10 Contoh Obat Bebas Terbatas yang Dijual di Apotek
Tak semua obat bisa dibeli di farmasi atau toko kesehatan. Oleh karena itu, Moms perlu tahu contoh obat bebas terbatas yang dijual di apotek.
Obat bebas terbatas tidak sama dengan obat-obatan yang bisa Moms beli secara bebas di warung-warung.
Karena namanya 'bebas terbatas', obat jenis ini memang bisa didapatkan tanpa resep dokter, tapi dengan peringatan penting terkait penggunaannya.
Lantas, seperti apa ciri-ciri dan contoh obat bebas terbatas yang bisa ditemukan di apotek? Yuk, kenali lewat ulasan di bawah ini!
Baca Juga: Eritema Multiformis, Ruam Kulit karena Infeksi atau Obat-Obatan
Ciri-ciri Obat Bebas Terbatas
Badan POM RI menjelaskan simbol yang digunakan oleh obat bebas terbatas, yaitu lingkaran biru dengan garis hitam di sekelilingnya.
Obat jenis jenis ini dapat dibeli dengan bebas di apotek. Namun, obat ini mesti disertai dengan peringatan penting yang biasanya tertera pada kemasannya.
Penting bagi setiap konsumen untuk mendapatkan obat bebas terbatas yang asli, sehingga petunjuk penggunaan terlihat dengan jelas.
Terdapat ciri-ciri yang bisa dikenali pada obat bebas terbatas dengan peringatan penggunaan, seperti:
- P.No.1: Awas! Obat keras. Baca aturan pemakaiannya.
- P.No.2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
- P.No.3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
- P.No.4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
- P.No.5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan.
Salah satu contoh bebas terbatas di apotek adalah anti-alergi generik.
Melansir CMI Hospital, obat jenis ini bisa dibeli tanpa resep dokter. Namun, konsumsinya tetap harus disesuaikan dengan resep dari dokter.
Obat bebas terbatas juga mesti digunakan sesuai dengan penyakitnya.
Jadi, meski gejala dan keluhannya serupa, jenis obat bebas terbatas yang digunakan belum tentu sama apabila penyakitnya berbeda.
Perhatikan juga tanggal kedaluwarsa, petunjuk penggunaan, serta dosis minum yang tepat.
Baca Juga: 23+ Obat Batuk Berdahak Anak di Apotek dan Herbal Alami
Daftar Contoh Obat Bebas Terbatas
Apa saja contoh obat bebas terbatas?
Agar tidak salah terka, berikut ini adalah deretan contoh obat bebas terbatas generik yang bisa didapatkan di apotek:
1. Obat Alergi CTM
Medlineplus menyebut, obat CTM atau chlorpheniramine dapat membantu meredakan gejala alergi yang dipicu oleh beberapa faktor.
CTM sebagai salah satu contoh obat bebas terbatas ini juga banyak digunakan untuk mengobati gejala flu atau common cold.
Obat ini bisa didapatkan di apotek.
Jangan lupa membaca aturan pakai sebelum dikonsumsi, ya!
2. Decolgen
Decolgen adalah salah satu contoh obat bebas terbatas yang dijual di apotek.
Obat ini mengandung beberapa kombinasi zat aktif, seperti parasetamol, chlorpheniramine maleate, phenylpropanolamine, dan lainnya.
Manfaat dan kegunaan obat ini, yakni membantu meredakan gejala flu dan hidung tersumbat.
Selain itu, obat ini juga bisa meredakan sakit kepala yang disebabkan oleh flu.
3. Betadine
Betadine umum dipakai untuk mengobati luka pada kulit akibat cedera.
Cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine ini mampu mencegah dan melawan infeksi bakteri pada kulit.
Selain hadir dalam bentuk obat tetes, Betadine juga ditemukan dalam bentuk obat kumur.
Obat kumur Betadine memiliki peringatan yang tertera jelas di label kemasan, yaitu "Awas! Obat keras. Hanya untuk kumur. Jangan ditelan."
4. Thephylline
Theophylline termasuk dalam golongan obat bebas terbatas, yang bisa digunakan sesuai gejala dan riwayat penyakit.
Obat ini digunakan untuk mencegah dan mengobati mengi maupun sesak napas yang disebabkan asma atau penyakit paru-paru lainnya.
Cara kerja obat ini adalah dengan melemaskan dan membuka saluran udara di paru-paru.
Theophylline aman diminum orang dewasa ataupun anak-anak dengan dosis yang ditentukan.
Merek dagang obat ini. seperti retaphyl dan bronsolvan yang hadir dalam bentuk tablet atau kapsul.
Baca Juga: Obat Kapsida untuk Jerawat: Kandungan, Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
5. Tremenza
Tremenza adalah salah satu contoh obat bebas terbatas generik yang dijual di apotek.
Obat ini mengandung pseudoephedrine HCl dan triprolidine HCl yang bisa membantu meredakan gejala flu.
Zat aktif pseudoefedrin dalam obat ini bekerja dengan melancarkan sistem pernapasan pada hidung yang tersumbat.
Tremenza hadir dalam bentuk tablet ataupun sirup, yang memiliki peringatan penting pada setiap kemasannya.
6. Kalpanax
Dikenal sebagai terapi panu dan kadas, Kalpanax pun termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas.
Terdapat dua varian Kalpanax, yaitu Kalpanax krim dan Kalpanax salep.
Keduanya mengandung miconazole nitrate untuk mematikan jamur pada kulit.
Kenali dosis dan penggunaan Kalpanax pada kemasan untuk mencegah efek samping ringan, seperti rasa gatal dan kemerahan pada kulit.
7. Rivanol Kompres
Contoh obat bebas terbatas di apotek yang selanjutnya adalah Rivanol. Obat ini dikemas dalam botol berwarna kuning.
Rivanol yang hadir dalam bentuk cairan ini mampu mengobati luka pada kulit, layaknya antiseptik.
Terdapat peringatan: "Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan." pada setiap kemasan produk.
Bisa digunakan dengan menuangkan cairan di kapas dan dikompres pada luka yang terbuka.
Baca Juga: Mengenal Favipiravir, Obat untuk COVID-19
8. Anusol Supositoria
Anusol adalah obat bebas terbatas yang digunakan untuk mengobati penyakit wasir atau ambeien.
Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan supositoria (peluru) yang dapat bekerja langsung pada area yang sakit.
Umumnya, obat-obatan untuk mengatasi wasir terdapat peringatan: "Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan." pada kemasannya.
Pastikan telah mendapatkan resep dokter sebelum menggunakan obat tersebut, ya!
9. Pil KB (Pil Kontrasepsi Oral)
Pil KB adalah obat bebas terbatas yang digunakan oleh wanita untuk mencegah kehamilan.
Pil ini mengandung hormon-hormon tertentu dan harus diminum setiap hari pada waktu yang sama.
Cara kerjanya melibatkan penghambatan ovulasi, mengubah lendir serviks, dan mempengaruhi lapisan rahim.
Meskipun dapat dibeli tanpa resep dokter, penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk yang ada pada kemasan, dan lebih baik konsultasi dengan dokter sebelum memulai penggunaan.
10. Obat Tetes Mata Sodium Cromoglycate
Obat tetes mata sodium cromoglycate adalah obat bebas terbatas yang digunakan untuk meredakan gejala alergi pada mata, seperti mata gatal, berair, dan merah.
Obat ini bekerja dengan menghambat pelepasan zat-zat kimia yang menyebabkan reaksi alergi pada mata.
Penggunaannya dilakukan dengan meneteskan obat ke dalam mata sesuai dengan petunjuk yang tertera pada kemasan.
Sebelum menggunakan obat ini, penting untuk membaca aturan pemakaian dan konsultasi dengan apoteker atau dokter jika diperlukan.
Baca Juga: Eritema Multiformis, Ruam Kulit karena Infeksi atau Obat-Obatan
Demikian daftar contoh obat bebas terbatas di apotek. Pastikan untuk mengenali ciri-ciri produk tersebut agar tak salah pilih, ya, Moms!
- https://cmihospital.com/en/detailed-article/read/know-the-classification-of-medicine
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682543.html
- https://pionas.pom.go.id/ioni/pedoman-umum
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.