17 Desember 2024

Mual saat Menyusui Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Simak cara mengatasinya agar menyusui tetap nyaman

Mual saat menyusui bayi adalah hal yang cukup wajar dan sering dialami oleh sebagian Moms, terutama yang baru pertama kali melahirkan.

Meski lebih sering dikaitkan dengan kehamilan, beberapa Moms tetap merasakan mual berkelanjutan saat menyusui.

Nyatanya, kondisi ini berkaitan erat dengan proses laktasi, meskipun tidak seintens atau sesering morning sickness saat hamil.

Selain menghadapi tantangan menyusui, mual yang muncul terkadang membuat Moms khawatir, bahkan bertanya-tanya apakah ini tanda morning sickness atau justru tanda hamil lagi.

Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, simak penjelasan lengkap tentang penyebab dan cara mengatasi mual saat menyusui agar Moms tetap nyaman mendukung tumbuh kembang Si Kecil!

Baca Juga: Bentuk Dukungan Suami untuk Ibu Menyusui yang Dapat Diberikan

Alasan Moms Mual Saat Menyusui Bayi

Ada beberapa hal dikutip dari Mom Junction yang dapat menjadi alasan atau kemungkinan Moms mual saat menyusui bayi. Apa saja? Cari tahu penjelasannya berikut ini.

1. Pelepasan Hormon Oksitosin

Ilustrasi Mual saat Menyusui
Foto: Ilustrasi Mual saat Menyusui (Shutterstock.com)

Penyebab mual saat menyusui bayi yang pertama adalah karena pelepasan hormon oksitoksin. Mual atau nausea saat menyusui umumnya muncul pada minggu-minggu awal setelah kelahiran bayi.

Susan Guest, konsultan laktasi dari Mount Sinai Hospital di Toronto, menyatakan dalam Todays Parent bahwa pelepasan hormon oksitosin selama let-down ASI merupakan salah satu penyebab utamanya.

Hormon oksitosin adalah hormon yang sama yang berhubungan dengan pencernaan.

Sering kali, mual yang disebabkan oleh pelepasan oksitosin menghilang setelah sekitar delapan minggu pasca persalinan.

Jika merasakan mual setelah periode delapan minggu ini, Moms perlu mencurigai penyebab yang lainnya.

2. Periode Growth Spurt Bayi

Periode Growth Spurt Bayi
Foto: Periode Growth Spurt Bayi (Lansinoh.com)

Selama minggu-minggu awal kehidupan, bayi menyusu lebih banyak dan lebih sering. Hal ini disebut growth spurt.

Ini akan menyebabkan lonjakan kadar hormon oksitosin.

Peningkatan hormon yang terjadi terus menerus inilah yang kemudian meningkatkan kemungkinan Moms merasakan mual saat menyusui.

3. Kekurangan Zat Besi

Ilustrasi Mual saat Menyusui
Foto: Ilustrasi Mual saat Menyusui (Simplemost.com)

Nah, faktor mual saat menyusui bayi selanjutnya adalah kemungkinan Moms mengalami kekurangan zat besi. Ya, beberapa Moms mungkin cenderung kekurangan kadar zat besi dalam tubuhnya.

Dalam kasus lain, proses persalinan mungkin menyebabkan kehilangan banyak darah dari tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan kadar zat besi yang ada di dalam tubuh terkuras dan menyebabkan pusing serta mual.

Baca Juga: Puting Rata, Bolehkah Pakai Penyambung ASI saat Menyusui?

4. Butuh Ekstra Kalori

Ilustrasi Ibu sedang Makan
Foto: Ilustrasi Ibu sedang Makan (Videoblocks.com)

Tubuh Moms mungkin membutuhkan ekstra kalori untuk mempertahankan fungsinya pada tingkat optimal saat menyusui.

Sebab, tubuh memiliki tanggung jawab untuk memproduksi ASI.

Ini berarti bahwa setiap kekurangan asupan penting untuk tubuh akan terlihat jelas pada tubuh Moms, bukan ASI yang diproduksi.

5. Rendahnya Kadar Gula dan Tekanan Darah

Rendahnya Kadar Gula dan Tekanan Darah
Foto: Rendahnya Kadar Gula dan Tekanan Darah (Harvard.health.edu)

Jika Moms tidak makan tepat waktu selama menyusui, kadar gula darah akan turun secara drastis.

Hal ini bisa menyebabkan Moms merasa mual.

Bukan hanya kadar gula darah, tekanan darah yang rendah pada ibu menyusui juga dapat menyebabkan timbulnya perasaan mual saat menyusui.

6. Post-Partum Depression

Ilustrasi Ibu Mengalami Post-Partum Depression
Foto: Ilustrasi Ibu Mengalami Post-Partum Depression (Flo.health)

Dalam kasus-kasus tertentu, dokter merekomendasikan penggunaan antidepresan yang aman untuk mengatasi depresi pasca persalinan.

Sayangnya, anti-depresan memiliki efek samping yang menyebabkan pusing dan mual, tidak terkecuali saat Moms menyusui.

7. Dehidrasi

Ilustrasi Ibu sedang Minum
Foto: Ilustrasi Ibu sedang Minum (Foxnews.com)

Tanpa disadari ternyata dehidrasi juga dapat menyebabkan mual saat menyusui bayi, lho Moms.

Beberapa Moms menemukan bahwa minum sekitar tiga gelas air sebelum menyusui dapat membantu mengurangi mual.

8. Pemulihan Setelah Melahirkan

Ilustrasi Ibu dan Anak (Sheknows.com)
Foto: Ilustrasi Ibu dan Anak (Sheknows.com)

Hamil dan melahirkan menuntut berbagai perubahan fisik dan hormon. Proses pemulihan ini mungkin tidak mudah bagi beberapa Moms.

Tubuh mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk kembali normal.

Hal ini tidak jarang membuat Moms mengalami insomnia dan kelelahan yang bisa menjadi akibat dari mual saat menyusui bayi.

9. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih
Foto: Infeksi Saluran Kemih (Affiliatedurologist.com)

Banyak wanita yang setelah melahirkan cenderung mengembangkan berbagai infeksi saluran kemih.

Meskipun ISK membuat Moms merasa seperti terbakar dan kesakitan saat buang air kecil, tidak jarang kehadirannya membuat Moms juga merasakan mual saat menyusui bayi.


10. Kemungkinan Kehamilan

Perut Ibu Hamil
Foto: Perut Ibu Hamil (Womenshealth.gov)

Sebagian besar gejala mual saat menyusui bayi akan menghilang dalam hitungan 8 minggu atau lebih setelah melahirkan.

Tetapi jika sudah berbulan-bulan sejak Si Kecil lahir dan Moms kembali merasakan mual saat menyusui, maka kemungkinan penyebabnya adalah kehamilan.

Untuk memastikannya Moms bisa segera melakukan tes kehamilan atau berkonsultasi dengan dokter.

Ada banyak penyebab mual saat menyusui.

Jika setelah Moms membaca artikel ini sudah mengetahui apa yang menyebabkan Moms mual saat menyusui, segera temukan cara yang tepat untuk mengatasinya ya, Moms!

Baca Juga: Penyebab Sakit Punggung saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Mual Saat Menyusui

Teh Jahe
Foto: Teh Jahe (Freepik.com/jcomp)

Jika Moms merasa mual saat menyusui, jangan khawatir! Ada beberapa cara yang bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman tersebut.

Berikut tips sederhana yang dapat Moms coba melansir dari Todays Parent:

1. Konsumsi Makanan Ringan Secara Teratur

Makanlah camilan kecil setiap 1–2 jam, seperti biskuit gandum atau roti panggang dengan keju. Pilih makanan yang kaya karbohidrat dan protein untuk membantu meredakan mual.

2. Minuman Dingin dan Es Batu

Minuman dingin, es batu, atau es krim stik dapat mengurangi rasa pahit atau logam di mulut yang sering muncul saat mual.

3. Pisahkan Waktu Makan dan Minum

Hindari minum saat makan untuk mengurangi rasa penuh yang dapat menyebabkan kembung, refluks asam, dan mual. Tunggu 20–30 menit setelah makan camilan sebelum minum air, teh, atau jus.

4. Atur Waktu Makan Sesuai Kebutuhan

Beberapa Moms merasa lebih nyaman makan sebelum menyusui, sementara yang lain memilih makan setelahnya.

Moms juga bisa mencoba mengemil roti atau biskuit saat si kecil sedang menyusu untuk membantu meredakan mual.

5. Minum Teh Jahe

Mengutip dari Jurnal Profesi Bidan Indonesia salah satu manfaat teh jahe dikenal mampu meredakan mual saat menyusui bayi sekaligus meningkatkan produksi ASI, sehingga memberikan manfaat ganda untuk Moms yang menyusui.

Apakah Perlu ke Dokter?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Mual saat menyusui umumnya dapat diatasi dengan perubahan pola makan dan kebiasaan sehari-hari.

Namun, ada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian medis. Moms sebaiknya segera konsultasi ke dokter jika mengalami hal berikut:

Mual Berkepanjangan atau Parah

Jika mual tidak kunjung reda atau semakin memburuk meskipun sudah mencoba berbagai cara, ini bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan yang perlu ditangani.

Disertai Muntah yang Sering

Muntah terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan kekurangan nutrisi yang penting bagi Moms dan bayi.

Penurunan Berat Badan yang Signifikan

Jika mual mengganggu asupan makanan hingga berat badan Moms menurun drastis, penting untuk segera memeriksakan diri.

Tanda-tanda Masalah Pencernaan

Gejala seperti nyeri perut, kembung berlebih, atau sensasi terbakar di dada (refluks asam) bisa menjadi indikator masalah kesehatan lain.

Kecurigaan Kehamilan Baru

Jika mual disertai dengan tanda-tanda kehamilan seperti menstruasi terlambat atau payudara yang lebih sensitif, Moms mungkin perlu melakukan tes kehamilan.

Nah, meski sudah mencoba untuk menghilangkan rasa mual saat menyusui bayi, hal paling penting yang harus Moms lakukan adalah dengan minum air putih yang cukup!

Jika rasa mual masih berlanjut meski sudah dilakukan berbagai cara, segeralah untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau konselor laktasi.

Nah, bagaimana penjelasan mengenai rasa mual saat menyusui bayi nih Moms? Jika Moms masih memiliki pertanyaan terkait topik ini, jangan sungkan untuk menuliskannya di kolom komentar ya!

  • https://www.momjunction.com/articles/nausea-while-breastfeeding_00361823/
  • https://www.pbijournal.org/index.php/pbi/article/view/70
  • https://www.todaysparent.com/baby/breastfeeding/what-causes-nausea-while-breastfeeding-and-how-to-treat-it/
  • https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nausea-bf

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.