Antibiotik Clindamycin: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya
Clindamycin termasuk salah satu obat untuk membantu mengobati infeksi bakteri.
Obat ini diberikan atas resep dokter dan bisa ditebus melalui apotek atau klinik.
Yuk, kenali dosis dan manfaat lain dari Clindamycin untuk orang dewasa atau anak-anak.
Berikut ini ulasan selengkapnya!
Baca Juga: Ketahui Dexaharsen, Obat untuk Redakan Peradangan dan Alergi di Tubuh
Apa Itu Clindamycin?
Clindamycin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.
Beberapa infeksi bakteri yang termasuk, yakni:
- Infeksi paru-paru
- Peradangan kulit
- Infeksi darah
- Infeksi organ reproduksi wanita
Jenis obat Clindamycin ini termasuk dalam kelas obat yang disebut antibiotik linkomisin.
National Center of Biological Technology Information menjelaskan Clindamycin bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri.
Antibiotik seperti Clindamycin tidak bekerja saat mengalami pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.
Jika menggunakan antibiotik yang tidak sesuai dapat membuat tubuh kebal terhadap kandungan antibiotik.
Jadi, perlu diperhatikan dengan baik saat mengonsumsi antibiotik yang ingin digunakan.
Manfaat Obat Clindamycin
Clindamycin adalah antibiotik yang bantu melawan bakteri di dalam tubuh dan menghentikannya untuk berkembang biak.
Ada beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari menggunakan obat antibakteri ini, meliputi:
1. Atasi Jerawat di Wajah
Biasanya, obat ini digunakan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri, misalnya jerawat pada kulit.
Jerawat adalah gangguan yang paling umum terjadi di kulit wajah.
Clindamycin untuk jerawat terbukti manfaatnya dari beberapa studi dan penelitian.
International Journal of Dermatology menjelaskan 1% Clindamycin terbukti mampu mengurangi pembengkakan karena jerawat dengan pemakaian 2 kali sehari selama 8 minggu.
Studi lainnya menemukan bahwa menggunakan kombinasi Clindamycin dan Tretinoin (retinoid) selama 12 minggu membantu mengurangi munculnya jerawat dengan efek samping minimal.
2. Mencegah Endokarditis
Fakta lain, manfaat dari obat clindamycin adalah mampu untuk menjaga fungsi kesehatan jantung.
Hal ini terlihat dari dokter gigi yang juga menggunakan clindamycin sebagai pengobatan pencegahan untuk endokarditis.
Endokarditis adalah infeksi pada lapisan jantung yang dapat terjadi setelah prosedur gigi pada orang yang berisiko.
Dengan ini, obat ini bisa menekan beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat prosedur gigi, khususnya pada fungsi jantung.
Kesehatan gigi yang buruk bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri dalam aliran darah, yang dapat mempengaruhi katup jantung.
3. Mengobati Toksoplamosis
Toksoplasmosis adalah penyakit akibat infeksi parasit Toxoplasma gondii, salah satu parasit paling umum di dunia.
Infeksi biasanya terjadi dengan beberapa kondisi, ini meliputi:
- Makan daging yang terkontaminasi kurang matang
- Paparan dari kotoran kucing yang terinfeksi
- Penularan dari ibu ke anak selama kehamilan
Clindamycin bisa menjadi salah satu obat yang diresepkan oleh dokter saat kondisi tersebut tidak dapat diobati dengan pengobatan lain.
4. Mengobati Gangguan Tenggorokan
Manfaat lain klindamisin juga dapat digunakan untuk pengobatan radang tenggorokan.
Faringitis atau infeksi yang menyebabkan pembengkakan pada bagian belakang tenggorokan bisa disebabkan dari beberapa hal.
Salah satu penyebab yang tersering adalah karena infeksi bakteri yang menyerang daerah saluran pernapasan atas.
Selain itu, dokter juga meresepkan antibiotik ini saat Si Kecil mengalami pembengkakan amandel.
Pengobatan lain mungkin dibutuhkan sebagai kombinasi perawatan yang tepat untuk meredakan gejala.
5. Mengatasi Infeksi Jamur di Vagina
Sering kali, Clindamycin untuk mengatasi keputihan akibat infeksi jamur atau bakteri pun sering ditemukan.
Infeksi vagina, vaginitis, atau peradangan pada vagina, sangat umum terjadi pada wanita.
Gejala yang mungkin dialami saat mengalami infeksi vagina atau vaginitis adalah keputihan, gatal, terbakar, nyeri, dan bau yang kuat.
Ketika mengalami masalah ini, kita mungkin akan diresepkan Clindamycin salep untuk mengurangi dan mengatasi gejalanya.
Selain itu, selama pemakaian salep klindamisin untuk keputihan pun perlu diimbangi menjaga kesehatan kebersihan reproduksi wanita.
6. Alternatif Obat Malaria
Malaria adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium.
Ini adalah penyakit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.
Saat terkena parasit ini, kita mungkin mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, dan menggigil selama 10-15 hari setelah gigitan nyamuk.
Beberapa dokter mungkin akan meresepkan Clindamycin sebagai salah satu cara mengobati malaria.
7. Mengatasi Bisul di Kulit
Pada beberapa kasus, Clindamycin untuk bisul juga sebagai manfaat yang bisa dirasakan lainnya.
Dokter biasanya meresepkan antibiotik yang efektif dalam pengobatan bisul, khususnya yang disebabkan oleh bakteri tertentu.
Klindamisin dapat dikombinasikan dengan perawatan lain untuk mengurangi kekambuhan dari tumbuhnya bisul pada kulit.
Baca Juga: Kalpanax Salep (Obat Penyakit Kulit): Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Dosis Umum Clindamycin
Obat ini tersedia dalam bentuk sirup, kapsul, krim oles, gel oles, losion oles, larutan oles, supositoria vagina, dan krim vagina.
Selain itu, obat ini juga tersedia dalam bentuk obat intravena atau dimasukkan melalui infus.
Dosis Clindamycin biasanya disesuaikan oleh beberapa faktor, seperti:
- Usia
- Kondisi kesehatan
- Seberapa parah infeksi bakterinya
- Masalah kesehatan lain yang dimiliki
- Reaksi tubuh terhadap dosis pertama
Namun umumnya, obat ini perlu diminum 3-4 kali dalam sehari.
Pastikan mengikuti anjuran dokter atau membaca label kemasan.
Berikut aturan dosis yang tepat dari Clindamycin 100-300 mg dan jenis lainnya, antara lain:
1. Kapsul atau Tablet
Clindamycin kapsul dapat mengiritasi kerongkongan, saluran yang mengalir dari mulut ke perut.
Untuk menghindari iritasi ini, minumlah sesuai dengan dosis berikut ini.
- Dosis kapsul klindamisin untuk orang dewasa:
Pengobatan untuk infeksi serius, perlu diminum 150-300 mg setiap 6 jam.
Selain itu, pengobatan infeksi yang lebih parah, 300-450 mg setiap 6 jam.
- Dosis untuk anak yang dapat menelan kapsul:
Dosis pengobatan infeksi serius, adalah 8–16 miligram per kilogram (mg/kg) per hari, dibagi menjadi 3 atau 4 dosis yang sama.
Untuk infeksi yang lebih parah, 16–20 mg/kg per hari, dibagi menjadi 3 atau 4 dosis yang sama.
2. Krim Vagina dan Supostoria
Krim vagina dari Clindamycin dilengkapi dengan aplikator.
Masukkan 1 aplikator, yaitu sekitar 100 mg ke dalam vagina sekali sehari sebelum tidur selama 3 atau 7 malam berturut-turut.
Krim vagina Cleocin aman digunakan ibu hamil pada trimester kedua dan ketiga.
Moms yang sedang hamil membutuhkan 7 hari pengobatan.
Untuk menggunakan supositoria, masukkan satu pil supositoria, yang setara dengan 100 mg ke dalam vagina sekali sehari sebelum tidur selama 3 malam berturut-turut.
Moms dengan riwayat kolitis tidak boleh menggunakan krim atau supositoria dari obat ini.
3. Lotion, Gel dan Larutan
Dokter meresepkan losion, gel, dan larutan dari Clindamycin untuk mengobati jerawat.
Moms dengan jerawat dapat mengoleskan lapisan tipis lotion Cleocin T 1% atau larutan klindamisin 1% ke area kulit yang terkena 2 kali sehari.
Seseorang dapat menerapkan Clindagel 1% sekali sehari ke daerah yang terkena ketika jerawat muncul.
Namun, jenis obat ini tidak dapat digunakan oleh Moms yang mengalami masalah radang usus besar karena dapat menyebabkan efek samping pada tubuh.
4. Injeksi atau Infus
Jika seseorang memiliki infeksi yang sangat serius dan tidak dapat menggunakan antibiotik lain, dokter mungkin meresepkan Clindamycin di rumah sakit.
Dosis yang diberikan juga berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan dan usia.
Cara Pemakaian Clindamycin
Clindamycin kapsul biasanya langsung diminum tanpa tambahan apa pun.
Usahakan untuk minum segelas air saat mengonsumsinya untuk menghindari iritasi pada tenggorokan.
Sementara itu, jika berbentuk larutan atau sirup, pastikan menggunakan sendok takar yang diberikan, bukan sendok makan biasa.
Jangan lupa mengocok botol obat sebelum meminumnya.
Meski Moms sudah merasa lebih baik, antibiotik ini perlu dihabiskan sesuai petunjuk dokter.
Jangan menghentikannya di tengah jalan hanya karena sudah merasa sembuh.
Pasalnya, hal ini bisa meningkatkan risiko resistensi antibiotik, yaitu kondisi saat obat ini tak lagi berpengaruh untuk mengatasi penyakit.
Lantas, bagaimana jika Moms lupa minum obat? Segera minum Clindamycin begitu Moms ingat.
Namun, jika waktunya sudah mendekati jadwal minum obat berikutnya, tak perlu meminumnya dobel.
Biarkan dosis yang terlewat tersebut dan tak perlu menggantikannya.
Penting untuk diingat, usahakan menyimpan obat di tempat yang jauh dari sinar matahari langsung.
Simpan di suhu ruangan agar kualitas obat tidak berubah.
Baca Juga: Pahami Aturan Pakai Cinolon, Obat untuk Kulit Gatal Meradang
Efek Samping Clindamycin
Harga dari Clindamycin 100-300 mg sekitar Rp20.000 yang berisi 10 tablet per stripnya.
Dilansir dari laman Medline Plus, Clindamycin dapat menyebabkan efek samping umum, seperti:
- Mual dan muntah
- Rasa aneh atau sensasi logam di mulut
- Nyeri sendi
- Nyeri saat menelan
- Maag
- Bercak putih di mulut
- Keputihan yang kental dan berwarna putih
- Sensasi terbakar, gatal, dan bengkak pada vagina
Biasanya, efek samping ringan ini hilang dalam waktu beberapa hari hingga seminggu.
Namun, efek samping juga bisa terjadi lebih serius.
Segera kunjungi rumah sakit terdekat jika mengalami gejala, seperti:
- Kulit terkelupas atau melepuh
- Ruam
- Gatal-gatal
- Sulit bernapas atau menelan
- Suara serak
- Kulit atau mata menguning
- Jarang buang air kecil
- Diare parah
Perhatikan gejala pembengkakan pada wajah atau daerah lainnya sebagai tanda-tanda alergi obat.
Baca Juga: Pahami Aturan Pakai Grantusif, Obat Batuk Alergi yang Bisa Dibeli di Apotek
Peringatan Sebelum Minum Obat Clindamycin
Clindamycin dapat menyebabkan diare atau masalah usus yang cukup parah.
Jika mengalami diare parah atau bahkan berdarah, segera hubungi dokter.
Selain itu, dilansir dari laman Drugs, Moms tidak disarankan untuk minum obat ini, jika:
- Alergi terhadap Clindamycin atau Lincomycin.
- Kolitis, penyakit Crohn, atau gangguan usus lainnya.
- Eksim atau reaksi alergi kulit.
- Penyakit hati.
- Asma atau reaksi alergi parah terhadap aspirin.
- Alergi terhadap pewarna makanan kuning.
Untuk itu, jika sedang hamil atau menyusui, konsultasikan dulu kepada dokter apakah boleh mengonsumsi Clindamycin.
Clindamycin yang dikonsumsi bisa masuk ke dalam ASI dan menyebabkan efek samping pada bayi yang sedang disusui.
Baca Juga: Mengenal Syok Anafilaksis yang Bisa Mengancam Nyawa
Itulah beragam informasi penting seputar Clindamycin.
Namun, perlu diingat bahwa informasi ini bukanlah pengganti konsultasi dokter.
Selalu konsultasikan ke dokter sebelum minum antibiotik yang satu ini, ya!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519574/
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/ijd.12002
- https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/clindamycin#
- https://www.drugs.com/clindamycin.html
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682399.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322549#interactions
- https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Clindamycin
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.