Alasan Perlu Memiliki Jam Tidur Balita Teratur
Banyak orang tua akan sepakat, membuat Si Kecil terlelap pada malam hari bukanlah tugas yang mudah. Sering kali, pada jam tidur yang sudah ditentukan, anak masih segar dan menolak untuk tidur.
Padalah, para ahli bilang, anak balita perlu mempunyai jadwal tidur yang teratur dan waktu tidur yang cukup.
Menurut panduan berjudul "Recommended Amount of Sleep for Pediatric Populations" yang diterbitkan oleh American Academy of Sleep Medicine, jam tidur balita berbeda-beda tergantung pada tahapan usianya.
Baca Juga: Tak Disangka, 5 Hal Ini Bisa Menyabotase Waktu Tidur Balita
Jam Tidur Balita yang Optimal untuk Diterapkan
Agar Si Kecil memiliki kesehatan yang optimal, orang tua perlu menciptakan jadwal tidur teratur yang disesuaikan dengan kebutuhan tidurnya:
- Bayi usia 0–12 bulan perlu tidur selama 12–16 jam per hari (termasuk tidur siang)
- Anak usia 1–2 tahun perlu tidur selama 11–14 jam per hari (termasuk tidur siang)
- Anak usia 3–5 tahun perlu tidur selama 10–13 jam per hari (termasuk tidur siang)
Ternyata ada banyak manfaat yang akan dirasakan Si Kecil bila jam tidur balita terjadwal dan teratur, di antaranya:
Mendukung Pertumbuhan Anak
Foto: media.musclegrid.io
Waktu tidur yang cukup akan mendukung proses tumbuh kembang anak.
“Hormon pertumbuhan diproduksi saat tubuh dalam kondisi terlelap,” terang Judith Owens, M.D., direktur pengobatan tidur di Children's National Medical Center di Washington, D.C.
Baca Juga: Normalkah Jika Anak Mendengkur saat Tidur?
Meningkatkan Rentang Perhatian Anak
Foto: kidscoachjason.com
Menurut dokter Owens, gejala anak kurang tidur dan anak dengan gangguan perilaku attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) sangat mirip: tidak bisa memusatkan perhatian, impulsif, dan hiperaktif.
Akibatnya, banyak anak yang mendapat diagnosis ADHD, padahal sebenarnya ia hanya kurang tidur. Bila jam tidur balita terjadwal dengan baik, ia akan terhindar dari perilaku impulsif dan hiperaktif, serta mampu memusatkan perhatiannya dengan baik.
Mengurangi Risiko Kelebihan Berat Badan
Foto: gstatic.com
Anak yang kurang tidur berisiko mengalami kelebihan berat badan karena fungsi hormon leptin, yaitu yang mengatur selera makan, terganggu.
“Seiring waktu, anak-anak yang kurang tidur cenderung menjadi gemuk,” kata Dorit Koren, M.D., ahli endokrinologi anak dan peneliti tidur di University of Chicago.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Jam Tidur Bayi Sesuai Usianya
Mengurangi Risiko Cedera
Foto: countable.us
Menurut para ahli, anak yang kurang tidur berisiko mengalami cedera karena mereka cenderung hiperaktif dan sulit memusatkan perhatian.
Moms dan Dads perlu tahu bahwa membangun kebiasaan jam tidur balita yang teratur tidak selalu mudah dan bisa jadi membutuhkan waktu agak lama hingga Si Kecil terbiasa.
Orang tua dapat mengetahui anak mendapatkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas saat Si Kecil terlelap sepanjang malam dan bangun pagi dalam keadaan segar.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.