Biasakan 4 Hal Ini Agar Anak Tak Jadi Korban Iklan
Banyak produk anak yang ditawarkan melalui iklan televisi, media cetak, dll. Sayangnya, anak balita memiliki kecenderungan untuk menginginkan semua yang ia lihat di sekitarnya. Jadi, ketika anak melihat iklan, tentu menjadi masalah dilematis saat anak merengek meminta barang yang ditawarkan. Istilahnya, anak jadi korban iklan. Bila terus dituruti kemauannya, anak akan berkembang menjadi anak yang manja dan mementingkan dirinya sendiri.
Salah satu media yang berperan besar menyuguhkan iklan menarik adalah televisi. Apa yang ditampilkan secara menarik dan audiovisual tentu mendorong keinginan anak untuk menjadi konsumtif dengan memiliki semua produk yang ditawarkan.
Memang, tidak semua iklan di televisi itu buruk, karena kenyataannya ada juga iklan yang mendidik anak. Tetapi, cara berpikir anak yang belum bisa menahan diri dan belum disertai pemahaman yang benar bisa jadi faktor pemicu dari timbulnya keinginan-keinginan impulsifnya.
Lalu bagaimana cara kita menjaga dan memberi pemahaman yang baik mengenai iklan pada anak kita?
1. Jangan Gunakan Televisi sebagai Babysitter
Hal ini dapat membuat anak menjadi gemar menonton dan nantinya sulit memisahkan anak dari televisi. Dampingi anak saat menonton televisi, dan batasi durasi menonton hanya 1-2 jam sehari. Tidak semua iklan di televisi itu buruk, karena kenyataannya ada juga iklan yang mendidik anak. Berilah pengertian pada anak.
Diskusikan apa dampak baik dan buruk yang ditimbulkan dari produk tersebut, agar anak dapat membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Ketika Mama merasa perlu menolak keinginan anak, jangan langsung menolak tanpa memberikan alasan kenapa Mama menolaknya. Anak akan memandang Mama sebagai seseorang yang arogan dan tidak menghargai mereka.
2. Bangun Kebiasaan Anak Berhemat
Bukan saja memberi pengertian mengenai iklan, Mama juga perlu mengajarkan anak berhemat dalam kehidupan sehari-hari. Jangan biasakan selalu membelikan barang baru saat anak ikut berbelanja, apalagi yang tidak diperlukan. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa gaya hidup orang tuanya tidak boros.
3. Ajarkan Mengenai Pentingnya Memilih Prioritas
Ajarkan bagaimana Mama mengatur keuangan, agar anak mengerti cara mengelola uang dengan memilah mana yang paling dibutuhkan dan mana yang tidak diperlukan. Misalnya, saat anak merengek minta dibelikan mainan, jangan langsung memarahi anak. Dengarkan alasan anak, mengapa ia menginginkan barang tersebut. Tunjukkan barang lain yang lebih berguna seperti buku bacaan dan berikan pengertian mengapa barang tersebut lebih layak dibeli.
4. Ajak Anak Menabung
Saat anak ingin membeli mainan, ajarkan ia menabung untuk mainan itu dan membelinya sendiri. Bila ia meraih prestasi, tidak ada salahnya menghadiahinya uang. Arahkan dirinya menabung uang yang ia dapatkan dan beri masukkan terkait apa yang akan ia belanjakan dengan uang tersebut. Misalnya, saat anak ingin membeli dua barang, ajak anak berpikir barang mana yang lebih berguna dan akan lebih tahan lama.
Baca juga: Menanamkan Kebiasaan Gemar Menabung pada Anak
Dengan keempat tips di atas, anak tak mudah jadi korban iklan dan belajar memahami bahwa untuk mendapatkan sesuatu diperlukan usaha terlebih dulu.
Apakah si kecil juga mudah tergiur iklan di televisi?
(HEI)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.