Anak Usia 1 Tahun, Perlukah Susu Lain Selain ASI?

Moms, ASI sangat penting untuk perkembangan dan pertumbuhan anak. Untuk itu, mereka harus mendapatkan ASI eksklusif mulai dari usia 0-6 bulan.

Namun setelah berusia 6 bulan, anak membutuhkan asupan energi lain, yaitu makanan pendamping ASI atau MPASI.Hal ini karena ASI sudah tidak dapat mencukupi kebutuhan seluruh energi dan nutrisi bayi.

Tahukah Moms, ASI hanya mencukupi 70% dari kebutuhan gizi bayi sehingga semakin bertambah usia bayi maka butuh makanan pendamping lainnya.

Namun, MPASI yang baik juga ditentukan dari Moms yang tetap menyusui sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.

Dengan begitu, anak pertumbuhan dan perkembangan anak tetap berjalan optimal dan terhindar dari gizi buruk yang dapat berujung pada stunting.

Ketika anak berusia 1 tahun, maka umumnya dia sudah menerima MPASI untuk merangsang pertumbuhan giginya dan melatih kemampuan motoriknya serta tetap dapat.

Lalu, apakah anak berusia 1 tahun membutuhkan asupan susu lain selain ASI?

“Anak berusia 1 tahun, cukup diberikan makan dan menyusui saja Moms di rumah. Anak tidak memerlukan susu tambahan, kalau pun mau Moms bisa memberikan susu UHT atau susu pasteurisasi,” ujar dr. Aini, konselor laktasi, saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community, Selasa (23/4) lalu.

Namun, pemberian susu pasteurisasi ini perlu mendapatkan perhatian dan sebaiknya jangan sampai jadi kebiasaan atau dikonsumsi setiap hari.

“Susu UHT atau susu pasteurisasi dapat dikonsumsi cukup 1 minggu 1 kotak kecil, hanya selingan yang diberikan sesekali dan bukan setiap hari. Alasannya karena susu tersebut termasuk ke jenis minuman instan kotak yang tetap mengandung bahan pengawet,” lanjut dr. Aini yang praktik di RSIA Permata Bekasi dan RSIA Kemang Medical Care ini.

Baca Juga : Do's and Don'ts Memberikan MPASI Instan Pada Si Kecil

Manfaat ASI untuk Anak

Foto: momcenter

Susu terbaik yang bisa anak konsumsi sampai berusia 2 tahun adalah ASI.

Keberhasilan ASI juga dilihat ketika anak dapat menyusu sampai usia tersebut. ASI menjadi makanan pokok yang wajib dikonsumsi bayi karena mudah dicerna dan diserap.

Terpenting adalah jaga ASI agar selalu berada pada suhu yang tepat. Harus Moms ketahui pula, bahwa ada sejuta manfaat yang bisa didapatkan dari ASI.

“ASI mampu mencegah malnutrisi dan kerusakan gigi. Selain itu, ASI mengoptimalkan perkembangan bayi, mengurangi kemungkinan berbagai penyakit kronik di kemudian hari, seperti diabetes melitus, penyakit jantung, dan penyakit ganas lainnya,” ungkap dr. Aini.

ASI juga meningkatkan keintiman hubungan antara ibu dan anaknya karena adanya skin to skin contact saat proses menyusui.

Baca Juga : 5 Resep MPASI Kaya Nutrisi untuk Si Kecil

Anak MPASI Jadi Jarang Menyusu

Foto: shutterstock

Umumnya, MPASI dimulai saat anak berusia 6 bulan sampai ia berusia 2 tahun.

Saat sudah memulai MPASI, frekuensi anak menyusu dapat berkurang, terutama dalam konsumsi ASIP atau ASI perah. Hal ini wajar terjadi dan Moms tidak perlu khawatir.

“Justru bagus jika anak minum ASIP lebih sedikit, karena berarti frekuensi makannya jadi lebih sering dan/atau banyak, yaitu 3 kali makan dan 2 kali camilan dalam sehari. Sebaiknya penuhi MPASI yang sesuai WHO dan kalau perlu, konsultasikan MPASI dengan dokter laktasi agar mengetahui pemenuhan gizi yang baik dan aman bagi anak,” ujar dr. Aini.

Menurut dr. Aini juga, orang tua penting untuk melakukan MPASI dan selalu mengecek secara rutin tentang perkembangan dan pertumbuhan anak secara rutin.

MPASI bukan saja sekadar makanan yang diperkenalkan pada anak, tapi juga harus memenuhi asupan gizi yang tepat sehingga anak tetap sehat.

(DG/CAR)