat meminta sesuatu yang mereka ingini.
Padahal sembahan-sembahan mereka itu tidak mampu sedikit juga menolong mereka dari azab Allah SWT waktu di dunia, seperti yang terjadi pada kaum Nabi Nuh, kaum Ibrahim, kaum Luth, kaum Syu’aib, kaum Saleh, dan sebagainya.
Apalagi menghadapi azab Allah SWT di akhirat nanti, sembahan-sembahan mereka itu lebih tidak mampu menghindarkan dan melindungi mereka.
Baca Juga: Keutamaan Surat Al Hajj untuk Jodoh dan Doa untuk Memilih Jodoh, Masya Allah!
Bacan Surah Al Ankabut Ayat 57 Beserta Latin dan Artinya
Foto: Islam4u.pro
کُلُّ نَفۡسٍ ذَآئِقَۃُ الۡمَوۡتِ ۟ ثُمَّ اِلَیۡنَا تُرۡجَعُوۡنَ
(Kullu nafsin dzaa-iqatul mauti tsumma ilainaa turja’uun(a))
Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS Al Ankabut: 47)
Baca Juga: 3+ Keutamaan Surat Al Mulk Lengkap dengan Bacaan dan Tafsirnya, Masya Allah!
Tafsir Surah Al Ankabut Ayat 57
Foto: Orami Photo Stock
Terdapat beberapa ketengan mengenai surah Al Ankabut ayat 57 dari para ulama yang dijelaskan melalui tafsirnya. Beberapa di antaranya yakni:
1. Tafsir Kemenag
Menurut Kementrian Agama RI, ayat ini menguatkan ayat sebelumnya dengan menerangkan hakikat kehidupan manusia.
Diterangkan bahwa tiap-tiap manusia pasti akan mati dan setelah mati, ia akan kembali kepada pemiliknya, yaitu Tuhan semesta alam.
Sejak manusia dibangkitkan kembali di akhirat, sejak itu ia akan mengalami kehidupan yang sebenarnya dan selamanya.
Bentuk kehidupan yang sebenarnya itu ditentukan oleh sikap dan tindak-tanduk seseorang selama hidup di dunia.
Jika orang tersebut adalah seorang mukmin, maka akan memperoleh kebahagiaan yang abadi, sedangkan jika orang tersebut adalah kafir, akan mengalami azab yang pedih di neraka.
Ayat ini senada dengan ayat 185 surah Ali ‘Imran:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
(Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr)
Artinya: “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS Al Ankabut: 57)
Telah dijelaskan di sini mengenai hal tersebut, tetapi diulangi kembali sebagai peringatan bagi kaum Muslimin agar jangan terlalu terpikat dan terpesona oleh kehidupan dunia yang fana.
Karena semuanya merupakan kesenangan sementara dan akan berakhir. Hubungan manusia dengan semua yang dimilikinya itu lama-lama akan berakhir.
Maka jangan sampai kecintaan seseorang kepada sesuatu menghalanginya untuk taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, karena sesuatu itu bersifat sementara.
Sedangkan yang kekal hanya hasil ibadah dan amal saleh seseorang. Dengan semua itu, ia memperoleh rida Allah dan surga yang dijanjikan-Nya.
2. Tafsir Al Misbah
Menurut Muhammad Quraish Shihab dalam tafsirnya, dijelaskan bahwa segala sesuatu yang bernyawa pasti akan merasakan maut.
Setelah itu, kalian akan kembali kepada-Ku untuk diberikan balasan terhadap kebaikan dan kejahatan yang kalian lakukan dahulu.
Baca Juga: 114 Daftar Surat Alquran Beserta Artinya yang Wajib Diketahui
3. Tafsir Jalalain
Menurut Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, dijelaskan bahwa tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
Kemudian hanyalah kepada Kami kalian dikembalikan) sesudah kalian dibangkitkan, lafal turja’uuna dapat pula dibaca yurja’uuna.
4. Tafsir Ibnu Katsier
Menurut Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, dalam surah Al Ankabut ayat 57, Allah SWT berfirman:
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS Al Ankabut: 57)
Yakni di mana pun kalian berada, maut pasti akan mendapati kalian. Maka jadilah kalian orang-orang yang selalu berada dalam ketaatan kepada Allah di mana pun kalian berada, sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT kepada kalian.
Karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi kalian, sebab maut pasti akan menjemput kalian tanpa bisa dielakkan.
Kemudian hanya kepada Allah-lah kalian dikembalikan, barang siapa yang selalu taat kepada-Nya, maka Dia akan membalasnya dengan balasan yang sebaik-baiknya dan memberikan pahalanya dengan penuh.
Baca Juga: Surat At Tahrim Ayat 6, Ini Bacaan Lengkap dan Maknanya, Yuk Amalkan!
Kandungan Surah Al Ankabut Ayat 57
Foto: Orami Photo Stock
Surah Al Ankabut ayat 57 ini mengungkapkan kembali takdir dari Allah SWT, bahwa setiap yang bernyawa pasti akan menjumpai ajalnya.
Entah itu tumbuhan, hewan, manusia, dan segala mahkluk yang bernafas, pastinya akan menemui kematian. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa lari dari takdir maut karena itu adalah keniscayaan.
Dilansir dari Repository UIN Jakarta, tidaklah Allah SWT menciptakan sesuatu ghaib seperti kematian maupun yang dzahir (terlihat), sehingga dapat meningkatkan kualitas keimanan seseorang.
Allah SWT telah menjelaskan di dalam Alquran mengapa menciptakan kematian dan kehidupan, seperti firman-Nya di dalam surat Al Mulk ayat 2:
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
(Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā, wa huwal-'azīzul-gafụr)
Artinya: “(Allah) Yang Menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kalian, mana di antara kalian yang paling bagus amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al Mulk: 2)
Jadi jelas di sini diterangkan bahwa kematian adalah sebuah ujian, untuk mengetahui apakah saat manusia hidup di dunia telah beramal baik atau berbuat keburukan.
Setelah meninggal, Allah SWT akan menghakimi manusia dengan seadil-adilnya, dan manusia yang salih tentu akan mendapatkan rahmat-Nya.
Kematian dan kehidupan juga merupakan ujian untuk mengetahui, siapa yang amalnya paling baik di antara manusia.
Dengan surah Al Ankabut Ayat 57 ini seharusnya akan membuat uma Islam untuk terus terdorong beralam saleh dalam setiap hembusan nafas, karena ajal bisa menjemput kapan saja.
Dengan memperbanyak berbuat baik, makin besar peluang seseorang meninggal dalam keadaan sedang mengerjakan kebaikan. Ini membuat makin besarnya peluang untuk meninggal secara husnul khatimah.
Tentunya, akan lebih baik untu meninggal dan bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan sedang beribadah seperti membaca Alquran dari pada sedang berbuat maksiat misalnya mabuk-mabukan.
Ini bisa menjadi bahan renungan agar dapat berbuat baik dan saleh dalam kehidupan sehari-hari, juga selalu meminta lindungan dari Allah SWT untuk selalu berada dalam kebaikan.
Semoga dengan mengetahui penjelasan mengenai surah Al Ankabut ayat 57 ini dapat meningkatkan keimanan tentang kematian, sehingga termasuk dalam orang-orang ang bertakwa.
- https://risalahmuslim.id/quran/al-ankabut/29-57/
- https://www.jumanto.com/kullu-nafsin-dzaiqotul-maut/
- https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32686/1/KAREN%20SOLIHIN.pdf
- https://worldquran.com/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.