Bacaan Surat At Taubah Ayat 103 Lengkap dengan Arab, Latin, dan Tafsirnya

Sebagai salah satu dari pilar agama Islam, membayar zakat adalah hak yang wajib ditunaikan seorang muslim. Terkait fungsi zakat, Allah berfirman dalam Alqur'an yaitu terdapat pada surat At Taubah ayat 103.

Islam dibangun di atas lima pilar atau lebih dikenal dengan rukun Islam. Yaitu terdiri dari syahadat kalimat Laa ilaaha illa Allah dan Muhammad Rasulullah, shalat, membayar zakat, puasa ramadhan, serta menunaikan ibadah haji.

Zakat merupakan kewajiban agama yang harus ditunaikan oleh muslim yang memiliki harta dan telah mencapai nishab dengan syarat-syarat tertentu.

Ketentuan tersebut tentu berdasarkan Alquran dan hadist Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

Membayar zakat adalah sebuah kebutuhan, karena padanya ada pembersihan diri dan hati. Sebagaimana firman Allah dalam surat At Taubah ayat 103.

Untuk lebih memahami hikmah dari ibadah membayar zakat, simak penjabaran mengenai surat At Taubah 103 berikut ini!

Baca Juga: 14 Manfaat Sedekah, Membuat Hati Damai hingga Membuka Pintu Rezeki

Bacaan Surat At Taubah Ayat 103 dalam Tulisan Arab, Latin, dan Artinya.

Foto Membaca Alquran (Orami Photo Stock)

Berikut ini bacaan surah At Taubah ayat 103 dalam tulisan Arab, latin serta artinya agar memudahkan membaca dan memahaminya.

خُذْ مِنْ أَمْوَٰلِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ ۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

(khuż min amwālihim ṣadaqatan tuṭahhiruhum wa tuzakkīhim bihā wa ṣalli ‘alaihim, inna ṣalātaka sakanul lahum, wallāhu samī’un ‘alīm)

Artinya:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'akan untuk mereka.

Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. At Taubah: 103)

Baca Juga: Serba-Serbi Tentang Zakat Penghasilan, Yuk Simak!

Tafsir Surat At Taubah Ayat 103

Foto Memahami isi Alquran (Orami Photo Stock)

Dalam surat At Taubah ayat 103 tersebut Allah tidak memerintahkan untuk ambil zakat dari seluruh harta tapi sebagian dari harta yang dimiliki oleh seorang muslim.

Kata صَدَقَةً bermakna sebagai zakat.

Potongan ayat تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِم dapat dipahami dengan membayar zakat akan memsucikan dan membersihkan hati.

Terjemahan dari وَصَلِّ عَلَيْهِمْ adalah dan mendo'akan mereka.

Bagian dari ayat ini memberi maksud jika seorang muslim menerima zakat, hendaklah ia mendoakan kebaikan.

Doa dapat ditujukan secara umum kepada kaum mukmin (orang-orang yang beriman kepada Allah), dan secara khusus kepada si pemberi zakat.

Sebab mereka sudah rela mengeluarkan sebagian harta mereka. Namun, tak ada doa khusus selama doa tersebut mengandung kebaikan bagi mereka.

Doa tersebut membawa ketenangan dan ketenteraman bagi hati mereka mereka yaitu yang memberi zakat. Sebagaimana makna dari إِنَّ صَلَوٰتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْ.

Arti dari kalimat Allah Maha Mendengar lagi Maha mengetahui terdapat pada potongan ayat terakhir وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ.

Mengutip dari laman Rumaysho , mengenai tafsir ayat tersebut Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimullah berkata,

“Doakanlah kebaikan untuk mereka, yaitu kepada kaum mukminin secara umum, juga secara khusus kepada yang mengeluarkan zakat dari harta mereka kepadamu. Karena doa tersebut adalah ketenangan untuk hati mereka dan memberikan kabar gembira untuk mereka. Allah itu Maha Mendengar doa baikmu dan Allah yang mengabulkannya.” (Tafsir As-Sa’di, hlm. 363).

Baca Juga: Segala Hal Tentang Zakat Mal, Sudah Tahu Moms?

Faedah Surat At Taubah Ayat 103

Foto Al Quran (Orami Photo Stock)

Kandungan dalam surat At Taubah ayat 103 ini adalah mengenai hikmah dari membayar zakat.

Allah mewajibkan untuk berbuat kebaikan antara kaum muslimin, salah satunya melalui ibadah membayar zakat. Zakat merupakan ibadah kepada Allah, yang Allah tetapkan pada harta sebagai hak dan kewajiban bagi seorang muslim.

Adapun hikmah dari perintah kewajiban ibadah membayar zakat yang terkandung dalam At Taubah ayat 103 ini adalah dapat membersihkan dan mensucikan hati dari sifat kikir, pelit, dan sifat-sifat jelek lainnya.

Selain itu, zakat dapat mewariskan sifat saling mengasihi dan menyayangi antara kaum muslimin, juga rasa cinta antara orang yang mampu dan tidak mampu.

Oleh sebab itu, perintah menunaikan zakat juga dipertegas dalam hadist dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus Mu’adz radhiyallahu ‘anhu ke Yaman.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ادْعُهُمْ إِلَى شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَأَنِّى رَسُولُ اللَّهِ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ قَدِ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ خَمْسَ صَلَوَاتٍ فِى كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ ، فَإِنْ هُمْ أَطَاعُوا لِذَلِكَ فَأَعْلِمْهُمْ أَنَّ اللَّهَ افْتَرَضَ عَلَيْهِمْ صَدَقَةً فِى أَمْوَالِهِمْ ، تُؤْخَذُ مِنْ أَغْنِيَائِهِمْ وَتُرَدُّ عَلَى فُقَرَائِهِمْ

Artinya:

“Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan aku adalah utusan Allah. Jika mereka menaati itu, beritahukanlah pada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika mereka menaati itu, beritahukanlah pada mereka bahwa Allah telah mewajibkan kepada mereka zakat yang wajib dari harta mereka diambil dari orang kaya di antara mereka dan disalurkan pada orang miskin di tengah-tengah mereka.” (HR. Bukhari, no. 1395 dan Muslim, no. 19)

Nah itulah penjabaran mengenai surat At Taubah ayat 103. Semoga dapat menambah pemahaman moms dan dads dalam mempelajari Al Quran. Sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dicintai oleh Allah.