25 Juli 2024

20 Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Kenyang dan Ibu Nyaman

Posisi menyusui yang benar juga mencegah puting lecet

Bagi Moms yang baru melahirkan dan sedang menyusui, penting untuk tahu cara menyusui yang benar demi kenyamaman Moms dan Si Kecil.

Aktivitas menyusui meskipun terlihat begitu alami dan mudah, sebenarnya merupakan hal yang sulit untuk dilakukan para ibu baru dan bayi.

Walaupun pertama kali menyusui terasa begitu tidak nyaman, banyak yang bisa dipelajari.

Tidak perlu langsung berkecil hati, Moms, kita bisa mempraktikkan beberapa cara menyusu bayi yang benar seperti di bawah ini.

Baca Juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Cara Menyusui yang Benar

Ibu Menyusui Bayi
Foto: Ibu Menyusui Bayi (Orami Photo Stocks)

Cara menyusui yang benar dapat dimulai dengan menempatkan posisi kita dan Si Kecil dengan pas.

Posisi menyusui seperti di bawah ini bisa membantu proses menyusui menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Bukan hanya bagi Moms, tetapi juga bagi Si Kecil. Berikut cara menyusui yang benar.

1. Tempelkan Bayi di Payudara dengan Tepat

Hal pertama yang harus Moms lakukan sebagai cara menyusui yang benar adalah menempatkan bayi pada posisi yang tepat, lalu dekatkan pada payudara Moms.

Penting bagi Moms untuk mengetahui cara menempelkan bayi yang tepat.

Karena tempelan yang tidak tepat adalah penyebab paling umum dari menyusui yang tidak nyaman.

Mulut bayi harus ditutupi dengan puting dan payudara Moms, sehingga mulut, lidah, dan bibir bayi bisa mengisap ASI agar keluar dengan tepat.

Mengisap puting susu saja tidak hanya membuat bayi kelaparan karena kelenjar yang mengeluarkan susu tidak akan tertekan, tetapi juga bisa membuat puting susu sakit dan pecah-pecah.

Studi di Journal of Pharmacopuncture menyebutkan, sebesar 80–90% ibu menyusui pernah mengalaminya.

Sementara itu menurut studi di Journal of Human Lactation, puting yang sakit dan pecah-pecah yang sering terjadi pada ibu menyusui dapat menjadi hambatan untuk mencapai keberhasilan menyusui.

Umumnya, hal ini dapat dicegah atau diobati dengan penggunaan salep atau krim khusus payudara.

Bisa juga diatasi dengan kompres air hangat dan menerapkan obat herbal seperti aloe vera gel.

Baca Juga: Cara Mengatasi Puting Lecet Supaya Bisa Tetap Menyusui

2. Pegang Bayi Menghadap Payudara dan Sejajarkan Kepala dengan Tubuhnya

Ilustrasi Menyusui
Foto: Ilustrasi Menyusui (Babycenter.com)

Pegang bayi menghadap payudara Moms, dengan bagian depan tubuhnya menghadap kita juga, jadi perut bayi menempel ke perut Moms.

Kepalanya harus sejajar dengan seluruh tubuhnya, tidak menoleh, untuk membuat bayi menelan lebih mudah.

Cara menyusui yang benar ini terlihat mudah, namun perlu berhati-hati.

ASI sendiri mengandung hingga 400 nutrisi sempurna guna memenuhi kebutuhan bayi.

Seiring dengan pertumbuhan Si Kecil, kandungan nutrisi yang ada di dalam ASI akan menyesuaikan kebutuhan bayi.

Oleh karena itu, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan sangat bermanfaat dalam menekan risiko sakit seperti radang paru-paru (pneumonia), infeksi telinga, radang pencernaan (gastroenteritis), sekaligus mampu meningkatkan kecerdasan si kecil.

3. Gelitik Bibir Bayi dengan Puting agar Mulutnya Membuka

Cara menyusui yang benar selanjutnya dengan gelitik bibir bayi dengan puting.

Teknik ini untuk mendorong bayi membuka sangat lebar mulutnya, seperti menguap.

Jika mulut bayi Moms tidak dapat membuka, coba peras beberapa kolostrum, dan kemudian susui ke bibir bayi

Agar Moms tidak kagok, sebaiknya mulai menyusui bayi sejak Si Kecil lahir atau saat Moms masih di rumah sakit segera setelah anak keluar, terutama dengan perawat atau konsultan laktasi di dekat kita.

Walaupun Si Kecil secara alami tahu bagaimana cara menyusui yang benar, membuat bibir bayi dan puting Moms di tempat yang tepat tidak mudah.

Puting Moms mungkin akan tergelincir dari bibir bayi, dan akhirnya menjadi penyebab bayi menangis.

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

4. Jangan Biarkan Bayi Berpaling

Bayi Menangis Saat Menyusui
Foto: Bayi Menangis Saat Menyusui (Orami Photo Stocks)

Jika bayi Moms memalingkan mukanya, usap lembut pipi di sisi terdekat kita. Refleks rooting akan membuat bayi memutar kepalanya ke arah payudara Moms.

Mengutip University of Rochester Medical Center, bayi baru lahir mungkin mengandalkan refleks rooting selama beberapa bulan pertama.

Setelah itu, sebagian besar bayi baru lahir akan menoleh secara alami dan dapat menggerakkan kepalanya ke posisi sebagai cara menyusui yang benar.

Pada usia 4 bulan, rooting biasanya merupakan tindakan sukarela daripada refleks.

5. Biarkan Bayi Mengambil Inisiatif Menghisap ke Payudara

Bawa bayi maju ke arah payudara Moms begitu mulutnya terbuka lebar.

Jangan membungkuk dan mendorong payudara kita ke mulut bayi, biarkan bayi Moms yang mengambil inisiatif sendiri.

Pegang payudara kita sampai bayi memegang erat-erat dan mengikuti cara menyusui yang benar.

Moms bisa menambahkan sandaran bantal untuk membuat kepalanya nyaman ketika menyusu.

Pastikan bayi dalam posisi nyaman. Apa pun posisi ia saat ini, bayi harus stabil.

Perhatikan kepala, leher, dan tulang punggungnya tidak boleh terpelintir.

Baca Juga: 21 Buah Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui, Tinggi Nutrisi!

6. Perhatikan Posisi Akhirnya

Posisi Menyusui
Foto: Posisi Menyusui (Orami Photo Stocks)

Perhatikan bahwa cara menyusui bayi sudah benar atau belum.

Moms akan tahu bahwa Si Kecil memiliki kait yang tepat ketika dagu bayi dan ujung hidungnya menyentuh payudara Moms.

Bibir bayi akan melebar ke luar, seperti bibir ikan, bukan dimasukkan ke dalam.

Pastikan Si Kecil tidak mengisap bibir bawahnya sendiri atau lidah.

Moms bisa melakukannya dengan menarik bibir bawahnya ke bawah saat menyusui.

Bayi baru lahir harus disusui setidaknya setiap 2 hingga 3 jam dan menyusui selama 10 hingga 15 menit di setiap sisi.

Rata-rata 20 hingga 30 menit setiap menyusui membantu memastikan bahwa bayi mendapatkan ASI yang cukup.

7. Perhatikan Cara Mengisap

Moms harus perhatikan cara menyusui yang benar dari sisi Si Kecil.

Apakah ia mengekstraksi kolostrum atau ASI dari payudara kita, bukan hanya mengisap atau mengencangkan puting susu saja.

Jika ikuti cara menyusui yang benar, Moms akan melihat pola napas menelan yang kuat.

Moms juga akan melihat gerakan ritmis di pipi, rahang, dan telinga bayi.

Begitu ASI sudah masuk, dengarkan suara menelan Si Kecil untuk memastikan bahwa bayi telah menyusu dengan benar.

8. Lepaskan Perlekatan Jika Terasa Nyeri

Memangku Bayi Setelah Menyusui
Foto: Memangku Bayi Setelah Menyusui (Orami Photo Stocks)

Cara menyusui bayi yang benar satu ini juga tak kalah penting.

Saat Si Kecil menyusu tanpa muncul rasa nyeri pada payudara Moms, itu juga pertanda perlekatan sudah tepat.

Namun, jika Moms merasa nyeri, lepaskan perlekatan dengan memasukkan jari kelingking ke arah gusi Si Kecil dan puting payudara Moms.

Kemudian coba kembali untuk melakukan perlekatan yang lebih baik. Setelah perlekatan sudah tepat, cara menyusui bayi yang benar akan membuat ia nyaman.

Jadi, semakin Moms mengetahui cara menyusui yang benar, tanda bahwa Si Kecil sudah mendapatkan cukup ASI, dan kapan Si Kecil sudah kenyang, Moms akan semakin percaya diri untuk menyusui.

Setelah Moms melewati masa trial and error untuk mendapatkan cara menyusui yang benar, menyusui anak akan menjadi tugas Moms yang paling membanggakan dan penuh rasa bahagia.

Bukan hanya itu saja, menyusui juga memberikan banyak manfaat bagi bayi, yaitu memberikan awal untuk masa depan yang sehat.

Tidak tanggung-tanggung, studi di Journal of Pediatrics Clinics of North America memaparkan sejumlah manfaat menyusui bagi seorang ibu, yang meliputi:

  • Mengurangi perdarahan ibu setelah melahirkan.
  • Memfasilitasi perubahan metabolisme yang positif.
  • Membantu penurunan berat badan pasca melahirkan.
  • Mengurangi stres.
  • Menunda ovulasi.
  • Mengurangi risiko diabetes tipe 2.
  • Mengurangi risiko kardiovaskular.
  • Mengurangi risiko kanker payudara.
  • Mengurangi risiko kanker ovarium.

Baca Juga: 20 Cara Diet untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Sehat

9. Mengosongkan Satu Payudara Sebelum Menggantinya dengan yang Lain

Kuras satu payudara sepenuhnya. Idealnya, setidaknya satu payudara harus dikosongkan dengan baik setiap menyusui.

Cara menyusui yang benar ini lebih penting daripada memastikan bayi menyusu dari kedua payudara, karena susu terakhir yang dikonsumsi bayi lebih kaya lemak dan kalori.

Jadi, jangan lepaskan bayi dari payudara seenaknya ya, Moms.

Tunggu sampai bayi tampak siap untuk berhenti menyusui, lalu tawarkan payudara satunya, tetapi jangan dipaksa.

Jika bayi mengosongkan satu payudara dan tidak menginginkannya lagi, mulailah menyusui dengan payudara lainnya di waktu menyusui selanjutnya.


10. Mengganti Sisi Payudara

Menyusu dari Payudara Bergantian
Foto: Menyusu dari Payudara Bergantian (Pexels.com/Mart Production)

Cara menyusui bayi yang benar agar tidak muntah adalah dengan mengganti sisi payudara beberapa kali selama menyusui.

Ketika Moms menerapkan cara menyusui yang benar ini, lakukan secara bertahap.

Susui beberapa menit pada satu payudara, berpindah ke payudara lainnya selama beberapa menit.

Kemudian kembali ke payudara pertama lagi, dan begitu seterusnya.

Jika Moms menyusui hanya dari satu payudara karena payudara yang lain perlu diistirahatkan, Moms harus terus memompa atau memerah ASI agar tetap menghasilkan ASI.

Pasokan ASI akan turun di payudara itu jika tidak mendapat stimulasi yang teratur.

11. Perhatikan Lama Waktu Bayi Menyusui

Langkah selanjutnya dalam cara menyusui yang benar dengan memperhatikan lama waktu menyusui.

Meskipun Moms mungkin pernah mendengar bahwa pemberian ASI yang singkat akan mencegah rasa sakit dan pecah-pecah, hal ini sebenarnya terjadi karena posisi menyusui yang tidak tepat.

Mengutip Kids Health, cara menyusui yang benar biasanya berlangsung 20 hingga 30 menit.

Namun, perlu diingat, ini adalah waktu rata-rata. Bisa lebih lama atau lebih sebentar.

Jadi, daripada menetapkan batas waktu setiap menyusui bayi, biarkan Si Kecil menyusu hingga mendekati kenyang.

Setelah bayi selesai di satu sisi, cobalah sendawakan sebelum berganti payudara.

Terkadang, gerakan saja sudah cukup untuk menyebabkan bayi bersendawa.

Jika bayi muntah setelah minum ASI, cobalah sendawakan lebih sering.

Meskipun normal bagi bayi untuk "meludah" sedikit setelah makan atau saat bersendawa, jangan sampai mengeluarkan ASI-nya lagi.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Jenis Baju Menyusui, Bantu Proses MengASIhi!

12. Tunggu Sinyal dari Bayi

Bantal Menyusui
Foto: Bantal Menyusui (Orami Photo Stocks)

Salah satu cara menyusui yang benar adalah dengan menunggu bayi memberi isyarat bahwa dia sudah selesai.

Akhiri menyusui dengan menunggu bayi melepaskan puting susu.

Jika bayi tidak melakukannya, Moms akan tahu untuk mengakhiri menyusui ketika pola mengisap anak mulai melambat menjadi sekitar empat mengisap per satu kali menelan.

Sering kali, bayi akan tertidur di ujung payudara dan terbangun untuk menyusui dari yang kedua atau tidur sampai menyusui berikutnya.

Sekali lagi, lepas kancing, tekan payudara mendekat ke mulut bayi atau dengan hati-hati memasukkan jari yang bersih ke sudut mulut bayi.

Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Tidak Muntah

Muntah mungkin merupakan salah satu hal yang akan terjadi saat bayi menyusui.

Nah, untuk satu hal ini, Moms perlu mencegahnya agar anak tidak muntah.

Berikut cara menyusui yang benar agar tidak muntah, dicoba ya.

13. Jangan Menyusui sambil Tidur

Menyusui Bayi Sambil Tidur
Foto: Menyusui Bayi Sambil Tidur (Freepik.com/freepik)

Mengurus Si Kecil memang tugas yang cukup menantang dan menguras banyak tenaga serta pikiran orang tua.

Moms yang kelelahan terkadang memilih menyusui sambil merebahkan dirinya menyamping, sedangkan bayi menyusu sambil berbaring.

Hal ini justru akan membuat ASI masuk ke saluran pernapasan bagian atas, karena saluran pernapasan atas, mulut, dan tenggorokan saling bersambungan.

Menyusui sambil tidur dapat memicu terjadinya muntah pada bayi melalui hidung.

Jadi, cara menyusui yang benar tanpa muntah, yaitu sebaiknya dilakukan dengan posisi duduk.

Baca Juga: Penjelasan Dokter tentang Bayi Susah Tidur dan Menyusu Terus

14. Mengatur Frekuensi Menyusui agar Bayi Tidak Kekenyangan

Sering kali bayi sudah merasa kekenyangan saat menyusui. Namun, karena belum bisa berbicara dan Moms terus menyusuinya.

Akibatnya saat bayi kekenyangan dan perutnya penuh oleh ASI, ia akan mengalami gumoh.

Nah, cara menyusui bayi yang benar tanpa muntah yakni dengan mengatur frekuensi menyusui.

Frekuensi menyusui yang sering dan sedikit-sedikit lebih baik daripada jarang tapi jumlah ASI yang diminum bayi banyak.

Hal ini untuk memngurangi penuhnya lambung bayi saat meminum ASI.

15. Sendawakan Bayi

Bayi Sendawa
Foto: Bayi Sendawa (Orami Photo Stocks)

Saat bayi menyusu udara mungkin akan masuk ke dalam pencernaan ketika ia mengisap ASI.

Udara yang masuk akan menyebabkan tekanan di dalam perut dan membuat bayi muntah setelah minum ASI.

Untuk mencegah agar bayi tidak muntah saat menyusui, usahakan selalu menyendawakan bayi setelah menyusu maupun di tengah-tengah waktu menyusui agar kelebihan udara dalam perut bisa keluar.

Baca Juga: 10 Tips Meningkatkan Kualitas Tidur Bayi dan Jam Tidur yang Ideal

16. Hindari Penggunaan Popok yang Sempit

Cara menyusui yang benar tanpa muntah juga diperhatikan dari popok yang ia kenakan, lho.

Si Kecil bisa mengalami tekanan pada perutnya jika popok bayi yang ia pakai terlalu sempit.

Oleh karena itu, jangan memakaikan popok yang terlalu sempit pada bayi agar pada saat disusui, tetap ada ruang di perut untuk ASI yang masuk.

Segera ganti apabila popok Si Kecil sudah penuh ya, Moms.

Tanda-tandanya adalah ia mudah menangis, rewel, ataupun menolak untuk menyusu.

Perasaan tidak nyaman karena popok penuh juga bisa menjadi kesulitan Si Kecil menyusu dengan nyaman.


17. Perhatikan Tanda Bayi Kenyang Seperti Menghindari Puting

Menyusui Langsung
Foto: Menyusui Langsung (Orami Photo Stocks)

Setelah beberapa kali menyusui bayi, orang tua akan terbiasa dan mengetahui kapan kira-kira bayi merasa kenyang.

Cara menyusui yang benar adalah dengan tidak memaksakan Si Kecil menyusu terlalu sering.

Termasuk saat bayi memperlihatkan reaksi penolakan setelah beberapa saat menyusu seperti menghindari puting, itu pertanda bayi sudah merasa kenyang.

Jangan membuat perut bayi terlalu penuh agar tidak terjadi gumoh atau muntahan yang keluar.

Baca Juga: 10 Cara Membersihkan Puting Payudara saat Hamil dan Menyusui

18. Mengatur Posisi Nyaman

Cara menyusui yang benar satu ini juga tak boleh Moms lupakan.

Mengatur posisi nyaman saat menyusui adalah kunci keberhasilannya.

Tenangkan diri dalam posisi yang nyaman untuk Moms dan bayi.

Pilihkan tempat menyusu yang nyaman, misalnya menyusui di sofa, kursi atau di tempat tidur, baik disandarkan atau berbaring.

Jika Moms menyusu sambil duduk, tambah bantal di pangkuan untuk membantu tubuh bayi lebih tinggi dan mencegah bayi tersedak.

Sangga juga lengan Moms agar tidak pegal, karena mencoba menopang bayi sendiri dapat menyebabkan kram dan nyeri lengan.

19. Posisikan Bayi yang Benar agar Bayi Nyaman Bernapas

Selama menyusui, kemungkinan besar bayi akan menemukan posisi yang terbaik untuknya.

Perhatikan cara menyusui bayi yang benar agar ia tidak mudah muntah setelah menyusui.

Setiap bayi memiliki cara berbeda, tetapi ada beberapa pedoman umum yang dapat Moms gunakan untuk menemukan posisi yang cocok untuk buah hati, antara lain:

  • Bayi harus diposisikan mulutnya sejajar dengan puting susu.
  • Bayi seharusnya tidak perlu banyak menoleh.
  • Kepala bayi harus sedikit dimiringkan ke belakang.
  • Jika memungkinkan, mulutnya mereka harus menempel di seluruh areola, bukan hanya pada puting.
  • Dagu harus tepat di atas payudara sehingga hidung tampak jelas.

Hal yang terpenting dalam cara menyusui bayi yang benar adalah dengan tidak memaksakan pedoman ini terpenuhi.

Si Kecil mungkin lebih menyukai posisi yang sedikit berbeda. Biarkan saja hal itu terjadi secara alami.

Moms cukup memastikan bahwa bayi nyaman dan dapat bernapas saat menyusu.

20. Jangan Terburu-buru

Menyusui dengan tidak terburu-buru adalah penting untuk menghindari bayi muntah. Saat bayi menyusui terlalu cepat, mereka cenderung menelan udara bersama dengan ASI.

Udara yang tertelan ini dapat menyebabkan gas dalam perut bayi, yang kemudian menyebabkan bayi merasa tidak nyaman dan muntah.

Oleh karena itu, biarkan bayi menyusu dengan ritme yang lambat dan tenang, memastikan mereka dapat menelan ASI dengan nyaman tanpa banyak udara.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Bra Menyusui dan Tips Memilihnya

Kesalahan dalam Menyusui

Menyusui Sambil Duduk
Foto: Menyusui Sambil Duduk (Orami Photo Stocks)

Berikut adalah beberapa kesalahan dalam menyusui yang dapat membuat bayi tidak nyaman.

  1. Menunggu payudara terasa penuh sebelum menyusui/memerah ASI.
  2. Pelekatan yang belum sempurna.
  3. Tidak menyusui saat malam hari.
  4. Membiarkan bayi terlalu lama menyusu pada satu payudara.
  5. Tidak memerhatikan posisi bayi saat menyusui.
  6. Menggunakan empeng atau dot terlalu dini.
  7. Tidak memerhatikan kesehatan ibu, seperti makanan yang dikonsumsi dan kelelahan.

Kesalahan-kesalahan tersebut dapat mengganggu kelancaran proses menyusui dan bahkan membahayakan bayi.

Misalnya, menunggu payudara terasa penuh sebelum menyusui dapat membuat produksi ASI menurun dan bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Masalah Umum yang Terjadi saat Menyusui

Ilustrasi Menyusui
Foto: Ilustrasi Menyusui (Orami Photo Stock)

Banyak ibu mengalami berbagai masalah saat menyusui, baik pada awal maupun selama periode menyusui meskipun telah mengetahui cara menyusui yang benar.

Berikut beberapa masalah umum yang sering dihadapi:

  • Puting Lecet dan Nyeri

Puting lecet saat menyusui sering terjadi pada tahap awal akibat posisi pelekatan yang kurang tepat. Ini bisa menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang cukup signifikan bagi ibu.

  • Mastitis

Infeksi pada jaringan payudara yang menyebabkan nyeri, kemerahan, dan demam. Hal ini biasanya terjadi ketika saluran susu tersumbat atau ASI tidak sepenuhnya dikosongkan dari payudara.

  • Produksi ASI Rendah

Beberapa ibu mungkin mengalami produksi ASI yang rendah, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, nutrisi yang buruk, atau masalah hormon.

  • Pembengkakan Payudara

Payudara yang terlalu penuh dengan ASI bisa menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kesulitan bagi bayi untuk menyusui dengan efektif.

Itu dia Moms beberapa cara menyusui yang benar agar Si Kecil tidak muntah serta kesalahan dalam menyusui.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Si Kecil akan mendapatkan ASI yang ia butuhkan. Tetap semangat mengASIhi ya, Moms!

  • https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02630
  • https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-often.html#:~:text=How%20Long%20Does%20Nursing%20Take,10%20minutes%20on%20each%20side.
  • https://www.parents.com/baby/breastfeeding/basics/nursing-101-all-about-breastfeeding/
  • https://www.whattoexpect.com/first-year/breastfeeding/basics/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0031395512001575?via%3Dihub
  • https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/089033449901500210

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.