Tips Membuat Anak Tuli Tidur dengan Tenang dan Nyaman
Masalah kesulitan tidur cukup umum terjadi pada anak-anak, termasuk utnuk anak yang tuli. Ketidaktahuan Moms ini di satu sisi bisa membuat frustrasi, ya.
Ada beberapa alasan mengapa anak tuli mengalami masalah tidur, mengutip dari National Deaf's Children Society, beberapa masalah itu seperti:
- Suasana yang menakutkan bagi anak tuli karena gelap dan mereka tidak mampu menggunakan indera pendengarannya untuk dapat ditenangkan oleh suara orang tuanya.
- Jika anak menggunakan teknologi pendengaran, mereka mungkin tidak suka kesunyian di malam hari.
- Keseimbangan anak-anak tuli biasanya bergantung pada telinga dalam dan penglihatan mereka, sehingga anak mungkin merasa disorientasi dalam kegelapan.
- Beberapa anak tuli menderita tinnitus (telinga berdenging) yang bisa mengganggu di malam hari.
- Rutinitas malam sebelum tidur yang biasanya dilakukan anak-anak dengan pendengaran yang normal, seperti musik dan mendengarkan dongeng, yang tidak mungkin bekerja pada anak-anak tuli.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Tidur Anak dan Cara Menanganinya
Membantu Anak Tuli Tidur Nyenyak
Jika sudah mencari tahu alasan mengapa Si Kecil memiliki kesulitan tidur, Moms dapat melakukan hal yang dapat membantu menenangkan anak untuk tidur.
Berikut ini beberapa kondisi dan cara untuk membantu anak tidur dengan tenang yang bisa dilakukan.
1. Jika Anak Ketakutan di Malam Hari
- Menyalakan lampu ruang tengah, atau lampu tidur bisa membantu.
- Coba gunakan lampu berputar yang bisa membuat pola di dinding atau langit-langit.
- Tempel stiker glow-in-the-dark dapat membuat anak memusatkan perhatian mereka di tempat lain.
- Tinggalkan pakaian Moms sehingga mereka bisa merasakan aroma orang tuanya.
- Beri tahu mereka saat Moms meninggalkan kamar, agar mereka tidak khawatir ketika Moms sudah pergi.
Baca Juga: Balita Susah Tidur? Ini Cara Efektif Agar Anak Tidur Nyenyak
2. Anak Tidak Mau Melepas Alat Pendengaran Mereka
Salah satu masalah tidur pada anak tuli adalah ia tidak mau melepas hearing aid alias alat bantu pendengaran. Nah, jika mereka cukup umur, Moms dapat melepasnya setelah mereka tertidur.
Moms bisa meninggalkan alat pendengarannya di meja samping tempat tidur, sehingga mereka bisa menggunakannya kembali jika mereka bangun dan merasa takut.
3. Jika Anak Punya Masalah Keseimbangan
Anak tuli kadang memiliki masalah keseimbangan. Moms bisa memeluk Si Kecil sehingga mereka merasa 'membumi' dan dapat menjaga keseimbangan dengan baik.
4. Bila Anak Menderita Tinitus
Temui dokter, karena tinitus sering disebabkan oleh kondisi sementara dan dapat diobati oleh dokter.
Cari informasi yang berguna di internet tentang tinnitus pada anak tuli, teknologi, dan terapi apa yang dapat membantu untuk mengelolanya denging tersebut.
Baca Juga: Bayi Tuli Sejak Lahir, Bisakah Disembuhkan?
5. Kesulitan Menemukan Rutinitas Sebelum Tidur
Moms dapat menggunakan buku harian bergambar di dinding kamar anak yang menunjukkan rutinitas sebelum tidur.
Pastikan Moms melakukan hal yang sama setiap kali Si Kecil bangun di malam hari, seperti menempatkan mereka kembali ke tempat tidur dengan boneka empuk, atau pelukan.
Menurut penelitian Study of Sleeping Habits of Hearing and Hearing Impaired Children, anak tuli tidak mudah bangun setelah ia tertidur. Tapi bila ia tiba-tiba terbangun di tengah malam, akan memakan waktu lebih lama hingga ia bisa kembali tertidur.
Bila Moms masih memerlukan informasi tambahan seputar special kids, Moms bisa bergabung dengan WhatsApp Group Orami Moms Community.
Di WhatsApp Group Orami Moms Community, Moms bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti psikolog, dokter kandungan, dokter anak, konselor laktasi, konselor pernikahan, dan lain sebagainya.
Moms juga bisa saling bertukar cerita dengan ibu-ibu lainnya, lho! Jadi Moms akan mendapatkan banyak teman, sekaligus informasi baru.
Moms bisa langsung add WhatsApp di nomor 0811-8852-250 atau klik link ini untuk informasi lebih lanjut.
Yuk gabung WhatsApp Group Orami Moms Community untuk mendapatkan berbagai keuntungan!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.