Anabolisme dalam Tubuh: Pengertian, Proses, dan Fungsi
Anabolisme adalah proses di mana tubuh menggunakan energi yang dilepaskan oleh katabolisme untuk mensintesis molekul kompleks.
Molekul kompleks ini kemudian digunakan untuk membentuk struktur seluler yang terbentuk dari prekursor kecil dan sederhana.
Proses ini memungkinkan tubuh untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Caritahu lebih lengkap tentang anabolisme dalam artikel berikut ini yuk Moms.
Baca juga: 15 Makanan Penurun Gula Darah dan Paling Ampuh Cegah Diabetes
Apa Itu Anabolisme?
Anabolisme adalah proses yang melibatkan urutan reaksi kimia untuk membangun atau mensintesis molekul dari unit yang lebih kecil, biasanya membutuhkan masukan energi (ATP) dalam prosesnya.
Dalam proses ini, molekul kecil dan sederhana dibangun menjadi molekul yang lebih besar dan lebih kompleks.
Contoh anabolisme adalah glukoneogenesis.
Mengutip National Center for Biotechnology Information glukoneogenesis mengacu pada sekelompok reaksi metabolik, beberapa di antaranya sangat eksergonik dan ireversibel, yang diatur baik secara lokal maupun global oleh insulin, glukagon, dan kortisol.
Para peneliti mendefinisikan anabolisme sebagai urutan reaksi biokimia yang melibatkan membangun struktur kompleks dari yang lebih kecil dan mereka biasanya mengkonsumsi energi.
Anabolisme pada organisme hidup meliputi sintesis protein anabolik dari unit asam amino, glukosa dari molekul karbondioksida, dan DNA dari nukleotida.
Proses Anabolisme
Proses anabolisme terbagi menjadi tiga tahap, precursor, konsumsi energi dan pembertukan molekul kompleks.
Simak proses lengkapnya berikut ini.
1. Pembentukan prekursor
Prekursor yang digunakan untuk membangun molekul yang lebih besar, seperti asam amino, monosakarida, isoprenoid, dan nukleotida, diproduksi.
2. Konsumsi energi
Energi yang diperoleh dari ATP digunakan untuk mengaktifkan prekursor dari tahap 1 menjadi prekursor reaktif untuk berpartisipasi dalam reaksi biokimia berikutnya.
3. Pembentukan molekul kompleks
Tahap ini memerlukan pembentukan molekul besar yang kompleks seperti protein, polisakarida, lipid, dan asam nukleat dari prekursor aktifnya.
Baca juga: Resep MPASI dan Rekomendasi Oatmeal untuk Bayi, Yuk Coba Buat Moms!
Fungsi Anabolisme untuk Tubuh
Anabolisme termasuk proses yang membantu pertumbuhan dan perkembangan organisme hidup. Karena diferensiasi sel dan peningkatan ukuran tubuh terjadi sebagai akibat dari proses anabolik yang berbeda.
Fungsi anabolik membangun jaringan dan organ yang berbeda. Mereka juga meningkatkan massa otot serta tulang.
Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis Lengkap dengan Keutamannya, Catat!
Peranan Hormon pada Proses Anabolisme
Hormon memiliki peranan penting dalam proses anabolisme.
Berikut beberapa hormone yang berperan dalam proses anabolisme yang perlu Moms ketahui.
1. Estrogen
Hormon yang berperan dalam reaksi anabolisme adalah estrogen.
Mengutip Current Topics in Developmetal Biology hormon estrogen terlibat dalam reproduksi wanita dan pria, serta berbagai sistem biologis lainnya termasuk sistem neuroendokrin, otot, kerangka, dan kekebalan.
Hormon ini bertanggung jawab dalam memperkuat jaringan tulang, penebalan jaringan di endometrium, siklus menstruasi, serta mengambangkan karakteristik bentuk tubuh perempuan, seperti payudara.
Estrogen dalam jumlah kecil juga diproduksi pada jaringan lemak dan otot. Ini adalah sumber utama estrogen pada wanita yang telah melalui masa menopause.
Walaupun lebih banyak pada wanita, tetapi pria juga memproduksi hormon estrogen dengan jumlah kecil lho Moms.
2. Insulin-like growth factors (IGF-1 dan IGF-2)
Fungsi hormon ini adalah menstimulasi produksi protein dan lemak dalam tubuh.
Hormon ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tulang serta berbagai jaringan tubuh, termasuk kelenjar susu.
IGF atau sebelumnya disebut somatomedin, salah satu dari beberapa hormon peptida yang berfungsi terutama untuk merangsang pertumbuhan tetapi juga memiliki beberapa kemampuan untuk menurunkan kadar glukosa darah.
3. Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan yang juga disebut somatotropin atau hormon pertumbuhan manusia, hormon peptida yang disekresikan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis.
Hormon ini merangsang pertumbuhan pada dasarnya semua jaringan tubuh, termasuk tulang.
Hormon pertumbuhan disintesis dan disekresikan oleh sel hipofisis anterior yang disebut somatotrof, yang melepaskan antara satu dan dua miligram hormon setiap hari.
Jenis hormon ini sangat penting untuk pertumbuhan fisik normal pada anak-anak; kadarnya meningkat secara progresif selama masa kanak-kanak dan puncaknya selama percepatan pertumbuhan yang terjadi pada masa pubertas.
4. Insulin
Insulin adalah hormon yang dibuat oleh pankreas yang mengontrol jumlah glukosa dalam aliran darah pada saat tertentu.
Hormon ini juga membantu menyimpan glukosa di hati, lemak, dan otot.
Akhirnya, ini mengatur metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein tubuh.
Jika fungsi insulin dalam tubuh terganggu, tubuh tidak dapat menyimpan glukosa di otot dan hati juga tidak dapat membuat lemak.
Sebaliknya, lemak memecah dan menghasilkan asam keto.
Jika kadar asam ini tumbuh terlalu tinggi, ketidakseimbangan dapat memicu ketoasidosis diabetikum, kondisi yang berpotensi fatal.
5. Testosteron
Testosteron adalah hormon yang ditemukan pada manusia, serta pada hewan lain. Pada pria, testis terutama membuat testosteron.
Ovarium wanita juga membuat testosteron, meskipun dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
Produksi testosteron mulai meningkat secara signifikan selama masa pubertas dan mulai menurun setelah usia 30 atau lebih.
Testosteron paling sering dikaitkan dengan dorongan seks dan memainkan peran penting dalam produksi sperma.
Hormon ini juga mempengaruhi massa tulang dan otot, cara pria menyimpan lemak dalam tubuh, dan bahkan produksi sel darah merah.
Kadar testosteron pria juga dapat memengaruhi suasana hatinya.
Baca juga: Cari Tahu Ciri-Ciri Wanita Hormon Tinggi Estrogen dan Testosteron
Proses Anabolisme dan Berat Badan
Karena anabolisme dan katabolisme adalah bagian dari metabolisme, proses ini tentunya akan memengaruhi berat badan Moms.
Saat Moms dalam keadaan anabolic artinya tubuh sedang membangun dan mempertahankan massa otot.
Saat berada dalam kondisi katabolik atinya tubuh sedangmemecah atau kehilangan massa secara keseluruhan, baik lemak maupun otot.
Moms mungkin dapat memanipulasi berat badan dengan memahami proses ini dan metabolisme secara keseluruhan.
Baik proses anabolik dan katabolik menyebabkan hilangnya lemak dari waktu ke waktu.
Berkenaan dengan berat badan, jika berpatokan pada berat badan sesuai timbangan rumahan ini akan menjadi sulit.
Karena saat Moms melakukan banyak latihan anabolik, Moms akan cenderung menghilangkan lemak dan mempertahankan atau bahkan menambah otot.
Otot lebih padat daripada lemak, sehingga berat badan dan indeks massa tubuh mungkin tetap lebih tinggi meskipun fisiknya lebih ramping.
Sementara, latihan katabolic dapat membantu Moms menurunkan berat badan dengan menghilangkan lemak dan otot.
Berat badan akan lebih sedikit, tetapi Moms juga akan memiliki massa otot yang jauh lebih sedikit.
Moms dapat menganggap proses ini sebagai persamaan untuk memprediksi apakah mungkin kehilangan atau menambah berat badan.
Cari tahu berapa banyak energi yang dihasilkan tubuh dan kurangi berapa banyak energi yang sudah digunakan oleh tubuh.
Jika tubuh memproduksi lebih banyak daripada yang digunakan, Moms mungkin menambah berat badan karena energi akan disimpan sebagai lemak.
Jika menggunakan lebih dari yang dihasilkan, hal sebaliknya dapat terjadi.
Namun, hal ini akan berbeda jika Moms memiliki kondisi medis lain, khususnya yang mempengaruhi hormon di dalam tubuh.
Baca juga: Mengenal Beras Basmati, Nasi Pokok Khas Timur Tengah dengan Segudang Manfaat!
Demikian penjelasan mengenai pengertian dan juga proses anabolisme yang perlu Moms ketahui. Semoga artikel ini memberikan manfaat lebih ya.
- https://www.britannica.com/science/anabolism
- https://www.news-medical.net/life-sciences/What-is-Anabolism.aspx
- https://www.healthline.com/health/catabolism-vs-anabolism#body-weight
- https://www.biologyonline.com/dictionary/anabolism
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.