Zaskia Mecca Sunat Anak Kelima Usia 2 Minggu, Ini 3 Manfaat Anak Disunat Sejak Bayi
Banyak orang tua yang lebih memilih untuk menyunat anak laki-lakinya ketika Si Kecil sudah duduk di Sekolah Dasar (SD). Namun, ada juga yang menyunat anaknya ketika masih bayi, seperti artis Zaskia Mecca.
Zaskia memutuskan untuk menyunat anak bungsunya Bhaj Kama dua minggu setelah dilahirkan. Sebelumnya, anak keempatnya, Bhre Kata, disunat hanya beberapa hari setelah dilahirkan. Melalui akun Instagramnya, Zaskia membagikan pengalamannya menemani sang buah hati sunat.
Keputusan Zaskia untuk menyunat Kata hanya beberapa hari setelah lahir bukan tanpa alasan. Zaskia mengatakan, sunat dilakukan demi kesehatan Kama. Dengan sunat, risiko Kama untuk terkena fimosis atau infeksi saluran kemih akan hilang.
Zaskia mengatakan bahwa banyak keuntungan anak disunat saat bayi. "Pertama dengan sunat anak sedini mungkin bisa mengurangi resiko ISK, bersihin dudu nya anak laki2 ga sesimpel anak perempuan, kalo belum disunat.. kita harus tarik kulup kebelakang untuk menghindari penumpukan kotoran.. anak2 ku fimosis (browsing ya) jadi krn sempit agak sulit bersihinnya.," tulis Zaskia.
Zaskia juga menjelaskan bahwa sunat bayi recovery akan lebih cepat yakni 1,5 hari luka sudah kering. Trauma pun minim dan hanya bius lokal. Menurutnya, sakin kecil si anak,semakin mudah karena gerakan bayi baru lahir umumnya hanya terlentang dan tidur.
"Kalo udah diatas 6bulan kaki da heboh goyangannya dan hrs bius total (kalo da keburu gede gini mending nunggu anak kooperatif aja usia 5 tahunan) apabila ga da kendala medis. Ketiga sblm sunat konsul ke dr anak dan Dokter bedah, cek lab untuk pembekuan darah baby juga yaa," jelasnya.
Baca Juga: Kapan Usia Tepat Anak Laki-laki Disunat?
Keuntungan Anak Sunat Sejak Bayi
Foto: Instagram.com/zaskiadyamecca
Ada beberapa keuntungan jika sunat dilakukan saat bayi. Banyak studi mengungkapkan, anak sebaiknya sudah sunat pada usia yang masih sangat dini.
Di Amerika Serikat, kebanyakan anak disunat saat berusia beberapa hari atau beberapa minggu. Di Indonesia, hal tersebut juga menjadi cukup umum, namun rentang usianya lebih lebar, yakni 0-6 bulan.
Menyunat anak saat bayi ternyata punya banyak keuntungan lho Moms. Apa saja? Simak yuk Moms!
1. Cepat Sembuh
Proses penyembuhan luka pada anak 0-6 tahun berlangsung dengan cepat sekitar 7-10 hari. Usia itu merupakan usia di mana pertumbuhan sel bayi terjadi paling cepat.
Anak dengan rentang usia itu juga masih belum aktif tengkurap. Sehingga proses penyembuhan akan semakin cepat. Anak di atas usia tersebut sudah aktif terngkupan, sehingga risiko penis yang baru disunat tergesek saat tengkurap semakin besar.
Dokter Spesialis Bedah Anak dari Miami Children’s Hospital di Florida Dr Colin Knight mengungkapkan bahwa sunat pada bayi punya risiko yang lebih kecil ketimbang sunat pada anak yang usianya lebih tua.
“Saya mengingatkan orang tua bahwa semakin dini semakin baik,” katanya seperti dikutip dari Healthday.com. Dia menambahkan, bayi hanya membutuhkan anesthesia lokal untuk disunat, sementara anak yang lebih tua butuh anesthesia umum.
Baca Juga: 5 Metode Sunat Anak Laki-Laki, Mana Yang Paling Tepat Untuk Si Kecil?
2. Tanpa Trauma
Sebelum usia 6 bulan, anak juga tak akan mengalami trauma pada sunat. Berbeda jika sunat di usia SD. Saat SD, jika dipaksa sunat, ia dapat mengalami trauma atau ketakutan yang akan terus diingatnya. Bahkan hingga dewasa.
3. Banyak Manfaat Kesehatan
Dikutip dari Huffingtonpost.com, sunat bayi akan mengurangi risiko terjadinya masalah pada organ reproduksi. Seperti fimosis dan infeksi saluran kemih (ISK). Fimosis merupakan kondisi penyempitan dari ujung kulit depan penis atau bagian kulup tak bisa ditarik ke belakang.
Fimosis menyebabkan bagian kulit penis mudah kotor dan akhirnya terinfeksi. Lama kelamaan, bisa terjadi infeksi saluran kemih. Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), sunat juga bisa mengurangi risiko tertular HIV sebanyak 50-60 persen.
Sudah tahu kan Moms keuntungan dari sunat bayi. Tertarik Moms?
Baca Juga: Sunat Bayi Baru Lahir, Amankah?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.