Cara Mencegah Preeklamsia Berulang pada Kehamilan Berikutnya
Beberapa calon ibu dihadapkan dengan masa kehamilan yang penuh tantangan. Salah satunya preeklamsia, yang merupakan suatu masalah di masa kehamilan, dan lebih sering terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu
Mengutip Healthline, preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius pada Moms dan juga bayi di dalam kandungan.
Jika tidak diobati, preeklamsia dapat menyebabkan gagal hati atau ginjal dan masalah kardiovaskular di masa depan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan eklampsia, yaitu kejang pada ibu.
Masalah paling parah dari preeklamsia yang tidak diobati adalah stroke, yang menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian ibu.
Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan preeklamsia? Sayangnya, pakar masih belum tahu penyebab pasti dari preeklamsia.
"Penjelasan yang paling diterima adalah masalah dengan plasenta, ketika menghasilkan zat yang menyebabkan kondisi klinis yang disebut preeklamsia," kata Maurice Druzin, MD, profesor kebidanan, ginekologi, dan obat janin ibu di Lucile Packard Children's Hospital Stanford, Palo Alto, CA, mengutip Parents.
"Teori lain adalah ada ketidakseimbangan prostaglandin, zat yang membantu mengendurkan otot selama kehamilan, menyebabkan pembuluh darah mengerut," kata Virginia R. Lupo, M.D., kepala departemen kebidanan dan ginekologi di Hennepin County Medical Center di Minneapolis.
Baca Juga: Ini 4 Manfaat Cokelat Untuk Ibu Hamil, Bisa Cegah Preeklamsia Juga Lho!
Calon Ibu yang Berisiko Mengalami Preeklamsia
Mengutip Amerian Pregnancy Association, ada beberapa kelompok dan ciri-ciri calon ibu yang dapat meningkatkan risiko mengembangkan preeklamsia:
- Seorang ibu baru
- Wanita yang pernah mengalami preeklamsia atau hipertensi gestasional
- Wanita yang saudara perempuan dan ibunya memiliki preeklamsia
- Wanita yang hamil dengan banyak bayi
- Wanita hamil di usia lebih muda dari 20 tahun, dan lebih tua dari usia 40
- Wanita yang memiliki tekanan darah tinggi, atau penyakit ginjal sebelum hamil
- Wanita yang mengalami obesitas dengan BMI 30 atau lebih besar
Baca Juga: Obesitas dan Menunda Kehamilan, Penyebab Susah Hamil?
Mencegah Preeklamsia Berulang
Bila pernah mengalami preeklamsia pada kehamilan sebelumnya, Moms akan berisiko lebih tinggi untuk mendapatkannya lagi pada kehamilan berikutnya, dan seringkali, kondisi ini tidak dapat dicegah. Dengan kata lain, Moms mungkin mengalami preeklamsia berulang.
Karena dokter tidak yakin mengapa preeklamsia berulang dapat terjadi, menjadi hal yang cukup sulit untuk mencegahnya.
"Cara yang terbaik yang dapat dilakukan adalah mendapatkan perawatan pranatal yang baik sehingga preeklamsia dapat dideteksi lebih awal jika Anda mengembangkannya," kata Dr. Lupo.
Jika preeklamsia dapat terdeteksi sedini mungkin, Moms dan janin di dalam kandungan akan dirawat untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan terbaik.
Baca Juga: Cara Memberi Tahu Anak Tentang Kehamilan Kedua agar Bisa Menyambut Adik Baru
Mengutip Healthline, berikut cara yang dapat mengurangi peluang untuk mengalami preeklamsia berulang
- Setelah kehamilan pertama dan sebelum kehamilan kedua, minta dokter untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap tekanan darah dan fungsi ginjal
- Jika Moms atau kerabat keluarga dekat memiliki gumpalan darah vena atau paru-paru, minta dokter melakukan pengujian untuk adanya kelainan gumpalan darah, atau trombofilia. Cacat genetik dapat meningkatkan risiko preeklamsia dan pembekuan darah plasenta
- Bila Moms mengalami obesitas, pertimbangkan untuk menurunkan berat badan. Penurunan berat badan dapat menurunkan risiko mengalami preeklamsia lagi
- Jika menderita diabetes mellitus, pastikan untuk menstabilkan dan mengontrol kadar gula darah terlebih dahulu sebelum melakukan program hamil untuk mengurangi risiko mengalami preeklamsia kembali
- Bila Moms memiliki tekanan darah tinggi kronis, bicarakan dengan dokter tentang cara mengontrolnya sebelum hamil
- Untuk mencegah preeklamsia pada kehamilan kedua, dokter dapat merekomendasikan calon ibu untuk mengonsumsi aspirin dosis rendah di akhir trimester pertama, antara 60 dan 81 miligram.
Cara terbaik untuk meningkatkan keberhasilan kehamilan setelah mengalami preeklamsia adalah menemui dokter secara rutin, untuk memulai perawatan prenatal pada trimester awal kehamilan.
"Taruhan terbaik Anda adalah menemui dokter kandungan untuk konsultasi sebelum hendak melakukan program hamil lagi," saran Elizabeth Pryor, MD, FACOG, melansir Parents.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.