5 Cara Mengatasi Balita Kecanduan Manis
Balita mana yang bisa menolak jika ditawari es krim, cokelat, atau permen? Dibanding orang dewasa, anak-anak secara biologis suka rasa yang lebih manis.
Kecintaan akan rasa manispun bisa berubah menjadi kecanduan. Sebab, saat tubuh mencerna gula, kadar gula darah akan naik dengan cepat lalu anjlok. Ini menyebabkan anak ingin makan makanan manis lagi. Artinya, balita kecanduan manis.
Rekomendasi asupan gula untuk anak usia 2-18 tahun adalah tidak lebih dari 25 gram atau enam sendok teh per hari menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO). Angka ini sekitar 10 persen dari asupan kalori harian.
Faktanya, menurut Survei Konsumsi Makanan Individu (SKMI) Indonesia tahun 2014, masyarakat Indonesia mengonsumsi gula setiap hari sebanyak 29,7 persen dari rekomendasi harian. Ini belum termasuk kandungan gula alami dalam buah, susu, nasi, dan lain-lain, lho. Wow!
Terlalu banyak mengonsumsi gula tambahan memiliki banyak efek negatif untuk kesehatan. Mengonsumsi dua minuman manis saja setiap hari meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kerusakan sel, daya tahan tubuh rendah, dan obesitas.
Baca Juga: Sering Konsumsi Makanan Manis, Berbahayakah untuk Kesehatan Gigi Anak?
Balita kecanduan manis bisa menunjukkan perilaku bermasalah seperti mudah marah, mood swing, kepercayaan diri rendah, tantrum, hiperaktif, dan terlalu banyak berbicara.
Cara Mengatasi Balita Kecanduan Manis
Menghilangkan makanan manis dari hidup anak dan membiarkannya hanya ngemil stik wortel memang rasanya tidak mungkin. Sebab, mereka akan mendapat pengaruh dari media maupun lingkungan di sekitarnya.
Semakin anak dilarang makan makanan tertentu, makanan tersebut akan tampak semakin menarik, lho, Moms.
Namun, Moms bisa mencoba beberapa tips agar balita kecanduan manis bisa dibatasi. Bagaimana cara mengatasi balita kecanduan manis? Simak ulasannya di bawah ini.
1. Kenalkan Makanan Manis sejak Dini
Foto: motherandbaby.co.uk
Cara mengatasi balita kecanduan manis yang pertama adalah mengenalkan makanan manis sejak dini. Iya, Moms tidak salah baca.
Menurut Amy Jamieson-Petonic, RD, manajer Fairview Hospital Wellness Center di Amerika Serikat, makanan manis bisa dikenalkan pada usia 18 bulan sampai dua tahun jika anak sudah mengonsumsi makanan secara seimbang, termasuk sayur dan buah. Ini lebih baik daripada anak tahu makanan manis dari temannya atau dari media.
Namun tentu saja Moms harus mengontrol porsi dan frekuensi pemberian makanan manis.
Baca Juga: Bahaya Pewarna dan Pemanis Buatan pada Makanan
2. Jangan Jadikan Makanan Manis sebagai Hadiah
Foto: Clevelandclinic.org
Cara mengatasi balita kecanduan manis yang selanjutnya adalah jangan jadikan makanan manis sebagai hadiah. Makanan manis sering dijadikan “obat penenang” saat Si Kecil rewel. Namun, anak seharusnya menikmati makanan karena rasa dan teksturnya, bukan karena memiliki makna emosional sebagai hadiah.
Saat anak tantrum, lebih baik Moms mengajaknya beraktivitas seperti bermain di luar ruangan.
3. Jaga Kesehatan Gigi Anak
Foto: 5minutesformom.com
Cara mengatasi balita kecanduan manis yang selanjutnya adalah tetap jaga kesehatan gigi. Moms, makanan yang lembut dan creamy seperti cokelat, keju, dan es krim dapat hilang tersiram air liur setelah selesai dikunyah.
Namun, makanan yang beremah seperti keripik dan biskuit bisa terpecah menjadi potongan kecil yang tersangkut di gigi.
Semakin lama gula dan pati menempel di gigi, semakin tinggi peluang keduanya menghasilkan asam yang bisa menyebabkan kerusakan gigi. Jadi, setelah makan makanan manis atau bertepung, pastikan anak berkumur dan menggosok giginya.
Penelitian yang diterbitkan US National Library of Medicine, National Institutes of Health menemukan bahwa beberapa bakteri berbahaya memproduksi asam di dalam mulut ketika mereka mencerna makanan manis.
Nah, agar gigi tidak mendapatkan dampak buruk dari makanan manis, pastikan Si Kecil menjaga kesehatan giginya ya Moms.
4. Jangan Sering Memberikan Makanan Lengket
Foto: Huffpost.com
Cara mengatasi balita kecanduan manis yang selanjutnya adalah jangan sering memberikan makanan lengket. Buah kering atau permen lunak adalah sebagian jenis makanan lengket yang sebaiknya tidak sering diberikan kepada anak. Sebab, sisa makanan akan menempel di gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Setelah mengonsumsi makanan lengket, bersihkan gigi Si Kecil secara saksama.
Baca Juga: Pusing Karena Makanan Manis, Ketahui Penyebab dan Cara Menanganinya
5. Jadilah Contoh yang Baik
Foto: Jarahzadeh.com
Cara mengatasi balita kecanduan manis yang selanjutnya adalah menjadi contoh yang baik. Anak selalu mencontoh orang tuanya. Jika Moms tidak ingin balita kecanduan manis, maka jangan menunjukkan konsumsi makanan dan minuman manis di depan Si Kecil.
Nah, itulah beberapa cara untuk mengatasi balita kecanduan manis. Selamat mencoba!
(EMA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.