Terjadi pada Imun Tubuh selama Kehamilan, Ini 4 Faktanya!
Yuk, simak fakta tentang imun tubuh selama kehamilan. Sistem kekebalan tubuh memainkan peran besar dalam kehamilan. Namun, virus dan bakteri punya jurus jitu untuk menembusnya.
Hingga kadang-kadang menyebabkan konsekuensi mengerikan. Sebenarnya apa saja yang terjadi pada imun tubuh selama kehamilan?
Daya tahan tubuh selama hamil terus berubah. Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Immunology memberi penjelasan tentang hal ini.
Studi ini dilakukan oleh Dr. Brice Gaudilliere sebagai asisten profesor anestesiologi, perioperatif, dan obat pereda nyeri di March of Dimes Prematurity Research Center di Stanford University di California.
Dia dan rekannya membangun model komprehensif tentang bagaimana sel-sel kekebalan manusia berperilaku selama kehamilan normal.
Berikut ini adalah 4 fakta imun tubuh selama kehamilan yang bisa Moms ketahui.
1. Melawan Sel Asing
Foto: ncl.ac.uk
Selama bertahun-tahun, proses kehamilan disamakan dengan transplantasi organ.
Ini dijelaskan oleh Dr. Gil Mor, seorang profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Yale School of Medicine di New Haven, CT. Dia dan rekannya menjelaskan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Immunology.
Sel-sel ini diasumsikan sedang berjuang melawan sel-sel embrionik asing, yang mencoba menekan daya tahan tubuh Moms selama hamil. Pertempuran sel berlanjut sepanjang kehamilan.
Jika proses ini tidak berhasil, dianggap menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Nah, interaksi antara sel-sel janin dan respon imun tubuh selama kehamilan ini adalah komponen penting sepanjang proses mengandung.
Baca Juga: 3 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus E. Coli, Simak di Sini!
2. Membantu Janin Tumbuh
Foto: stanford.edu
Selama 12 minggu pertama kehamilan, beberapa sel secara aktif menyerang lapisan rahim. Hal ini menyebabkan kaskade inflamasi, mirip dengan peristiwa yang terjadi selama penyembuhan luka.
Selama 15 minggu berikutnya, janin yang sedang berkembang berada dalam kondisi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Sel dan molekul anti-inflamasi menang.
Beberapa sel janin mengekspresikan antigen, yang berasal dari ayah. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan ibu akan mengenali ini sebagai benda asing dan menyerang sel.
Sel T regulator (Treg), yang merupakan bentuk khusus dari sel darah putih yang mempromosikan lingkungan anti-inflamasi, secara aktif melindungi sel-sel janin tersebut.
3. Membentuk Kekebalan Tubuh Bayi
Foto: mymedicalmantra.com
Selama tahap akhir kehamilan, sistem kekebalan tubuh beralih kembali ke keadaan pro-inflamasi. Tanpa ini, bisa dibilang Moms tidak bisa melahirkan.
Selama bertahun-tahun, diperkirakan bahwa bayi menerima dosis mikroba pertama selama kelahiran. Namun, penelitian terbaru telah menemukan mikroorganisme dalam tinja pertama bayi, yang berarti bahwa beberapa perpindahan spesies mikroba dari ibu ke janin terjadi sebelum bayi lahir.
Andrew Macpherson, seorang profesor kedokteran dan direktur gastroenterologi di Rumah Sakit Universitas Bern di Swiss, dan rekannya menjelaskan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Immunology.
Menurutnya, proses ini mungkin penting untuk sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir.
Baca Juga: Ingin Imunisasi Si Kecil? Ketahui Aturan Wajib sebelum Melakukan Vaksinasi
4. Membantu Mengaktifkan Fungsi Otak Bayi
Foto: stdcheck.com
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Bradley Peterson, MD, direktur Institute for the Developing Mind di Departemen Pediatrics di Children's Hospital Los Angeles, menemukan bahwa fungsi otak jangka pendek dan jangka panjang dapat dipengaruhi oleh aktivitas sistem kekebalan tubuh selama trimester ketiga kehamilan.
Ini berarti daya tahan tubuh selama hamil dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi Moms.
Banyak pemicu yang dapat menghasilkan respons imun tubuh selama kehamilan, seperti infeksi, stres, penyakit, atau alergi. Ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi salah satu pemicu ini, protein dilepaskan sebagai bagian dari respons peradangan.
Korelasi dari penanda inflamasi ibu yang meningkat tidak terbatas pada periode bayi baru lahir, tetapi terus berlanjut hingga usia balita. Ketika bayi berusia 14 bulan. Para peneliti menilai mereka untuk keterampilan motorik, perkembangan bahasa, dan perilaku.
’’Otak kita secara konstan menerima informasi dari tubuh kita dan dunia luar,’’ jelas Peterson, yang juga direktur Divisi Psikiatri Anak dan Remaja dan Profesor Pediatri di Keck School of Medicine di USC.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penanda peradangan dalam darah ibu dapat dikaitkan dengan perubahan jangka pendek dan jangka panjang di otak anak mereka, yang sekarang akan memungkinkan kita untuk mengidentifikasi cara untuk mencegah efek tersebut.
Nah, itulah empat hal penting yang terjadi pada imun tubuh selama kehamilan. Pemeriksaan rutin ke dokter akan membantu Moms mendapat informasi mengenai sistem kekebalan tubuh.
Agar dokter dapat memastikan anak-anak berkembang dengan cara paling sehat, dimulai di dalam rahim, berlanjut hingga masa kanak-kanak dan selanjutnya.
Baca Juga: 3 Jenis Makanan Untuk Meningkatkan Sistem Imun Ibu Hamil
(CIL/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.