13 Januari 2024

7 Penyebab Bayi Menangis saat Menyusu, Catat Moms!

Salah satunya bisa karena aliran ASI yang terlalu cepat

Bayi menangis karena lapar mungkin hal yang biasa. Namun, bagaimana jika bayi menangis saat menyusu? Apa yang menjadi penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu?

Beberapa bayi akan rewel, menangis, atau menarik payudara saat sedang menyusu.

Ada sejumlah alasan mengapa hal ini bisa terjadi. Sangat umum untuk melihat jenis perilaku ini sekitar 6-8 minggu usia Si Kecil, meskipun sebenarnya dapat terjadi kapan saja.

Hal ini tentu akan membingungkan bagi, Moms. Keadaan ini juga dapat semakin membingungkan, jika bayi tiba-tiba menolak menyusu.

Moms pasti juga akan khawatir mengenai asupan ASI Si Kecil atau adakah yang salah dengan ASI moms.

Ada banyak kemungkinan alasan dari bayi yang memiliki kepribadian sensitif atau mudah teralihkan hingga menolak atau rewel saat menyusu.

Apakah penyebab dari hal ini? Yuk kita cari tahu Moms.

Baca Juga: Cita-citaku: ASI Eksklusif untuk Sang Buah Hati Kembar

Penyebab Bayi Menangis saat Menyusu

Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin dapat menjadi penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu. Yuk, kita intip Moms.

1. Aliran ASI

Ilustrasi Menyusui
Foto: Ilustrasi Menyusui (Freepik.com/freepik)

Alasan paling umum yang menjadi penyebab bayi menangis saat menyusu adalah aliran susu. Baik aliran ASI saat menyusu yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Seperti mengutip dari Parenting First Cry, jika Si Kecil batuk atau tertahan sesaat setelah mulai menyusu, ini mungkin berarti aliran ASI Moms terlalu cepat.

Hal ini senada dengan penjelasan dari dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah, Puri Indah, Jakarta Barat.

"Bayi menangis saat menyusu atau rewel, bisa saja disebabkan oleh produksi ASI yang berlebih sehingga semburannya membuat si kecil tersedak dan menolak menyusu.

Selain itu, kondisi bayi yang menangis saat menyusu juga bisa disebabkan oleh produksi ASI yang kurang sehingga bayi kelaparan karena tidak mendapat apa yang dibutuhkan," kata dr. Jeanne.

Saat ini terjadi, Moms bisa mengubah posisi menyusui bayi, sehingga mengurangi bayi menangis dan menjadi rewel.

Menyusui bayi lebih sering juga dapat membantu mengurangi derasnya aliran ASI Moms sehingga membuat bayi lebih nyaman dalam setiap sesi menyusui.

Di sisi lain, jika bayi menarik dan meremas payudara Moms, serta melengkungkan punggungnya, sesaat setelah, ini berarti aliran ASI Moms melambat.

Moms dapat mencoba mengkompres payudara dengan air hangat untuk memudahkan aliran ASI dan membuat bayi dapat menyusu dengan lebih lancar.

2. Perut Penuh Gas

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/cookie-studio)

Penyebab lainnya bayi menangis saat menyusu adalah bisa jadi perut Si Kecil penuh dengan gas, lho Moms.

Bayi menangis di tengah sesi menyusui dapat menunjukkan keinginan bayi untuk bersendawa atau mengeluarkan gas.

Saat pergantian dari payudara yang satu ke lainnya, Moms bisa membantu bayi untuk bersendawa terlebih dahulu.

Perut penuh gas juga dapat menjadi penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu. Namun, Moms tak perlu panik.

“Pegang bayi secara vertikal di dada Moms untuk melihat apakah bayi harus bersendawa,” ungkap konsultan ASI yang berbasis di New York, Maria Paciullo, dikutip dari Parents.

Saat memposisikan bayi bersendawa, usap lembut punggung bayi untuk membantunya lebih mudah bersendawa.

Moms juga bisa merapikan atau mengganti popok bayi sehingga bayi dapat mengeluarkan gas yang mungkin masih terperangkap dalam perutnya.

Baca Juga: Menidurkan Bayi dengan Menyusui, Boleh atau Tidak?

3. Bayi Sakit

Ilustrasi Bayi Menangis
Foto: Ilustrasi Bayi Menangis (Time.com)

Saat sakit, sangat rentan membuat bayi menangis, terutama ketika bayi sedang menyusu. Ini bisa menjadi penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu.

Dikutip dari Kelly Mom, bayi yang sedang flu dan pilek biasanya disertai dengan gejala hidung tersumbat yang membuat waktu menyusui menjadi terhambat dan bayi menangis.

Sering menolak payudara Moms saat menyusu juga dapat menjadi gejala sariawan bayi. Saat sariawan, mulut bayi tentu akan tidak nyaman dan perih sehingga membuat bayi menangis dan menjadi rewel.

Hal lain yang dapat membuat bayi menangis saat menyusu adalah fase tumbuh gigi.

“Kamu tidak akan melihat (giginya) langsung, tapi dapat terasa adanya tonjolan di gusi bayi dalam satu atau dua hari ketika fase tumbuh gigi mulai muncul.

Saat itulah mulut bayi sakit karena gigi mulai muncul keluar dari gusi,” ungkap Dokter anak di Providence Saint John’s Health Center, California, Jeffrey Bourne, dikutip Today's Parent.

4. Bayi Sedang Melalui Lonjakan Pertumbuhan

Ilustrasi Bayi Menangis
Foto: Ilustrasi Bayi Menangis (Orami Photo Stock)

Ada saat-saat dalam tahun pertama kehidupan bayi ketika mereka mengalami percepatan pertumbuhan.

Pada saat ini, berat dan panjangnya akan bertambah pesat, begitu juga dengan lingkar kepalanya.

Seiring dengan percepatan pertumbuhan, bayi Moms mungkin ingin menyusu lebih banyak dan akhirnya menjadi rewel.

Tidak jarang bayi tiba-tiba menyusu hingga 18 kali dalam 24 jam.

Ini juga termasuk penyebab bayi menangis saat menyusu.

Meskipun yang satu tidak selalu mengarah ke yang lain, masuk akal jika percepatan pertumbuhan dan pemberian makan yang tiba-tiba berjalan seiring.

Bayi Moms akan membutuhkan lebih banyak ASI untuk mendukung percepatan pertumbuhan, dan menyusui lebih banyak secara alami akan meningkatkan suplai ASI kita.

Selama ini, bayi juga bisa menjadi lebih rewel dari biasanya. Mereka mungkin tampak gelisah, melekat, dan tidak bisa tidur nyenyak seperti biasanya.

Percepatan pertumbuhan biasanya terjadi beberapa kali selama tahun pertama. Hal ini biasa terjadi saat bayi berusia:

  • Berusia 2 minggu.
  • Berusia 3 minggu.
  • Berusia 6 minggu.
  • Berusia 3 bulan.
  • Berusia 6 bulan.

Tidak semua bayi mengikuti angka ini, beberapa mungkin memiliki lebih banyak percepatan pertumbuhan atau mungkin pada waktu yang berbeda.

Untuk beberapa bayi, mungkin tidak ada perubahan dalam perilaku mereka saat mereka mengalami percepatan pertumbuhan.

Baca Juga: 10 Mitos Salah tentang Menyusui

5. Bayi Sedang Melalui Tahap Perkembangan

Ilustrasi Bayi Tidur
Foto: Ilustrasi Bayi Tidur (Babble.com)

Bayi Moms terus berkembang secara mental dan mempelajari keterampilan baru seiring perkembangannya sehingga bisa menyebabkan bayi menangis saat menyusu.

Ini bisa sedikit berlebihan dan membingungkan bagi mereka dan mungkin ada minggu-minggu ketika mereka lebih rewel dari biasanya.

Kadang-kadang disebut minggu ajaib, ini bisa menjelaskan perubahan suasana hati pada bayi dan menjadi penyebab bayi rewel dan tidak mau menyusu.

Moms mungkin menemukan selama periode ini, bayi menjadi lebih penasaran dan teralihkan saat harus menyusu.

6. Tumbuh Gigi

Ilustrasi Bayi Tumbuh Gigi
Foto: Ilustrasi Bayi Tumbuh Gigi (Orami Photo Stocks)

Penyebab bayi menangis saat menyusu bisa juga karena tumbuh gigi, Moms.

Menurut jurnal yang dipublikasikan dalam BMC Oral Health, tumbuh gigi adalah proses fisiologis normal yang terdiri dari pergerakan gigi intraoseus di rahang hingga gigi muncul di rongga mulut.

Namun proses tumbuh gigi ini bisa menjadi saat yang menyakitkan dan tidak nyaman bagi bayi dan hal ini bisa menjadi penyebab bayi menangis saat menyusu.

Pertama-tama Moms bisa menyadari hal itu terjadi ketika mereka menekan puting kita dan merasakan gigi melalui gusi.

Percayalah, mereka tidak mencoba menyakiti kita, mereka hanya ingin menghilangkan rasa sakitnya pada giginya.

Baca Juga: Kenali Kondisi Mastitis, Payudara Bengkak dan Sakit pada Ibu Menyusui


7. Alergi atau Kepekaan Makanan

Ilustrasi Bayi Alergi
Foto: Ilustrasi Bayi Alergi (Orami Photo Stocks)

Beberapa bayi yang memiliki alergi atau sensitif terhadap makanan menunjukkan perilaku menyusu yang rewel dan jadi penyebab bayi menangis saat menyusu.

Seringkali ketika ada kepekaan terhadap sesuatu dalam makanan ibu, bayi akan datang ke payudara dalam keadaan lapar.

Namun, ketika mereka merasakan atau mencium sesuatu di dalam ASI yang akan menyebabkan gangguan pencernaan, dia menarik diri, menundukkan kepalanya ke depan dan ke belakang, dan sebagainya.

Sensitivitas untuk makanan dalam makanan ibu jarang terjadi. Jika ini masalahnya, kemungkinan besar Moms akan melihat gejala lain, seperti:

Cara Menghadapi Bayi Menangis saat Menyusu

Masih bingung menghadapi bayi menangis saat menyusu? Simak di bawah ini ya, Moms upaya saat bayi menangis saat menyusu.

1. Kontak Kulit ke Kulit

Ilustrasi Kontak Kulit ke Kulit
Foto: Ilustrasi Kontak Kulit ke Kulit (Pexels)

Menghabiskan waktu dengan bayi melalui kontak kulit ke kulit sebelum menyusu dipercaya bisa mengatasi bayi menangis saat menyusu.

Mendengar detak jantung dan pernapasan bisa membantu bayi dalam perkembangan sarafnya.

Mereka mungkin ingin makan lebih banyak, atau sebaliknya, tidak bertahan cukup lama untuk mendapatkan makanan yang baik.

Mereka bisa menjadi rewel, cerewet, dan banyak menangis saat Moms mencoba untuk menyusuinya.

6. Tumbuh Gigi

Ilustrasi Bayi Tumbuh Gigi
Foto: Ilustrasi Bayi Tumbuh Gigi (Orami Photo Stocks)

Penyebab bayi menangis saat menyusu bisa juga karena tumbuh gigi, Moms.

Menurut jurnal yang dipublikasikan dalam BMC Oral Health, tumbuh gigi adalah proses fisiologis normal yang terdiri dari pergerakan gigi intraoseus di rahang hingga gigi muncul di rongga mulut.

Namun proses tumbuh gigi ini bisa menjadi saat yang menyakitkan dan tidak nyaman bagi bayi dan hal ini bisa menjadi penyebab bayi menangis saat menyusu.

Pertama-tama Moms bisa menyadari hal itu terjadi ketika mereka menekan puting kita dan merasakan gigi melalui gusi.

Percayalah, mereka tidak mencoba menyakiti kita, mereka hanya ingin menghilangkan rasa sakitnya pada giginya.

Baca Juga: Kenali Kondisi Mastitis, Payudara Bengkak dan Sakit pada Ibu Menyusui

7. Alergi atau Kepekaan Makanan

Ilustrasi Bayi Alergi
Foto: Ilustrasi Bayi Alergi (Orami Photo Stocks)

Beberapa bayi yang memiliki alergi atau sensitif terhadap makanan menunjukkan perilaku menyusu yang rewel dan jadi penyebab bayi menangis saat menyusu.

Seringkali ketika ada kepekaan terhadap sesuatu dalam makanan ibu, bayi akan datang ke payudara dalam keadaan lapar.

Namun, ketika mereka merasakan atau mencium sesuatu di dalam ASI yang akan menyebabkan gangguan pencernaan, dia menarik diri, menundukkan kepalanya ke depan dan ke belakang, dan sebagainya.

Sensitivitas untuk makanan dalam makanan ibu jarang terjadi. Jika ini masalahnya, kemungkinan besar Moms akan melihat gejala lain, seperti:

Cara Menghadapi Bayi Menangis saat Menyusu

Masih bingung menghadapi bayi menangis saat menyusu? Simak di bawah ini ya, Moms upaya saat bayi menangis saat menyusu.

1. Kontak Kulit ke Kulit

Ilustrasi Kontak Kulit ke Kulit
Foto: Ilustrasi Kontak Kulit ke Kulit (Pexels)

Menghabiskan waktu dengan bayi melalui kontak kulit ke kulit sebelum menyusu dipercaya bisa mengatasi bayi menangis saat menyusu.

Mendengar detak jantung dan pernapasan bisa membantu bayi dalam perkembangan sarafnya.


2. Ganti Posisi

Mengganti posisi yang berbeda tentunya bisa menjadi solusi bayi menangis saat menyusu.

Bahkan Si Kecil bisa saja menunjukkan sisi rewelnya untuk berkomunikasi dengan Moms bahwa mereka ingin posisi lainnya.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter Kandungan Seputar Jengger Ayam pada Wanita, Apakah Berbahaya?

3. Buat Ruangan Menjadi Redup

Bayi menangis saat menyusu bisa diatasi dengan membuat ruangan menjadi redup. Sebab, bayi berada di dalam rahim selama 9 bulan di kondisi yang nyaman.

Moms bisa membuat suasana ruangan seperti berada di dalam rahim. Sehingga bayi bisa lebih tenang saat menyusu.

4. Membuat Bayi Sendawa

Ilustrasi Bayi Sendawa
Foto: Ilustrasi Bayi Sendawa (Orami Photo Stocks)

Nah, seperti yang sudah dibahas di atas, bayi menangis saat menyusu bisa karena ada gas di dalam perutnya.

Dengan membuat bayi bersendawa bisa membantu mengurangi rewelnya saat menyusu.

5. Menyusui saat Tidur

Solusi lainnya dari bayi menangis saat menyusu adalah cobalah menyusui di jam tidurnya.

Bisa juga di waktu bayi baru bangun tidur dan masih setengah sadar.

Baca Juga: 5 Cara Mudah untuk Menenangkan Bayi Rewel, Jitu!

Alasan Bayi Menangis Menurut Dokter

Ilustrasi Bayi Menangis
Foto: Ilustrasi Bayi Menangis (policygenius.com)

Setelah Moms mengetahui penyebab bayi menangis saat menyusu, ketahui juga alasan bayi menangis agar Moms lebih bisa mengatasinya.

Menurut dr. Jeanne, menangis adalah cara Si Kecil untuk berkomunikasi.

Sering kali bayi yang menangis diasumsikan sebagai tanda bahwa ia sedang lapar.

Namun, ada hal lain yang menyebabkan bayi menangis, seperti:

  • Merasa tidak nyaman karena kepanasan atau kedinginan
  • Ruangan terlalu ramai atau terlalu sepi
  • Buang air besar atau buang air kecil dan ingin segera dibersihkan
  • Rasa sakit karena digigit serangga
  • Digendong dengan posisi yang tidak nyaman, dan lainnya.

Terkadang Si Kecil juga menangis saat menyusu. Selain karena produksi ASI yang berlebih atau kurang, ia dapat menangis karena sensitif dengan asupan ibunya.

Baik makanan atau minuman seperti kopi atau teh yang berlebihan, serta obat-obatan yang dikonsumsi oleh ibunya.

Tangisan Si Kecil juga dapat disebabkan oleh sakit yang diderita, antara lain mengalami refluks atau kondisi ASI kembali ke kerongkongan.

Bayi yang menangis juga dapat menjadi pertanda bahwa ia memiliki kebutuhan khusus untuk ingin lebih sering didekap, dibelai, dan dicium.

Itulah beberapa penyebab bayi menangis saat menyusu.

Dengan menemukan alasan bayi menangis yang tepat, Moms dapat dengan mudah mengatasi masalah yang dihadapi bayi dan membuatnya kembali nyaman menyusu.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.