Menggunakan Testpack Sebelum Telat Haid, Apakah Terdeteksi?
Biasanya testpack digunakan saat terlambat haid. Lantas, jika menggunakan testpack sebelum telat haid, apakah bisa terdeteksi?
Salah satu tanda kehamilan yang paling umum adalah telat haid. Jika sudah telat, mungkin Moms akan menggunakan testpack untuk mendeteksi kehamilan.
Mengutip Very Well Family, menggunakan testpack sebelum telat haid boleh-boleh saja dilakukan.
Namun, kemungkinan besar akan menunjukkan hasil negatif, walaupun sedang hamil.
Untuk memberikan hasil yang akurat, sebaiknya memberikan jeda waktu sambil memantau tanda awal kehamilan.
Baca Juga: 26 Tanda Kehamilan Awal, Ada Payudara Lebih Besar!
Menggunakan Testpack Sebelum Telat Haid
Nah, seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, menggunakan testpack sebelum telat haid bisa-bisa saja, Moms.
Namun, hasil yang diberikan berisiko tidak akurat, sebab hormon hCG (hormon kehamilan) dalam urine masih terlalu rendah.
Tubuh membutuhkan waktu untuk meningkatkan kadar hCG.
Waktu terbaik untuk melakukan tes kehamilan adalah setelah terlambat haid untuk menghindari hasil negatif palsu.
Mengutip jurnal Strips of Hope: Accuracy of Home Pregnancy Tests and New Developments, seakurat apapun testpack, jika tes dilakukan sebelum telat haid, bisa memberikan hasil yang salah.
Masih mengutip dari jurnal yang sama, menggunakan testpack sebelum telat haid kerap memberikan hasil yang tidak konsisten.
Alih-alih menggunakan testpack sebelum telat haid, sebaiknya gunakan seminggu setelah telat haid.
Misalnya, jika siklus haid Moms berkisar antara 30 hingga 36 hari, maka waktu terbaik untuk melakukan tes adalah hari ke-37 atau setelahnya.
Hal ini guna memberikan hasil yang lebih akurat mengenai apakah telat haid karena kehamilan atau karena kondisi lain di luar kehamilan.
Menurut FDA, dari 100 orang, 10 dan 20 di antaranya tidak mendapatkan hasil tes kehamilan positif pada hari H terlambat haid meskipun tengah hamil.
Negatif Palsu pada Testpack
Hasil negatif palsu pada testpack bisa saja terjadi jika menggunakan testpack sebelum telat haid.
Mengingat, objek yang diuji adalah urine sehingga butuh waktu untuk urine menghasilkan hormon kehamilan.
Namun, jika Moms masih ingin mencoba menggunakan testpack sebelum telat haid, bisa dilakukan dengan langkah berikut:
- Tampung sedikit urine di tabung plastik
- Celupkan alat testpack ke dalam tabung urine tersebut
- Tunggu beberapa menit hingga hasil keluar
Jika dua garis, artinya positif hamil. Sebaliknya, jika satu garis berarti negatif hamil.
Sebagai informasi, Moms juga bisa mendapatkan hasil positif hamil apabila menggunakan testpack sebelum telat haid.
Namun, ada risiko positif palsu juga.
Terlebih, jika terdapat darah atau protein dalam urine atau jika Moms mengkonsumsi obat kesuburan hingga obat penenang.
Berikut tanda negatif palsu pada testpack:
- Menggunakan testpack dengan cara yang salah.
- Menggunakan testpack sebelum telat haid atau terlalu dini.
- Urine encer karena terlalu banyak minum sebelum menggunakan testpack.
- Mengonsumsi obat-obatan seperti antihistamin atau diuretik.
- Testpack sudah kadaluarsa.
Tes Awal Terbaik
Jika masih ingin melakukan tes kehamilan awal, Moms harus siap dengan hasil yang tidak akurat.
Menurut FDA, Moms bisa menggunakan testpack 6 hari sebelum menstruasi terlewat.
Bisa juga dilakukan pada 5 hari sebelum menstruasi. Namun, tetap lebih baik jika digunakan seminggu setelah telat haid, ya Moms.
Sedangkan, mengutip dari Healthline, waktu yang terbaik adalah setidaknya hari pertama setelah periode menstruasi terlambat untuk melakukan tes kehamilan dalam jenis apapun.
Hindari melakukan tes yang terlalu cepat karena hormon hCG bisa tidak terdeteksi.
Tubuh melepas hormon hCG jika sel telur yang sudah dibuahi menempel di rahim dalam proses yang disebut implantasi.
Implantasi ini biasanya terjadi sekitar 10 hari setelah pembuahan, saat sperma membuahi sel telur.
Hormon hCG ini bisa terdeteksi enam hari setelah implantasi.
Baca Juga: Berhubungan saat Awal Haid, Apakah Aman dan Bisa Hamil?
Waktu yang Tepat untuk Testpack
Waktu yang tepat untuk menggunakan testpack adalah setelah Moms terlambat menstruasi.
Sebagian besar testpack memiliki sensitivitas yang tinggi untuk mendeteksi kehamilan sekitar satu hingga dua minggu setelah terjadi pembuahan.
Jika Moms memiliki siklus menstruasi yang teratur, setidaknya satu hari setelah telat haid untuk melakukan tes kehamilan.
Sebaiknya, gunakan testpack jika muncul kondisi-kondisi berikut:
1. Terlambat Menstruasi
Terlambat menstruasi adalah salah satu tanda kehamilan yang umum dilihat pertama kali.
Jika menginginkan hasil akurat, gunakan testpack 1-2 minggu setelah terlambat, ya Moms.
2. Merasa Tidak Enak Badan
Tanda kehamilan yang umum dirasakan adalah ketika merasa tidak enak badan.
Beberapa gejalanya bisa tubuh terasa lemas hingga mual.
Hal ini terjadi karena adanya perubahan pada pembuluh darah yang menghantarkan oksigen ke otak.
3. Kram Perut
Biasanya kram perut ditandai seperti menstruasi akan datang. Nah, ketika ternyata menstruasi tidak datang, saat itulah Moms bisa melakukan testpack.
Mengutip dari Healthline, implantasi bisa menyebabkan kram perut yang mirip dengan menstruasi.
Jadi, agar lebih pasti sebaiknya Moms lakukan tes kehamilan.
4. Nyeri Payudara
Nyeri payudara bisa menandakan kehamilan awal. Payudara yang terasa lunak hingga lebih besar juga bisa dirasakan.
Kondisi ini karena adanya peningkatan aliran darah yang mengakibatkan puting terasa sakit dan terasa tidak nyaman ketika disentuh.
5. Pendarahan Implantasi
Pendarahan ini kerap dianggap menstruasi. Nyatanya pendarahan implantasi terjadi setelah pembuahan.
Pembuahan terjadi berkisar pada rentang 10-14 hari pascaovulasi.
Kondisi ini terjadi seminggu sebelum haid dan berlangsung selama 1-3 hari.
6. Dua Minggu setelah Melakukan Hubungan Seksual
Moms, waktu yang tepat selanjutnya untuk menggunakan testpack sebelum telat haid adalah 2 minggu setelah melakukan hubungan seksual.
Namun, tes kehamilan ini juga bisa dilakukan 1 minggu setelah berhubungan seksual, tapi tubuh mungkin tidak menghasilkan cukup hCG dalam 10-14 hari setelah pembuahan.
Jadi, waktu yang cukup ideal adalah 2 minggu setelah berhubungan seksual karena tubuh mungkin sudah menghasilkan hormon hCG.
Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Telat Haid agar Cepat Menstruasi
Ciri-ciri Hamil Sebelum Telat Haid
Gejala awal kehamilan sebelum telat menstruasi seringkali mudah tertukar dengan gejala pra-menstruasi karena banyak persamaannya.
Berikut adalah ciri-ciri hamil sebelum telat haid:
1. Perubahan pada Payudara
Payudara yang lunak dan tampak membengkak merupakan salah satu tanda paling umum dan awal dari kehamilan.
Perubahan ini disebabkan oleh peningkatan hormon seperti estrogen dan progesteron yang mempersiapkan tubuh untuk menyusui.
2. Mual dan Muntah
Dikenal juga sebagai morning sickness, mual yang disertai atau tanpa muntah dapat terjadi kapan saja sepanjang hari.
Ini sering kali dimulai sekitar minggu ke-6 kehamilan, tetapi bisa lebih awal.
3. Kelelahan Ekstrem
Kelelahan adalah gejala awal yang sangat umum karena tubuh mengalami perubahan hormon yang besar yang mempengaruhi tingkat energi.
Progesteron tinggi, khususnya, diketahui memiliki efek sedatif yang kuat.
4. Perut Kembung
Perasaan kembung di awal kehamilan bisa mirip dengan sensasi sebelum periode menstruasi.
Kondisi ini disebabkan oleh perlambatan pencernaan yang memungkinkan nutrisi lebih banyak waktu untuk masuk ke aliran darah dan mencapai janin.
5. Sulit Buang Air Besar
Hormon kehamilan yang menyebabkan relaksasi otot-otot juga dapat menyebabkan pelambatan dalam sistem gastrointestinal, sehingga menyebabkan konstipasi.
6. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
Peningkatan buang air kecil bisa terjadi akibat dari peningkatan volume darah dan cairan tubuh selama kehamilan yang memproses melalui ginjal dan menekan kandung kemih.
7. Keluar Lendir dari Vagina
Peningkatan produksi lendir adalah respons alami terhadap peningkatan kadar hormon dalam tubuh.
8. Indra Penciuman yang Lebih Sensitif
Banyak perempuan hamil mengalami peningkatan sensitivitas terhadap bau, yang bisa menyenangkan atau membuat tidak nyaman, tergantung pada baunya.
Moms, beberapa tanda ini sangat mirip dengan yang terjadi sebelum menstruasi, sehingga banyak yang tidak langsung menyadari kehamilan.
Jika Moms mengalami satu atau lebih dari gejala-gejala ini dan ada kemungkinan bisa hamil, disarankan untuk melakukan tes kehamilan di rumah.
Baca Juga: 15+ Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan Seks
Kesalahan yang Umum saat Melakukan Testpack
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi saat menggunakan test pack:
1. Tes Terlalu Dini
Menggunakan testpack sebelum kadar hormon hCG cukup tinggi dalam urine dapat menghasilkan hasil negatif palsu.
2. Tidak Mengikuti Instruksi
Setiap testpack memiliki petunjuk penggunaan yang berbeda.
Jadi, jika Moms tidak mengikuti instruksi atau salah mengikuti instruksi bisa menyebabkan hasil yang tidak akurat.
3. Menggunakan Urine yang Tidak Pekat
Urine yang terlalu encer, terutama setelah minum banyak air, bisa menurunkan konsentrasi hCG dan memengaruhi hasil, lho Moms.
4. Membaca Hasil Terlalu Cepat atau Terlalu Lama
Tidak membaca hasil dalam jangka waktu yang direkomendasikan juga bisa memberikan hasil yang tidak tepat.
5. Testpack Kedaluwarsa
Menggunakan testpack yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa dapat memberikan hasil yang tidak valid.
Baca Juga: 21 Tes Kehamilan Alami Tanpa Test Pack, Bisa Dicoba Moms!
Itulah informasi yang bisa Moms ketahui mengenai testpack sebelum telat haid.
Hindari melakukan tes terlalu dini ya, jika tidak ingin mendapatkan hasil yang tidak akurat.
Semoga menjawab kebingungan Moms, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4119102/
- https://www.accessdata.fda.gov/cdrh_docs/reviews/k123567.pdf
- https://www.verywellfamily.com/when-is-the-best-time-to-take-an-early-pregnancy-test-1960163#citation-1
- https://www.parents.com/pregnancy/signs/symptoms/early-pregnancy-symptoms-before-missed-period/
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/five-signs-to-take-pregnancy-test
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.