26 November 2024

Apakah Normal Jika Anak Punya Teman Khayalan? Cari Tahu Moms

Ternyata memiliki teman khayalan dapat membawa dampak baik dan buruk untuk Si Kecil

Sebagian besar anak, khususnya anak usia balita umumnya gemar berimajinasi atau berkhayal. Kebiasaan ini mendorong mereka untuk memiliki teman khayalan.

Memiliki teman khayalan, bukan hal yang aneh bagi anak-anak.

Pada dasarnya mereka menciptakan teman imajiner untuk diajak bicara, berinteraksi, dan bermain.

Lalu, perlukah orang tua cemas bila anak punya teman khayalan?

Mengutip dari Canadian Paediatric Society, anak mempunyai teman khayalan merupakan bagian dari perkembangan yang wajar.

Disebutkan di Healthline juga bahwa teman khayalan atau yang disebut teman imajiner, dianggap sebagai bagian normal dan bahkan sehat.

Bahkan, pada penelitian American Psychological Association menyebutkan sebanyak 65 persen anak-anak hingga usia 7 tahun memiliki teman khayalan.

Dengan begitu, sebagai orang tua Moms tak perlu cemas bila anak punya teman khayalan.

Apa Itu Teman Khayalan?

Apa Itu Teman Khayalan?
Foto: Apa Itu Teman Khayalan? (Essentialkids.com.au)

Sesuai dengan namanya, teman khayalan merupakan sebuah kondisi di mana Si Kecil memiliki teman dalam imajinasi mereka.

Bukan sebuah hal yang aneh, umumnya teman khayalan ini ia tujukan sebagai teman yang bisa diajak berinteraksi.

Teman khayalan yang dibuat Si Kecil dapat berbentuk apa saja, seperti:

  • Teman yang tidak terlihat
  • Mainan binatang
  • Boneka kesayangan

Biasanya mereka membuat teman khayalan bergantung dengan kedekatan mereka terhadap benda tersebut.

Ciri-Ciri Anak Punya Teman Khayalan

Ciri-Ciri Anak Punya Teman Khayalan
Foto: Ciri-Ciri Anak Punya Teman Khayalan (Raisingchildren.net.au)

Mudah mengetahuinya, berikut ini beberapa ciri jika seorang anak mempunyai teman khayalan yaitu:

  • Anak yang menolak berinteraksi (berkomunikasi, bermain, atau rukun) dengan anak lain
  • Anak yang tidak merasa takut melakukan hal-hal yang berbahaya
  • Anak dengan imajinasi yang berlebihan (tidak bisa membedakan realita dengan imajinasi)
  • Anak yang terlalu pendiam

Manfaat Anak Punya Teman Khayalan

Manfaat Anak Punya Teman Khayalan
Foto: Manfaat Anak Punya Teman Khayalan (Goodhousekeeping.com)

Menurut dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, RS Pondok Indah mempunyai teman khayalan tidak selalu buruk.

Namun memiliki teman khayalan juga tidak selalu baik dalam perkembangan anak.

Bahkan mengutip dari Healthline, memiliki teman imajiner adalah bentuk permainan masa kanak-kanak yang sehat.

dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ menjelaskan ada beberapa manfaat untuk perkembangan, meliputi:

  • Mengembangkan kreativitas melalui berbagai jenis permainan dan mencoba banyak hal baru
  • Mengembangkan kemampuan bersosialisasi
  • Mengembangkan emosi dan tindakan seperti rasa takut atau marah, beserta cara mengekspresikan perasaan tersebut dengan aman
  • Belajar mengatur dan mengontrol si teman khayalan
  • Mempunyai ruang pribadi

Selain beberapa manfaat yang sudah disebutkan sebelumnya, mengutip dari Moms terdapat manfaat lainnya, seperti:

1. Memiliki Kosakata yang Lebih Baik

Manfaat lainnya ketika Si Kecil memiliki teman khayalan adalah pengetahuan kosakata yang baik.

Karena membuat mereka mulai berbicara adalah dengan benar-benar berbicara dengan teman khayalan dapat meningkatkan kosakata anak.

Meskipun idealnya mereka akan diajak bicara sepanjang hari oleh orang tua.

Namun, ketika orang tua sibuk, mereka akan senantiasa berbicara kepada teman khayalannya.

2. Membangun Pemikiran Abstrak Anak

Bagi mereka yang memiliki teman khayalan atau imajiner cenderung memiliki pemikiran abstrak yang baik.

Ini berkaitan dengan membayangkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dan memvisualisasikannya dengan cara yang sangat unik dan hanya bisa dilakukan oleh anak.

Berpikir abstrak jelas merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami oleh anak.

Tetapi memiliki kemampuan berpikir secara abstrak dapat membuat mereka tumbuh dan bersosialisasi dengan baik.

3. Anak Bisa Lebih Percaya Diri

Anak-anak yang memiliki teman imajiner tidak hanya lebih kreatif, tetapi mereka cenderung lebih percaya diri.

Hal ini dapat terjadi karena mereka merasa selalu memiliki seseorang di sana bersama mereka, seseorang yang selalu ada di sisi mereka, yaitu teman khayalannya.

Dampak Negatif Teman Khayalan

Dampak Negatif Teman Khayalan
Foto: Dampak Negatif Teman Khayalan (Rd.com)

Seperti yang sudah dikatakan oleh dr. Ashwin, sebelumnya bahwa memiliki teman khayalan tidak selalu baik dalam perkembangan seorang anak.

Misalnya ketika teman khayalan menjadi cara seorang anak untuk melarikan diri dari realitas sesungguhnya atau beberapa dampak negatif lainnya, meliputi:

1. Mengalihkan Perhatian Anak dari Berinteraksi dengan Orang Nyata

Dampak negatif pertama ketika Si Kecil memiliki teman imajiner adalah dapat mengalihkan perhatiannya untuk bertemu atau berkomunikasi dengan orang nyata.

Contohnya ketika seseorang di sekitarnya sedang berbicara dengan mereka, mereka mungkin tidak mendengarkan dengan seksama dan hanya fokus pada temannya.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah Si Kecil memiliki teman khayalan adalah dengan bertanya.

Moms dapat bertanya kepada Si Kecil dan pastikan bahwa mereka mendapatkan perhatian penuh setiap kali seseorang berbicara dengan mereka.

2. Anak Menarik Diri dari Masyarakat

Ketika Si Kecil sudah hilang ketertarikan untuk berinteraksi dengan orang nyata, hal terburuknya mereka akan menarik diri dari kehidupan sosial.

Kenyataannya ketika anak memiliki teman imajiner dapat mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk bergaul dengan teman sebaya mereka.

Meskipun teman imajiner memiliki manfaat, sangat penting untuk memerhatikan anak dan mendorong mereka untuk meluangkan waktu untuk teman nyata dan keluarganya.


3. Anak Menjadi Pendiam

Dampak negatif selanjutnya ketika Si Kecil memiliki teman imajiner mereka cenderung menjadi pendiam.

Memang pada dasarnya anak-anak sering kali bisa diam karena banyak alasan.

Seperti terkadang anak hanya pemalu dan tidak terlalu banyak bicara dan itu tidak masalah.

Namun Si Kecil bisa menjadi pendiam hanya karena sedang asyik bermain bersama teman khayalannya, Moms.

Kebiasaan ini jika terjadi secara terus-menerus dapat membuat anak tidak sehat.

Pada tumbuh kembangnya, anak-anak membutuhkan interaksi manusia yang sebenarnya guna mendorong mereka untuk lebih banyak bicara.

Kapan Orang Tua Perlu Waspada?

Kapan Orang Tua Perlu Waspada pada Anak yang Punya Teman Khayalan
Foto: Kapan Orang Tua Perlu Waspada pada Anak yang Punya Teman Khayalan (Orkids.ca)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, memiliki teman imajiner umumnya merupakan bagian normal dari perkembangan anak.

Namun, ada situasi tertentu yang mengindikasikan perlunya perhatian khusus dari orang tua.

Berikut adalah tanda-tanda yang memerlukan kewaspadaan:

1. Teman Khayalan Mengganggu Kehidupan Sehari-hari

Jika keberadaan teman khayalan mulai memengaruhi rutinitas atau perilaku anak secara signifikan, seperti menolak bermain dengan teman nyata atau tidak mau melakukan aktivitas tanpa "teman" tersebut, ini bisa menjadi tanda ada masalah yang lebih serius.

2. Anak Kesulitan Membedakan Imajinasi dan Realitas

Ketika anak terus-menerus menganggap teman khayalannya nyata, bahkan hingga mengabaikan fakta di sekitarnya, orang tua perlu membantu anak memahami perbedaan antara imajinasi dan kenyataan.

3. Anak Tampak Dikuasai oleh Teman Khayalan

Jika anak merasa "dikendalikan" oleh teman khayalannya, misalnya mengaku dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak diinginkan, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah psikologis yang perlu ditangani.

4. Perubahan Perilaku yang Mengkhawatirkan

Perhatikan juga jika anak mulai menunjukkan perilaku mengkhawatirkan seperti:

  • Menjadi lebih pendiam atau menarik diri dari lingkungan sosial
  • Sering berbohong dan menyalahkan teman khayalan atas kesalahannya
  • Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi atau menurun kebersihan diri

5. Anak Mengeluhkan Teman Khayalan Bersikap Menakutkan

Jika anak merasa takut, terancam, atau mendengar teman khayalannya mendorong untuk melakukan tindakan negatif (misalnya, melukai diri sendiri atau orang lain), ini adalah tanda serius yang memerlukan perhatian medis segera.

6. Teman Khayalan Disertai Gejala Trauma

Gangguan identitas disosiatif (DID) atau trauma masa kecil dapat memunculkan teman khayalan yang lebih dominan.

Jika anak menunjukkan tanda-tanda trauma, seperti sering merasa tidak aman atau memiliki pengalaman kekerasan, segera cari bantuan dari psikolog atau psikiater, ya.

Baca Juga: 8 Ciri Anak Indigo yang Bisa Moms Kenali, Apa Saja?

Itulah penjelasan seputar teman khayalan anak-anak yang perlu orang tua pahami.

Jangan ragu untuk membawa Si Kecil untuk konsultasi secara profesional jika terdapat perubahan perilaku yang mengkhawatirkan, Moms.

  • https://www.moms.com/10-benefits-of-having-an-imaginary-friend-and-10-signs-parents-might-need-to-pay-attention/
  • https://cps.ca/
  • https://www.healthline.com/health/mental-health/imaginary-friends#when-do-kids-outgrow-it
  • https://psycnet.apa.org/record/2004-20098-020

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.