06 Juni 2021

4 Bahaya Buah Mengkudu, Ketahui Aturan Aman Konsumsinya!

Ternyata buah mengkudu juga bisa berbahaya jika dikonsumsi berlebihan.

Apakah Moms tahu bahaya buah mengkudu?

Mengutip Acta Pharmacologica Sinica, mengkudu atau noni fruit merupakan buah populer di Asia Tenggara dan Polinesia dengan manfaat kesehatan, seperti mengobati sembelit, infeksi, nyeri, dan radang sendi.

Meski kaya akan zat bermanfaat seperti kalium, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping.

Pastikan untuk mengonsumsinya dengan bijak.

Baca Juga:11 Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan yang Harus Moms Ketahui

Bahaya Buah Mengkudu

Bahaya Buah Mengkudu dan Kemungkinan Efek Samping
Foto: Bahaya Buah Mengkudu dan Kemungkinan Efek Samping (Orami Photo Stock)

Ada beberapa perdebatan mengenai keamanan mengkudu, terutama jus mengkudu yang paling sering digunakan untuk keperluan medis.

Meskipun aman jika dikonsumsi sebagai minuman, penggunaan jus mengkudu atau ekstraknya secara berlebihan diduga bisa merusak kesehatan.

Beberapa bahaya buah mengkudu tersebut antara lain:

1. Merusak Hati

Bahaya buah mengkudu yang pertama, jika dikonsumsi secara berlebihan, diyakini bisa membahayakan organ hati.

Pasalnya, tanaman mengkudu mengandung antrakuinon, uakni senyawa yang ditemukan bersifat hepatotoksik (beracun bagi hati) dan karsinogenik.

Ada beberapa laporan yang dikonfirmasi tentang kerusakan hati, termasuk hepatitis dan gagal hati, yang dikaitkan dengan konsumsi mengkudu

U.S. National Institutes of Health saat ini menyarankan agar tidak menggunakan jus mengkudu pada orang dengan penyakit hati, termasuk hepatitis C kronis dan hepatitis B.

2. Bisa Sebabkan Naiknya Kadar Kalium (Hiperkalemia)

Tak hanya merusak hati, mengkudu juga sangat tinggi kalium dan harus dihindari oleh orang dengan penyakit ginjal, jantung, dan hati serta mereka yang menggunakan diuretik hemat kalium, penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), atau penghambat reseptor angiotensin (ARB).

Bahaya buah mengkudu jika dikonsumsi berlebihan nyatanya dapat menyebabkan hiperkalemia (kadar kalium yang terlalu tinggi) .

3. Memperlambat Pembekuan Darah

Bahaya buah mengkudu selanjutnya adalah pada fungsi darah.

Jika Moms mengalami gangguan pendarahan atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah seperti Coumadin (warfarin) atau Plavix (clopidogrel), Moms harus menghindari penggunaan mengkudu karena dapat memperlambat pembekuan darah.

4. Gangguan Kesehatan Lainnya

Peringatan bahaya buah mengkudu yang lainnya diperuntukan untuk mereka yang mengidap diabetes.

Buah mengkudu yang pahit biasanya diolah dengan ditambahkan campuran gula, sehingga kadang ini tidak baik untuk pengidap diabetes.

Mengkudu juga dapat berinteraksi dengan obat dan perawatan lain, seperti fenitoin, enzim hati UGT (uridine 5'-diphospho-glucuronosyltransferase), dan terapi kemo dan radiasi.

Karena kurangnya penelitian keamanan, mengkudu sejauh inu tidak boleh digunakan pada wanita hamil, ibu menyusui, atau anak-anak.

Adakah Dosis Aman Konsumsi Mengkudu?

Sayangnya hingga kini tidak ada pedoman yang mengatur penggunaan jus mengkudu secara tepat atau menjelaskan secara rinci di mana saja bahaya buah mengkudu.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pacific Health Dialog menemukan bahwa jus mengkudu aman dikonsumsi hingga 750 mL (atau sekitar 25 ons jus) per hari.

Jus mengkudu adalah produk yang sudah banyak dijual di luar negeri dan biasanya bersumber dari buah mengkudu Tahiti atau Hawaii.

Jus mengkudu atau noni tersedia di banyak toko makanan kesehatan, biasanya dalam bentuk jus yang dipasteurisasi atau difermentasi.

Mengkudu juga dapat ditemukan dalam bentuk bubuk, tablet, ekstrak, atau kapsul, baik secara online atau di toko suplemen makanan.

Namun, jus mengkudu dan suplemen dimaksudkan untuk penggunaan jangka pendek saja.

Baca Juga: 7+ Manfaat Bunga Wijaya Kusuma untuk Kesehatan, Bisa Atasi Batuk!

Amankah Jus Mengkudu Kemasan?

Amankah Jus Mengkudu Kemasan?
Foto: Amankah Jus Mengkudu Kemasan?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, jus mengkudu adalah salah satu produk kemasan yang cukup populer.

Jus mengkudu atau jus noni ini sering dicampur dengan jus buah lain atau ditambahkan pemanis untuk menutupi rasa pahit dan baunya yang tidak sedap.

Tahitian Noni Juice yang diproduksi oleh Morinda, Inc. adalah merek paling populer di pasaran dan banyak digunakan dalam penelitian, baik dikaji manfaat maupun bahaya buah mengkudu di dalamnya.

Ia terdiri dari 89% buah mengkudu dan 11% konsentrat jus anggur dan blueberry.

Mengutip European Commission for Health and Consumer Protection Directorate-General, nutrisi dalam 100 ml Tahitian Noni Juice antara lain:

  • Kalori: 47 kalori.
  • Karbohidrat: 11 gram.
  • Protein: kurang dari 1 gram.
  • Lemak: kurang dari 1 gram.
  • Gula: 8 gram.
  • Vitamin C: 33 persen dari rekomendasi asupan harian.
  • Biotin: 17 persen dari rekomendasi asupan harian.
  • Folat: 6 persen dari rekomendasi asupan harian.
  • Magnesium: 4 persen dari rekomendasi asupan harian.
  • Kalium: 3 persen dari rekomendasi asupan harian.
  • Kalsium: 3 persen dari rekomendasi asupan harian.
  • Vitamin E: 3 persen dari rekomendasi asupan harian.

Seperti kebanyakan jus buah, jus mengkudu mengandung sebagian besar karbohidrat.

Ini kaya vitamin C, yang penting untuk kesehatan kulit dan kekebalan tubuh.

Selain itu, ia adalah sumber biotin dan folat yang baik, vitamin B yang memainkan banyak peran penting dalam tubuh, termasuk membantu mengubah makanan menjadi energi

Namun, ada informasi yang bertentangan mengenai keamanan jus mengkudu, karena hanya sedikit penelitian pada manusia yang mengevaluasi dosis dan efek sampingnya.

Misalnya, studi di Pacific Health Dialog pada orang dewasa yang sehat menunjukkan bahwa minum jus mengkudu hingga 25 ons (750 ml) per hari aman.

Namun, pada tahun 2005, beberapa kasus keracunan hati dilaporkan terjadi pada orang yang mengonsumsi jus mengkudu.

The European Food Safety Authority (EFSA) kemudian mengevaluasi kembali buah tersebut, menyimpulkan bahwa jus noni saja tidak menyebabkan efek ini.

Pada tahun 2009, EFSA mengeluarkan pernyataan lain yang mengkonfirmasikan keamanan jus mengkudu bagi masyarakat umum.

Namun, para ahli EFSA melaporkan bahwa beberapa individu mungkin memiliki kepekaan tertentu terhadap efek toksisitas hati seperti yang disebutkan sebelumnya.

Selain itu, orang dengan penyakit ginjal kronis atau gagal ginjal mungkin ingin menghindari jus mengkudu karena tinggi kalium dan dapat menyebabkan kadar senyawa ini dalam darah yang tidak aman.

Selain itu, jus mengkudu dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi atau yang digunakan untuk memperlambat pembekuan darah.

Untuk alasan ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum jus mengkudu.

Jus mengkudu juga mungkin mengandung gula dalam jumlah tinggi karena variabilitas antar merek.

Terlebih lagi, ini dicampur dengan jus buah lain yang seringkali sangat manis.

Faktanya, 100 ml jus mengkudu mengandung sekitar 8 gram gula.

Studi menunjukkan bahwa minuman yang dimaniskan dengan gula seperti jus mengkudu dapat meningkatkan risiko penyakit metabolik, seperti penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) dan diabetes tipe 2.

Oleh karena itu, sebaiknya minum jus mengkudu secukupnya atau hindari jika Moms tengah membatasi asupan gula.

Penting juga untuk diingat bahwa meskipun menunjukkan beberapa manfaat bagi perokok - jus mengkudu tidak boleh dianggap sebagai tindakan pencegahan untuk penyakit terkait tembakau atau sebagai pengganti untuk berhenti merokok.

Itulah bahaya buah mengkudu yang wajib Moms ketahui, jadi setelah ini tetap berhati-hati ya Moms saat konsumsi mengkudu!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20443518
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12466051
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16094725/
  • https://ec.europa.eu/food/sites/food/files/safety/docs/sci-com_scf_out151_en.pdf
  • https://www.healthline.com/nutrition/noni-juice#safety-side-effects
  • https://www.verywellfit.com/noni-juice-what-you-need-to-know-88326#citation-8
  • https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-758/noni

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.