Obat Pantoprazole: Fungsi, Dosis, hingga Efek Sampingnya
Obat pantoprazole adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengatasi masalah asam lambung, seperti gastroesophageal reflux disease (GERD) dan tukak lambung.
Obat ini sangat efektif untuk meredakan gejala seperti mulas, nyeri ulu hati, dan iritasi lambung akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Namun, penggunaan pantoprazole harus sesuai dengan petunjuk dokter, karena penggunaan jangka panjang yang dilakukan tanpa pengawasan dapat menimbulkan efek samping tertentu.
Baca Juga: Amankah Obat Paramex untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya!
Apa Fungsi Pantoprazole?
Obat pantoprazole adalah obat kategori proton pump inhibitor (PPI) atau penghambat pompa proton dengan fungsi untuk menurunkan jumlah asam yang diproduksi lambung.
Peningkatan jumlah asam di lambung dapat membuatnya naik ke ulu hati, dada, bahkan kerongkongan, sehingga bisa menimbulkan berbagai gejala yang tidak nyaman.
Fungsi pantoprazole yakni untuk membantu mengatasi:
- Esofagitis erosif
- Gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Sindrom Zollinger-Ellison
Cara kerja obat ini setelah diminum adalah mampu menurunkan atau mengurangi jumlah asam di lambung agar tidak terus muncul dan membuat tubuh tidak nyaman.
Selanjutnya, obat ini mencegah kerusakan lebih lanjut pada kerongkongan orang dengan GERD maupun sindrom Zollinger-Ellison.
Baca Juga: 4 Obat Asam Lambung Naik yang Bisa Dibeli di Apotek, Salah Satunya Antasida
Mengutip dari Mayo Clinic, sindrom Zollinger-Ellison adalah kondisi langka ketika terbentuk satu atau lebih tumor di pankreas dan usus kecil bagian atas (duodenum).
Tumor tersebut bernama gastrinoma yang bisa memproduksi banyak hormon gastrin.
Hormon inilah yang kemudian menghasilkan asam dalam jumlah sangat banyak sehingga menimbulkan berbagai gejala tak mengenakkan pada tubuh.
Sementara GERD adalah kondisi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan sehingga lama-lama berisiko menyebabkan pengikisan pada saluran ini.
Dosis Minum Obat Pantoprazole
Pantoprazole tersedia dalam bentuk tablet pelepasan yang tertunda (delayed release) dengan tujuan untuk mencegah obat dipecah lebih cepat saat berada di dalam tubuh.
Dengan begitu, obat bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh guna menurunkan asam lambung.
Sediaan pantoprazole ada dua dosis, yakni 20 mg dan 40 mg.
Berikut aturan minum obat pantoprazole sesuai dosisnya, dilansir dari Mims:
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
- Dewasa: diminum sehari sekali dengan dosis 20-40 mg
- Anak-anak: usia 5 tahun ke atas dengan berat badan 15-40 kg memiliki dosis minum pantoprazole 20 mg dengan frekuensi minum sekali dalam sehari, sedangkan berat badan lebih dari 40 kg diminum sehari sekali dengan dosis 40 mg
Peptic Ulcer
- Dewasa: diminum sehari sekali dengan dosis 40 mg
Sindrom Zollinger-Ellison
- Dewasa: dosis 40 mg diminum dalam frekuensi dua kali sehari
Penting untuk diperhatikan, Moms. Obat pantoprazole ini biasanya diminum 30 menit sebelum makan alias saat perut kosong atau belum terisi makanan.
Usahakan untuk minum obat ini di waktu yang sama setiap hari, terlebih bila dokter meresepkan untuk minum obat ini selama beberapa hari.
Baca baik-baik petunjuk minum obat atau ikuti saran dari dokter dan apoteker.
Ingat Moms, hindari minum obat ini lebih banyak atau kurang dari aturan minum yang sudah disarankan dokter.
Dengan aturan minum obat yang tepat, kondisi medis yang Moms, Dads, atau Si Kecil alami perlahan-lahan dapat membaik.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms!
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Minum Obat Pantoprazole
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan cermat sebelum minum obat pantoprazole.
- Sedang minum obat dengan kandungan rilpivirine (Edurant, Complera, Juluca, Odefsey)
- Punya masalah pernapasan, ginjal, atau reaksi alergi parah setelah menggunakan pantoprazole
- Alergi terhadap pantoprazole maupun obat serupa, seperti lansoprazole, omeprazole, Nexium, Prevacid, Prilosec, dan lainnya
- Alergi terhadap pantoprazole, dexlansoprazole (Dexilant), esomeprazole (Nexium, in Vimovo), lansoprazole (Prevacid, in Prevpac), omeprazole (Prilosec, in Zegerid), rabeprazole (AcipHex), obat lain atau salah satu bahan dalam tablet pantoprazole
Jangan lupa untuk memberi tahu dokter bila Moms pernah mengalami kondisi berikut:
- Kadar magnesium rendah dalam darah
- Lupus
- Osteoporosis
Jika Moms sedang hamil atau menyusui, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum minum obat ini.
Sebab, obat ini mungkin saja berisiko tidak aman diminum saat hamil dan menyusui.
Baca Juga: 21 Obat Radang Tenggorokan di Apotek dan Bahan Alami
Efek Samping Obat Pantoprazole
Segera dapatkan pertolongan medis bila Moms mengalami tanda-tanda alergi terhadap obat pantoprazole, seperti:
- Kulit gatal-gatal
- Sulit bernapas
- Bengkak di wajah, bibir, lidah, hingga tenggorokan
Sementara efek samping pantoprazole yang umum meliputi:
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri sendi
- Demam
- Ruam kulit
- Pilek
Selain itu, jangan tunda juga untuk pergi ke dokter bila muncul gejala berupa:
- Sakit perut parah
- Diare berair atau berdarah
- Nyeri yang datang tiba-tiba
- Mengalami masalah ginjal seperti demam, mual, hilang nafsu makan, nyeri sendi
- Kadar magnesium rendah
Baca Juga: Obat Spasminal: Dosis, Manfaat, dan Efek Sampingnya
Demikian penjelasan seputar obat pantoprazole yang penting untuk diketahui.
Pastikan untuk melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar penggunaannya tepat, ya.
- https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/4f1ag1v45ik8nok6cgtv5k58k7/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/1/pantoprazol
- https://www.drugs.com/pantoprazole.html
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/pantoprazole?mtype=generic
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601246.html
- https://www.nhs.uk/medicines/pantoprazole/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gerd/symptoms-causes/syc-20361940
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/zollinger-ellison-syndrome/symptoms-causes/syc-20379042
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.