06 Desember 2024

Mengenal Vaksin IPD: Manfaat, Waktu, dan Efek Sampingnya!

Dapat melindungi tubuh dari meningitis dan infeksi paru-paru

Vaksin IPD adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi anak dari penyakit pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi serius lainnya.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae, yang tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga aliran darah dan otak, terutama pada anak-anak dan orang dewasa dengan kondisi tertentu.

Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa ada dua jenis vaksin IPD yang tersedia, yaitu PCV13 (Prevnar13) dan PPSV23 (Pneumovax23), yang bekerja mencegah komplikasi berbahaya seperti bakteremia dan meningitis.

Dengan pemberian vaksin IPD yang tepat, Moms dapat melindungi Si Kecil dari risiko penyakit yang mengancam jiwa.

Ingin tahu lebih banyak tentang manfaat, jenis, dan jadwal vaksin IPD? Yuk, simak artikel ini hingga selesai!

Baca Juga: Penyakit Pneumonia, Ketahui Penyebab hingga Pencegahannya

Manfaat Vaksin IPD

Ilustrasi Vaksin IPD
Foto: Ilustrasi Vaksin IPD (pbs.org)

Vaksin IPD merupakan langkah efektif untuk melindungi tubuh dari infeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae.

Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti radang paru-paru (pneumonia), meningitis, infeksi aliran darah (bakteremia), infeksi telinga tengah, dan infeksi sinus.

Penyakit ini tidak hanya sering menyerang anak-anak, tetapi juga dapat menyebabkan komplikasi signifikan pada orang dewasa yang lebih tua atau mereka dengan kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, HIV, atau penyakit kronis.

Meskipun vaksinasi IPD tidak dapat mencegah semua kasus penyakit pneumokokus, satu dosis saja terbukti mampu melindungi dari berbagai jenis infeksi pneumokokus.

Selain melindungi individu, vaksin IPD juga membantu mencegah penyebaran penyakit ini di komunitas. Berikut adalah jenis vaksin IPD yang tersedia dan manfaatnya:

Ada dua vaksin yang tersedia untuk penyakit pneumokokus, yaitu:

1. PCV13 (Vaksin Konjugasi Pneumokokus)

PCV13 adalah vaksin yang dirancang untuk melindungi tubuh dari 13 jenis bakteri Streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga.

Vaksin ini diberikan dalam beberapa dosis untuk bayi dan anak-anak, dimulai sejak usia 2 bulan, serta satu dosis untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas.

Selain itu, PCV13 juga direkomendasikan untuk individu berusia 2 hingga 64 tahun yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung, paru-paru, ginjal, hati, diabetes, atau kekebalan tubuh yang lemah akibat HIV.

Dengan perlindungan yang menyasar bakteri penyebab utama penyakit pneumokokus, PCV13 sangat efektif dalam mencegah komplikasi serius dan memberikan perlindungan jangka panjang bagi penerimanya.

2. PPSV23 (Vaksin Polisakarida Pneumokokus)

PPSV23 adalah jenis vaksin IPD yang memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri pneumokokus.

Biasanya diberikan dalam satu dosis untuk orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, vaksin ini juga disarankan untuk individu berusia 2 hingga 64 tahun dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit kronis jantung, paru-paru, ginjal, atau diabetes.

Orang dewasa berusia 19 hingga 64 tahun yang merokok juga direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin ini.

PPSV23 dirancang untuk mencegah infeksi serius seperti bakteremia dan pneumonia yang dapat mengancam jiwa, terutama pada kelompok yang rentan.

Dengan perlindungan luas terhadap banyak jenis bakteri pneumokokus, PPSV23 menjadi salah satu langkah penting dalam pencegahan penyakit pneumokokus.

Baca Juga: Vaksin Tetanus: Jenis, Dosis, dan Efek Sampingnya pada Bayi Maupun Orang Dewasa

Efek Samping Vaksin IPD

Efek Samping Vaksin IPD
Foto: Efek Samping Vaksin IPD (onemedical.com)

Seperti halnya vaksin apa pun, Moms mungkin mengalami beberapa efek samping ringan setelah menerima vaksin pneumokokus.

Kedua vaksin pneumonia mungkin memiliki beberapa efek samping seperti bengkak dan demam ringan sekitar 37-38 derajat Celsius sebagai reaksi sistem kekebalan yang mengikuti suntikan vaksin.

Namun perlu diingat bahwa zat yang menyusun vaksin biasanya adalah permukaan gula (polisakarida) bakteri yang tidak berbahaya. Tidak perlu khawatir bahwa vaksin akan menyebabkan infeksi.

Berikut adalah ulasan dari beberapa efek samping vaksin IPD seperti dilansir Healthline. Kemungkinan efek samping dari vaksin PCV13, yaitu:

  • Kemerahan, nyeri, atau bengkak di lokasi suntikan
  • Demam ringan
  • Panas dingin
  • Sakit kepala
  • Mengantuk atau kelelahan
  • Nafsu makan menurun
  • Sifat lekas marah

Kemungkinan efek samping dari vaksin PPSV23 meliputi:

  • Kemerahan atau nyeri di lokasi suntikan
  • Demam ringan
  • Nyeri otot dan nyeri

Efek samping yang umum pada bayi setelah vaksinasi PCV13 dapat meliputi:

  • Kemerahan atau bengkak di lokasi suntikan
  • Demam ringan
  • Nafsu makan menurun
  • Kerewelan atau lekas marah
  • Mengantuk
  • Tidur terganggu
  • Gatal karena ruam atau kemerahan.

Pada kesempatan yang sangat jarang, efek samping yang serius dapat terjadi, seperti demam tinggi, kejang, atau ruam kulit. Hubungi dokter anak segera jika Moms melihat gejala-gejala ini.

Selain itu, di beberapa kasus beberapa orang dari beragam usia alergi terhadap bahan-bahan tertentu dalam vaksin pneumonia mungkin memiliki beberapa reaksi alergi yang serius terhadap suntikan.

Reaksi paling serius yang mungkin terjadi adalah syok anafilaksis. Ini terjadi ketika tenggorokan membengkak dan menyumbat aliran pernapasan, sehingga sulit atau tidak mungkin untuk bernapas.

Reaksi alergi terhadap vaksin apapun sangat jarang. CDC memperkirakan mereka terjadi pada sekitar 1 dalam 1 juta dosis. Gejala reaksi alergi yang parah biasanya terjadi segera setelah menerima vaksin. Gejala yang parah dapat meliputi:

  • Sulit bernafas
  • Napas tersengal
  • Detak jantung cepat
  • Merasa pusing atau seolah-olah Anda akan pingsan
  • Kulit lembab
  • Kecemasan atau perasaan takut
  • Kebingungan.

Jika Moms atau si buah hati mengalami gejala-gejala ini setelah vaksinasi, segera cari bantuan medis.

Baca Juga: Kenali Vaksin DPT yang Mampu Mencegah Tetanus pada Anak

Waktu Vaksinasi IPD

Waktu Vaksinasi IPD
Foto: Waktu Vaksinasi IPD (cppdocs.org)

Penyakit pneumokokus sering menyerang bayi dan balita, tetapi orang dewasa di atas 65 tahun berisiko tinggi mengalami komplikasi serius seperti pneumonia.

Vaksinasi IPD sangat penting untuk melindungi dari infeksi ini. Konsultasikan dengan dokter untuk jadwal vaksinasi yang sesuai usia dan kebutuhan.

Berikut adalah usia-usia yang disarankan untuk menerima vaksin IPD seperti dilansir Healthline.

  1. Di bawah usia 2 tahun: empat suntikan (pada 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan kemudian booster antara 12 dan 15 bulan).
  2. Usia 65 tahun atau lebih tua: dua kali suntikan, yang akan bertahan seumur hidup.
  3. Antara 2 dan 64 tahun: antara satu dan tiga suntikan jika memiliki gangguan sistem kekebalan tertentu atau jika Moms seorang perokok.

Seseorang kemungkinan akan menerima salah satu dari dua vaksin pneumonia, yakno vaksin konjugat pneumokokus (PCV13 atau Prevnar 13) atau vaksin polisakarida pneumokokus (PPSV23 atau Pneumovax 23).

Baca Juga: Vaksin Polio untuk Anak, Ketahui Usia Wajib dan Efek Sampingnya!

Namun, perlu Moms ingat, vaksin IPD penting untuk melindungi tubuh dari pneumonia. Hanya saja, tidak semua orang harus mendapatkan vaksinasi IPD. 

Terutama jika Moms sudah mendapatkan vaksin lain dalam waktu yang berdekatan dengan jadwal vaksin IPD. Tetap konsultasikan dengan dokter jika Moms  akan melakukan vaksinasi.

Selain itu, sebelum mendapat suntikan, dokter juga bisa memastikan Moms terhindar dari bahan-bahan vaksin yang membuat alergi.

Yuk, gunakan tools Imunisasi dari Orami Apps berikut ini agar jadwal vaksin anak Moms dan Dads terpantau secara tepat.

Jangan lupa imunisasi lengkap sesuai dengan usia Si Kecil, ya!

  • https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/pneumo/hcp/about-vaccine.html
  • https://www.healthline.com/health/is-pneumonia-contagious#qampa

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.