Tumor Rahim Saat Hamil, Ini Gejala, Komplikasi, dan Penanganannya
Selama kehamilan, seorang wanita akan rentan terhadap penyakit. Penyakit yang dialami akan menimbulkan kekhawatiran, apalagi jika dialami selama kehamilan.
Salah satu gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai adalah tumor rahim saat hamil.
Tentunya penyakit ini akan terkait dengan kesehatan janin dalam kandungan. Berikut ini penjelasan mengenai tumor rahim saat hamil yang perlu Moms ketahui.
Tumor Rahim
Foto: nbcnews.com
Tumor rahim atau tumor fibroid dikenal juga dengan leiomioma atau mioma. Menurut Web MD, miom atau fibroid merupakan tumor yang tumbuh dari jaringan otot di rahim dan tidak bersifat kanker.
Miom memiliki ukuran kecil seperti kacang polong, namun setiap wanita biasanya memiliki fibroid dengan berbeda ukuran yang tumbuh di luar dinding rahim, dalam rongga rahim, atau di dalam dinding rahim.
Berdasarkan letak tumbuhnya, tumor rahim diklasifikasikan menjadi empat, yaitu fibroid miometrium (di dalam dinding rahim, fibroid submukosal (tepat di bawah lapisan endometrium rahim), fibroid subserosal (di dinding luar rahim), dan fibroid bertangkai (di dinding rahim dengan bergelantungan pada seutas tangkai jaringan).
Ukurannya yang kecil, seringkali tidak dirasakan keberadaannya dan berkembang secara perlahan. Biasanya miom akan ditemukan secara kebetulan saat melakukan USG kehamilan.
Baca Juga: Sering Disalahartikan, Ini 5 Perbedaan Endometriosis, Kista, dan Mioma
Penyebab Tumor Rahim
Foto: Orami Photo Stocks
Penyebab tumor rahim sendiri belum diketahui. Namun, para peneliti memiliki hipotesis tentang pemicu hal tersebut. Di antaranya adalah sebagai berikut:
- Faktor hormonal (dipicu kenaikan dan penurunan kadar estrogen dan progesteron).
- Faktor genetis (berdasarkan garis keturunan).
Tumor rahim diketahui bisa bertambah besar saat seorang wanita hamil, karena pada saat itu terjadi peningkatan kadar hormon.
Sebaliknya, tumor rahim dipastikan akan menyusut ketika seorang wanita memasuki masa menopause, karena kadar hormon cenderung menurun.
Baca Juga: Mengenal Polip Uterus atau Polip Rahim: Penyebab dan Gejalanya
Gejala Tumor Rahim
Foto: patientpop.com
Dari kebanyakan kasus, seorang wanita tidak memiliki gejala tumor rahim saat hamil, Namun, jika kondisinya telah tumbuh besar dan telah pecah, ada beberapa gejala yang paling umum dirasakan.
Dikutip dari UCLA Health, mengalami perdarahan yang tidak teratur dan terus menerus, anemia, merasakan tekanan ringan di perut bagian bawah, rasa sakit saat berhubungan intim, nyeri punggung bawah, sembelit, infeksi saluran kencing, gerakan usus yang menyakitkan, dan nyeri di area kaki merupakan gejala yang dapat dialami ibu hamil saat memiliki tumor di rahim.
Baca Juga: 5 Penjelasan Tentang Polip Rahim yang Bisa Menyebabkan Sulit Hamil
Faktor Risiko Tumor Rahim
Foto: Orami Photo Stocks
Walau tumor rahim bisa menyerang siapa saja, ada hal-hal yang bisa meningkatkan risiko Moms mengalami keadaan ini.
Berikut adalah macam-macamnya:
- Usia. Wanita kebanyakan mengalami mioma pada usia 40-an.
- Mengalami menstruasi pertama sebelum usia 10 tahun
- Jenis ras. Wanita Afrika-Amerika memiliki risiko tumor rahim 2,9 kali lebih tinggi dibandingkan wanita Kaukasia.
- Berat badan. Sebuah studi menyebutkan bahwa risiko wanita mengidap tumor meningkat sebesar 21 persen untuk setiap kenaikan 10 kilogram berat badan, yang diikuti dengan peningkatan indeks massa tubuh.
- Banyak mengonsumsi daging merah. Sebaliknya, mengonsumsi sayuran hijau bisa menurunkan risikonya.
- Belum pernah melahirkan. Wanita yang sudah memiliki anak cenderung lebih jarang mengalami tumor rahim.
- Memiliki kebiasaan merokok dapat memperbesar risiko tumor rahim.
- Riwayat keluarga. Risiko wanita mengidap tumor rahim naik 2,5 kali dibandingkan wanita yang tidak memiliki garis keturunan pengidap tumor rahim.
Baca Juga: Mengenal Adenomiosis, Masalah di Rahim yang Bisa Bikin Sulit Hamil
Komplikasi Tumor Rahim
Foto: hdnux.com
Tumor rahim berkembang sebelum kehamilan yang tidak diketahui sebelumnya, dan akan terdeteksi saat melakukan ultrasound atau saat pemeriksaan panggul.
Moms perlu menanyakan lebih detail mengenai tumor rahim pada dokter untuk mengatasinya. Dilansir dari Parents, hanya 10 hingga 30 persen wanita dengan tumor rahim saat hamil yang mengalami komplikasi seperti sakit perut yang terkadang disertai pendarahan vagina ringan.
Namun, janin dalam kandungan jarang terdampak miom selama kehamilan, kecuali jika terjadi pendarahan yang parah.
Risiko keguguran dan kelahiran prematur akan meningkat dan bayi berada dalam posisi abnormal sebelum lahir.
Tumor rahim juga dapat menyebabkan persalinan tertunda, dan jika berada di dekat pembukaan serviks akan menghalangi jalan lahir bayi, melahirkan melalui operasi caesar, proses persalinan terhambat, dan solusio plasenta.
Baca Juga: Ternyata 3 Kelainan Rahim Ini Bikin Sulit Hamil
Menangani Tumor Rahim
Foto: Orami Photo Stocks
Tumor rahim yang menyakitkan dapat diatasi dengan tirah baring, obat yang diresepkan dokter, serta kompres es.
Tumor biasanya akan tumbuh lebih besar selama kehamilan yang disebabkan hormon kehamilan.
Moms dapat melakukan pemeriksaan USG untuk melihat tumor rahim membahayakan kehamilan atau tidak.
Jika sudah mengetahui hasilnya, Moms perlu rutin memeriksa perkembangan tumor pada rahim.
Itulah penjelasan tentang tumor rahim yang perlu Moms ketahui. Semoga Moms selalu terhindar dari keadaan ini, ya!
Baca Juga: Benarkah Bentuk Rahim Abnormal Bikin Susah Hamil?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.