"Terlalu Pintar", Apakah Anak Alami Gangguan Mental?
Moms dan Dads pasti bangga jika memiliki anak yang sangat pintar. Tapi, apakah Si Kecil yang pintar juga menunjukkan tanda-tanda gangguan mental?
Dalam jurnal Intelligence, para peneliti melakukan survei nasional pada 3.715 anggota American Mensa Society (orang-orang yang mendapat skor 2% tes kecerdasan terbaik).
Survei ini dilakukan untuk memeriksa prevalensi beberapa gangguan pada mereka yang memiliki kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan populasi rata-rata.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang sangat cerdas 20% lebih mungkin didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme (ASD), 80% lebih mungkin didiagnosis dengan ADHD, 83% lebih mungkin didiagnosis dengan kecemasan, dan 182% lebih mungkin untuk mengembangkan setidaknya satu gangguan mood.
Baca Juga: Waspadai Gangguan Mental Jika Balita Sering Melakukan 5 Kebiasaan Ini Saat Tantrum
Tanda-tanda Anak Mengalami Gangguan Mental
Lalu, apa saja tanda-tanda umum lain yang perlu Moms dan Dads tahu?
1. Suasana Hati Selalu Berubah
Foto: thestar.com
Anak mengalami perubahan mood adalah hal yang biasa. Namun, jika hal ini terjadi selama berminggu-minggu maka orang tua perlu waspada.
Perubahan suasana hati yang berlangsung selama 2 minggu bisa menjadi indikator kuat dari gangguan mental yang serius.
Misalnya, anak yang tadinya hiperaktif menjadi anak yang melankolis secara tiba-tiba. Ini juga dapat dikategorikan sebagai tanda awal gangguan bipolar pada anak.
Bahkan, perubahan suasana hati ekstrem yang disertai kelesuan fisik dapat menghasilkan gangguan kronis.
Baca Juga: Stimulasi ASMR Ternyata Bermanfaat Untuk Kesehatan Mental Anak, Kok Bisa?
2. Ketakutan yang Berlebihan
Foto: pbs.org
Apakah Moms dan Dads pernah menemukan Si Kecil mengalami ketakutan atau kecemasan?
Hal ini sebenarnya normal terjadi pada setiap anak, namun jika kecemasannya ini justru menyulitkan Si Kecil untuk bertindak secara normal, maka ini harus dipertimbangkan.
Pada anak yang mengalami gangguan mental perasaan ini bukan sekadar perasaan cemas.
"Perasaan ini dapat memanifestasikan dirinya dalam berbagai cara. Oleh karena itu, penderitanya mungkin mengalami kegelisahan mental, kebingungan, dan perasaan memiliki "lubang di perut," ungkap dokter Jason Stamper, seorang dokter pengobatan osteopati dan psikiater di Mountain Comprehensive Care Center di Pikeville, Amerika.
3. Suka Melukai Diri Sendiri
Foto: echo-news.co.uk
Bentuk melukai diri yang paling umum adalah memotong atau menggaruk kulit dengan apa pun yang dapat membuat mereka berdarah. Misalnya, dengan pisau cukur, penjepit kertas, atau tutup pulpen.
Hal ini lebih banyak terjadi ketika anak memasuki masa pubernya. Menurut Ron Steingard, MD, seorang psikiater di Child Mind Institute, beberapa orang mengatakan tindakan ini adalah gangguan dari beberapa rasa sakit emosional yang intens.
Sedangkan, yang lain melukai diri mereka karena mereka merasa terkurung.
"Mereka dikurung dengan sangat ketat karena apa pun yang terjadi dalam hidup mereka sehingga mereka merasa tidak mampu merasakan apa pun. Jadi, mereka melukai diri sendiri untuk merasakan sesuatu," ujar Ron.
Baca Juga: Mengenal Pseudobulbar, Gangguan Mental yang Membuat Joker Tertawa Tak Terkendali
4. Susah Konsentrasi
Foto: indiatoday.in
Ketidakmampuan anak dalam melakukan konsentrasi pada tugas-tugas sederhana dapat dikategorikan pada gejala ADHD atau depresi.
Hal ini mungkin bisa terjadi karena pikiran anak yang berlebihan, rasa malu, perasaan bersalah, atau rasa takut. Anak yang sulit berkonsentrasi juga mengalami kesulitan pada bidang akademik dan sosialnya.
Tak hanya itu, jika tidak mendapatkan perlakuan tepat hal ini juga dapat menggiring anak pada pemikiran untuk melakukan aksi bunuh diri.
5. Perubahan Berat Badan
Foto: bandt.com.au
Senang rasanya jika anak memiliki nafsu makan yang kuat. Tapi, hati-hati jika Si Kecil terlihat jadi berlebihan saat makan.
Sekitar 80 persen orang dengan penyakit mental serius mengalami perubahan fisik seperti obesitas atau bahkan kebalikannya jadi terlalu kurus akibat perubahan pola makan yang cukup drastis.
Perubahan penampilan fisik yang mendadak ini bisa menjadi indikator kuat bahwa anak mengalami gangguan mental.
Baca Juga: Ini Dampak Gangguan Kesehatan Mental Jika Tidak Diatasi, Jangan Dianggap Enteng!
Tak perlu cepat-cepat mengambil kesimpulan, namun jika beberapa tanda ini terlihat pada Si Kecil yang pintar segera konsultasikan kondisinya. Penanganan yang tepat akan sangat membantu Si Kecil.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.