Ini Penyebab Anak Terkena Sakit Maag
Mendengar penyakit maag, pasti yang terlintas di dalam pikiran Moms adalah gangguan kesehatan yang disebabkan pola makan yang buruk dan aktivitas yang padat.
Umumnya, penyakit ini menyerang orang dewasa, terutama bagi mereka yang merupakan mahasiswa dan pekerja. Meskipun identik dengan penyakit orang dewasa, nyatanya maag juga dapat menyerang anak, lho, Moms.
Gangguan ini bisa membuat anak menjadi tidak nyaman dan aktivitasnya terganggu. Untuk itu, sebaiknya Moms mengetahui penyebab sakit maag pada anak dan cara untuk mengatasi kondisi tersebut.
Sakit Maag pada Anak, Ini Penyebabnya
Foto: parenting.firstcry
Maag atau yang disebut gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori).
Pada orang dewasa, maag bisa dipicu karena tingkat stres yang tinggi bisa disebabkan oleh pekerjaan menumpuk dan tubuh yang kelelahan.
Sedangkan pada anak-anak, infeksi bakteri ini terjadi karena penularan melalui makanan, minuman, dan dipicu oleh lingkungan yang tidak bersih.
Penularan infeksi bakteri tersebut ternyata juga bisa terjadi karena kontak langsung dengan orang yang sudah terkontaminasi.
Infeksi H. pylori yang menyerang saat anak-anak umumnya dapat sembuh. Namun ternyata, risiko terkena penyakit yang lebih parah juga dapat terjadi, yaitu radang selaput lambung, tukak lambung, bahkan kanker perut di kemudian hari.
Untuk itu, ketika anak terserang maag, maka sebaiknya pola makan dan gaya hidup harus benar-benar dijaga.
Baca Juga : Mengenal Dispepsia, Penyakit yang Sering Disebut Sakit Maag
Jika anak mengalami keluhan sakit perut yang bertambah malahan ketika ia sudah makan, maka Moms perlu berhati-hati karena bisa menjadi gejala awal maag pada anak.
Rasa sakit itu terletak di antara tulang dada dan pusar anak. Dikutip dari verywellhealth.com, ada gejala lainnya maag pada anak yang perlu diketahui, yaitu sebagai berikut:
- Mual dan muntah;
- Nyeri dada;
- Kehilangan selera makan;
- Sering bersendawa atau cegukan;
- Penurunan berat badan;
- Feses tampak berwarna hitam saat Si Kecil buang air besar.
Beberapa gejala di atas dapat mengindikasikan Si Kecil terkena sakit maag. Tentunya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, Moms harus segera membawa anak ke dokter.
Diagnosis dokter biasanya akan terlihat dari hasil beberapa tes seperti tes darah, tes tinja, dan juga melalui tes jaringan.
Kondisi ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman, untuk itu selalu dampingi Si Kecil saat melakukan berbagai rangkaian tes tersebut, ya, Moms.
Penanganan Sakit Maag pada Anak
Foto: mydr
Penanganan sakit maag pada anak ditentukan oleh seberapa parah penyakit tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan, umumnya dokter akan mengobati infeksi H. pylori menggunakan antibiotik.
Selain itu, dokter dapat memberikan obat untuk menekan produksi asam lambung berlebih. Namun, apabila kondisi anak sudah cukup parah hingga mengalami pendarahan pada lambung, maka sebaiknya anak mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Perawatan di rumah juga perlu Moms lakukan agar maag pada anak tidak kambuh lagi. Selain memberikan obat yang dianjurkan dokter, Moms harus mengatur jadwal makan anak secara teratur.
Jangan biarkan perut anak kosong dalam waktu yang lama. Caranya bisa makan sebanyak lima atau enam kali dalam porsi yang kecil setiap harinya.
Pastikan juga anak mengonsumsi makanan yang bergizi dan tidak mengandung minyak atau asam berlebih. Selain itu, jaga aktivitas anak agar ia tidak terlalu lelah dan memiliki waktu tidur yang cukup.
Itulah penanganan yang bisa dilakukan saat anak terserang maag. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan. Hal ini untuk mencegah infeksi bakteri H. pylori yang bisa terdapat di mana saja.
Baca Juga : Makanan yang Bisa Meredakan Asam Lambung pada Anak
(DG/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.