Bukan Hanya Anemia, Kenali Juga 7 Kelainan Darah pada Balita Ini
Menurut Memorial Sloan Kettering Cancer Center, kelainan darah pada balita dan anak termasuk ke dalam kelompok penyakit non-kanker yang bisa mempengaruhi fungsi serta kualitas hidup penderitanya.
Sebagian besar kasus kelainan darah pada balita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu sindrom kegagalan sumsum tulang belakang turunan dan hemoglobinopati, yang tingkat keparahannya bisa ringan sampai mengancam nyawa.
Supaya lebih jelas, simak dulu berbagai jenis kelainan darah pada balita yang sudah kami rangkum berikut ini ya, Moms.
Baca Juga: Ini Dia Macam-Macam Kelainan Darah yang Umum Terjadi
1. Beta-Thalassemia
Foto: Cloudninecare.com
Tubuh balita yang mengalami beta-thalassemia tidak bisa memproduksi protein globin, yang merupakan salah satu komponen penting dalam hemoglobin atau protein darah yang fungsinya membawa oksigen ke seluruh organ tubuh.
Kelainan darah pada balita ini biasanya membuat tubuh kekurangan pasokan oksigen, dan memicu gejala seperti pembesaran organ hati, jantung, dan limpa.
Oh ya Moms, diagnosis pertama beta-thalassemia biasanya sudah diketahui dalam 12 bulan pertama setelah kelahiran.
2. Penyakit Sel Sabit
Foto: Ccmo.fr
Seperti namanya, sickle cell disease atau penyakit sel sabit adalah kelainan darah pada balita di mana sel darah merah yang seharusnya bulat pipih menjadi berbentuk sabit.
Akibat bentuk yang tidak normal, sel darah merah kesulitan mengalir melalui pembuluh darah sehingga ada jaringan halus di tubuh Si Kecil yang tidak mendapatkan cukup asupan darah.
3. Trombosis
Foto: Sleepingshouldbeeasy.com
Menurut informasi dalam situs Roswell Park Comprehensive Cancer Center, trombosis adalah penyakit yang terjadi akibat terbentuknya gumpalan darah (trombus) di dalam pembuluh darah sehingga menghalangi aliran darah di seluruh sistem peredaran darah.
Trombosis dapat disebabkan oleh kondisi yang membuat darah mudah mengental, luka pada jaringan halus, serta kondisi yang membuat darah tidak bisa mengalir dengan normal.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Si Kecil Bisa Mengalami Kelainan Darah
4. Hemofilia
Foto: Pinkycloud.com
Moms, hemofilia adalah kelainan darah pada balita karena faktor keturunan, yang membuat tubuh Si Kecil sulit berhenti mengeluarkan darah setelah mengalami cedera atau operasi.
Gejala yang paling mudah dikenali dari hemofilia adalah lamanya durasi pendarahan pada balita laki-laki yang baru disunat, atau sering mimisan maupun muncul memar di kulit saat Si Kecil mulai banyak bergerak dan beraktvitas.
5. Anemia Fanconi
Foto: Netdoctor.co.uk
Dalam situs Dana-Farber Cancer Institute dijelaskan kalau yang dimaksud dengan anemia fanconi adalah salah satu jenis kelainan darah pada balita akibat gangguan pada sumsum tulang belakang yang paling umum.
Fanconi anemia terjadi akibat mutasi gen turunan yang membuat tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah merah, sel darah putih, maupun platelet. Penderitanya juga dikatakan memiliki resiko lebih tinggi terkena leukimia.
6. Diamond-Blackfan Anemia
Foto: Motherdistracted.co.uk
Kelainan darah pada balita yang satu ini juga terjadi akibat gangguan pada sumsum tulang belakang turunan.
Kondisi yang biasanya sudah bisa diketahui sebelum usia 1 tahun ini membuat tubuh balita kekurangan protein tertentu sehingga produksi sel darah merah berkurang, namun produksi sel darah putih dan platelet tetap normal.
Sekitar 40 persen anak yang menderita diamond-blackfan anemia diketahui menunjukkan gejala fisik seperti tubuh cenderung pendek, jempol berbentuk tidak normal, gangguan ginjal dan hati, serta kepala, leher, dan wajah yang bentuknya abnormal.
Baca Juga: Waspada, Ini 6 Penyakit yang Berhubungan dengan Sistem Peredaran Darah
7. Neutropenia
Foto: Healthfully.com
Severe chronic neutropenia atau disingkat neutropenia adalah kelainan darah pada balita yang biasanya didiagnosis di sekitar usia 3 tahun.
Neutropenia disebabkan oleh mutasi salah satu gen turunan yang mempengaruhi produksi sel darah putih, sehingga balita penderitanya rentan terkena infeksi, sariawan, maupun penyakit gusi.
Sebenarnya masih ada banyak lagi jenis kelainan darah pada balita lho, Moms. Menurut dokter anak Dr. Robert M. Blum, Si kecil sebaiknya melakukan tes darah pada usia 9 atau 12 bulan dan 4 atau 5 tahun untuk memastikan darahnya normal.
Apa Moms tahu apa yang bisa dilakukan agar produksi dan kesehatan darah balita tetap prima?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.