Yes or No, Mengunggah Aktivitas Bersama Bayi ke Sosial Media?
Sekarang ini sosial media seakan-akan menjadi sesuatu yang memang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, tidak terkecuali dengan seorang ibu. Moms mungkin pernah berpikir ketika si kecil lahir nanti, Moms ingin memposting foto-fotonya ke sosial media. Terlebih lagi sekarang ini sudah hadir Instagram yang dapat dikatakan sebagai album foto online bagi penggunanya.
Faktanya, Moms mungkin tidak 100% mengenal semua teman yang ada di sosial media. Padahal berbagai macam karakter maupun perilaku tersebar di semua belahan dunia, termasuk para pengguna sosial media itu sendiri. Beberapa diantaranya dapat Moms percaya karena memang bersikap dan memiliki karakter yang baik, tapi bagaimana dengan orang-orang dengan karakter sebaliknya? Jangan sampai Moms terlena mengunggah semua informasi mengenai si kecil. Hal ini berkaitan dengan pencegahan terjadinya tindak kejahatan yang hanya akan membahayakan buah hati tercinta.
Setidaknya perhatikan beberapa hal berikut ini jika Moms ingin mengunggah foto atau video seputar aktivitas anak ke sosial media:
1. Perhatikan pengaturan privasi
Hal pertama yang harus Moms perhatikan adalah pengaturan privasi upload foto anak di sosial media. Misalnya seperti membatasi siapa saja yang dapat melihat foto tersebut, apakah hanya Moms sendiri sebagai pemilik akun, teman atau umum. Lebih baik cukup izinkan teman untuk dapat melihat unggahan foto anak dan bukan umum. Namun, Moms tentunya harus terlebih dahulu melakukan seleksi pengguna sosial media yang mengajukan permintaan pertemanan ke akun Moms.
2. Hindari memasang foto bayi atau anak tanpa mengenakan busana
Terkadang sebagai orang tua selalu ingin mengabadikan momen aktivitas si kecil yang menggemaskan, termasuk saat mandi. Namun, rupanya mengupload foto bayi atau balita tanpa mengenakan busana atau sebatas mengenakan pakaian dalam adalah sesuatu yang sebaiknya tidak pernah Moms lakukan. Mengingat tindakan Moms justru akan mengundang tindak kejahatan sekaligus menjadikan buah hati tercinta sebagai target pelaku pedofil atau predator.
Baca juga: Bolehkah Anak Punya Akun Media Sosial Sendiri?
Meskipun masih bayi, bukan berarti Moms bebas untuk mengabadikan semua momen si kecil kemudian mengunggahkan ke sosial media. Lebih baik Moms pertimbangkan kembali saat akan mengupload foto-foto si kecil ke sosial media. Pilih foto yang sekiranya tidak akan memancing tindak kriminal.
3. Jangan upload foto dan pasang status dengan lokasi detail
Moms mungkin ingin membagikan keseruan bersama si kecil saat melakukan aktivitas di suatu tempat dengan menandai lokasi detail. Jangan pernah melakukan hal tersebut demi kebaikan si kecil. Karena apa yang Moms lakukan hanya akan memancing tindak penculikan terhadap anak.
4. Caption dan komentar positif
Biasakan untuk memberikan caption dan komentar positif di sosial media. Hindari memberikan komentar negatif maupun menggunakan karakter negatif untuk caption berbagai unggahan Moms yang berhubungan dengan si kecil. Setidaknya kebiasan upload foto anak ke sosial media dapat menjadi ajang positif dalam memberikan informasi yang bermanfaat.
5. Tambah watermark agar foto atau video unggahan tidak disalahgunakan
Moms juga perlu mengantisipasi adanya kemungkinan penyalahgunaan foto atau video si kecil yang sudah diunggah ke sosial media. Contohnya seperti menggunakan foto anak sebagai foto brosur atau iklan hingga yang paling parah adalah penjualan anak. Oleh karena itu, sebelum di upload ke sosial media jangan lupa untuk membubuhkan watermark ke foto dan video si kecil.
Bagaimana? Melihat pembahasan di atas, menurut Moms “Yes” ataukah “No” mengupload foto dan video anak ke sosial media?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.