8 Bakteri Penyebab Keracunan Makanan pada Anak, Waspada!
Si Kecil tiba-tiba muntah dan diare? Jangan-jangan dia mengalami keracunan makanan Moms. Tapi, apa ya penyebabnya? Apakah Si Kecil salah makan sesuatu?
Keracunan makanan pada anak terjadi akibat masuknya bakteri, virus, maupun parasit ke dalam sistem pencernaan, baik dari makanan atau minuman yang terkontaminasi ataupun karena makan dengan tangan kotor.
Bakteri Penyebab Keracunan Makanan pada Anak
Nah, kali ini kami akan membahas tentang bakteri penyebab keracunan makanan pada anak yang ternyata cukup banyak macamnya. Silakan disimak ya, Moms.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Jika Balita Alami Keracunan Makanan
1. Campylobacter
Foto: Healthcentral.nz
Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, campylobacter adalah salah satu bakteri penyebab keracunan makanan pada anak yang disertai dengan diare.
Bakteri ini biasanya ditemukan pada daging merah atau daging unggas yang dimasak kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, air tidak bersih, ataupun makanan lain yang terkena kontaminasi silang.
2. Salmonella
Foto: Masterclass.com
Hati-hati Moms, bakteri penyebab keracunan makanan pada anak ini mudah menyebar bila proses memasak tidak higienis dan tidak matang dengan sempurna.
Salmonella ada pada makanan seperti telur mentah atau setengah matang, daging merah atau daging unggas yang dimasak kurang matang, susu mentah atau produk susu yang tidak dipasteurisasi, maupun buah dan sayur yang terkontaminasi seperti toge atau bayam.
3. Clostridium Perfringens
Foto: Prima.co.uk
Bakteri penyebab keracunan makanan pada anak yang selanjutnya adalah clostridium perfringens. Sebagian besar kasus keracunan massal akibat mengonsumsi hidangan katering di acara undangan rupanya paling sering disebabkan oleh bakteri clostridium perfringens lho, Moms.
Bakteri ini memang mudah berkembang biak pada makanan yang dimasak dalam jumlah banyak sekaligus dan dibiarkan berada dalam suhu ruangan dalam waktu cukup lama.
Supaya aman, pastikan Moms hanya memberikan Si Kecil hidangan yang disajikan dalam keadaan panas saat menghadiri acara undangan.
4. Staphylococcus Aureus
Foto: Cutefetty.com
Walau biasanya ditemukan pada kulit, tenggorokan, atau bagian dalam hidung, bakteri ini juga bisa dengan cepat berkembang biak dan mengeluarkan racun saat bersentuhan dengan makanan.
Memasak dengan suhu panas memang bisa mematikan bakteri staphylococcus aureus, tapi tetap tidak bisa menghilangkan racun yang sudah dihasilkan dan menempel pada makanan.
Makanan yang disentuh langsung dengan tangan dan tidak diolah lagi sebelum dimakan memiliki resiko paling besar terkontaminasi oleh bakteri penyebab keracunan makanan pada anak ini. Contohnya: salad, produk bakery seperti kue atau pastry, atau roti lapis isi.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 3 Jenis Obat Yang Bisa Menyebabkan Balita Keracunan Bila Dikonsumsi Sembarangan
5. Bacilus Cereus
Foto: Killingthyme.net
Bakteri penyebab keracunan makanan pada anak yang selanjutnya adalah bacilus cereus. Seperti dijelaskan oleh mikrobiologis dan profesor klinis Philip Tierno, Baciulus cereus adalah bakteri yang menghasilkan racun dan banyak ditemukan pada sisa nasi goreng.
Di Amerika Serikat, keracunan makanan akibat bakteri ini bahkan dikenal dengan istilah fried rice syndrome atau sindrom nasi goreng. Namun sebenarnya bisa juga ditemukan pada susu, daging, sayuran, atau ikan yang tidak diolah hingga matang.
6. Shigella
Foto: Arrienel.co.za
Resiko keracunan makanan pada anak akibat kontaminasi bakteri shigella akan meningkat drastis kalau bahan makanan dicuci dengan air yang tidak terjamin kebersihannya.
Untuk melindungi Si Kecil dari bakteri penyebab keracunan makanan pada anak ini, pastikan semua bahan makanan yang Moms beli selalu dicuci ulang dengan menggunakan air bersih sebelum diolah.
7. Escherichia Coli
Foto: Epicurious.com
Bakteri penyebab keracunan makanan pada anak yang selanjutnya adalah E. coli. Sebagian besar rantai bakteri E.Coli sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, tapi tipe E. Coli 0157:H7 bisa menyebabkan keracunan makanan parah.
Untuk itu, sebaiknya Moms hindari memberikan Si Kecil makanan seperti daging cincang tidak matang, susu tidak dipasteurisasi, toge, atau makanan dan minuman lain yang diduga sudah terkontaminasi kotoran hewan atau limbah.
8. Listeria
Foto: Foodnetwork.com
Bakteri penyebab keracunan makanan pada anak ini bisa tumbuh dalam suhu dingin, dan bisa ditemukan pada kulkas kotor, ikan asap, keju tidak dipasteurisasi, es krim, atau daging.
Baca Juga: Cegah Balita Keracunan Makanan saat Traveling dengan 5 Cara Ini!
Nah, itulah beberapa bakteri penyebab keracunan makanan pada anak. Untuk menjauhkan buah hati dari resiko keracunan makanan, hindari konsumsi makanan siap saji yang disimpan dalam keadaan dingin, seperti roti lapis kemasan atau onigiri kemasan.
Untuk menghindari keracunan makanan saat balita makan di luar rumah, sebaiknya Moms hanya memberikan makanan yang langsung disajikan setelah dimasak dengan matang.
Apa Moms tahu cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan makanan pada anak?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.